Alasan lainnya, kata Arif, adalah semakin tingginya jumlah turis masuk ke Indonesia dan momentum Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang dimulai pada tahun depan juga diprediksi turut memberikan andil pada peningkatan jumlah penumpang.
Dia menyebut, jumlah penumpang tahun 2014 ini diprediksi Citilink akan mencapai 8,2 juta orang. Sedangkan, tahun 2018 mendatang harapannya jumlah penumpang bisa mencapai 20 juta orang. Adapun, untuk segmentasi pasar sendiri, anak perusahaan Garuda Indonesia ini akan menyasar ke masyarakat menengah atas dengan tetap berbasis penjualan murah.
”Citilink belum banyak diketahui oleh masyarakat, maka kami merasa perlu untuk melakukan penetrasi merek ke pasar lokal. Sebab, meski Citilink merupakan anak perusahaan Garuda Indonesia, bukan berarti masyarakat otomatis akan tahu,” kata Arif.
Dalam berbagai kesempatan Citilink terus mengenalkan maskapai tersebut kepada masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu pada tahun 2015 mendatang, Citilink berencana akan melakukan IPO (Initial Public Offering) atau menawarkan saham perdana ke publik.
“Mengenai keputusan IPO tersebut, sejauh ini kami berupaya untuk terus memantau kondisi ekonomi nasional terkini karena kami tidak ingin keliru dalam mengambil langkah tersebut,” tandasnya.
Sumber: indo-aviation.com
0 komentar:
Posting Komentar