Kamis, 20 November 2014

Indonesia Belum Masuk Pasar Andalan Bisnis Penerbangan

Director General Asosiasi penerbangan se-Asia Pasifik atau Association Asia-Pasific Airlines (AAPA) Andrew Herdman menyebut, di kawasan Asia Pasifik, Indonesia belum masuk ke dalam pasar andalan atau potensial bisnis penerbangan.

Padahal, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar dan wilayah yang luas. “Negara di Asia Pasifik yang memiliki pasar bagus masih didominasi Jepang, Korsel, China, Hong Kong dan Thailand,” ujarnya pada pembukaan konfrensi ke-58 AAPA di Hotel Imperial Tokyo, Jepang, Rabu (19/11/2014).

Dikutip dari indo-aviation.com, Dia menyebut, pada 2013, AAPA mencatat jumlah penumpang pesawat di seluruh dunia mencapai 3 miliar penumpang, di mana, 31 persen di antaranya atau 1 miliar penumpang berlokasi di Asia Pasifik.

“Kami mencatat mobilitas orang dengan menggunakan airlines terus meningkat. Pada tahun lalu saja lebih dari 3 miliar penumpang atau 9 juta orang terbang per hari,” papar Herdman.

Dari 3 miliar penumpang pesawat di seluruh dunia, menurutnya, sekitar 31% adalah penumpang pesawat di kawasan Asia-Pasifik. Herdman merinci ada 1,012 miliar orang berlalu-lalang menggunakan pesawat udara di kawasan Asia Pasifik setiap tahun.

Dari jumlah itu, 715 juta penumpng berasal dari penerbangan domestik. Sedangkan sekitar 297 juta dari penerbangan internasional. Serta mengangkut 19 juta kargo. Sebanyak 1,012 miliar orang tersebut diangkut dengan 5.911 pesawat dengan penerimaan US$163 miliar dan profit US$ 1,6 miliar.

0 komentar:

Posting Komentar