Rabu, 30 September 2015

Pelemahan Rupiah Belum Pengaruhi Industri Penerbangan

Pelemahan Rupiah Di Penerbangan
Pelemahan Rupiah
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus berlanjut. Bahkan saat ini rupiah diperdagangkan hingga menembus angka Rp 14.700 per dolar Amerika Serikat. Namun, menanggapi pelemahan rupiah itu Kementerian Perhubungan mengatakan bahwa kondisi tersebut belum begitu berpengaruh terhadap industri penerbangan.

Kementerian Perhubungan sudah mengantisipasi pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dengan menaikkan tarif batas atas sebesar 10 persen. Penyesuaian tarif batas atas sudah dilakukan dan sampai saat ini belum ada laporan juga soal pemutusan hubungan kerja (PHK) ke Kemenhub.

Dikutip dari indo-aviation.com, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo mengungkapkan, meskipun kondisi perekonomian Indonesia sedang mengalami pelemahan tetapi daya beli masyarakat rata-rata masih baik.

Kementerian Perhubungan sudah menaikkan tarif batas atas tetapi maskapai penerbangan masih bertahan pada harga yang lama. Maskapai penerbangan lebih memilih menjual tiket dengan harga rendah untuk mendapatkan tingkat okupansi yang lebih bagus.

Menurut perhitungan maskapai penerbangan, tingkat okupansi di atas 60 persen itu justru lebih baik dibandingkan menaikkan harga tiket tapi tingkat okupansi kecil atau bisa di bawah 50 persen. Lebih baik harga tiket tidak naik, tapi tingkat okupansi bisa di atas 60 persen bahkan bisa penuh 100 persen.

Senin, 28 September 2015

Teknisi GMF AeroAsia Sebaiknya Dilatih di Amerika Serikat

Teknisi GMF AeroAsia
TeknisiAnak perusahaan Garuda Indonesia yang bergerak di bidang perawatan dan perbaikan pesawat yaitu Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia baru saja meresmikan pengoperasian hanggar keempat pada 28 September 2015. Hanggar terbaru GMF AeroAsia itu diresmikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta kepada GMF AeroAsia untuk menyediakan teknisi yang kompeten agar bisnis perawatan dan perbaikan pesawat di Indonesia khususnya yang dioperasikan oleh GMF AeroAsia bisa berkembang dengan baik.

Dikutip dari indo-aviation.com, Rini Soemarno meminta kepada jajaran direksi agar bisa mengizinkan para pegawai teknisi GMF AeroAsia melakukan pelatihan di Amerika Serikat. Itu salah satu cara agar mereka akan semakin berkiprah dan memiliki teknisi yang handal sehingga bisnis yang dioperasikan GMF AeroAsia bisa semakin berkembang dengan baik.

Menteri BUMN sangat bangga karena GMF AeroAsia bisa membangun hanggar pesawat narrowbody terbesar di dunia. Hanggar itu bisa menampung hingga 16 pesawat narrowbody sekelas Airbus A320 atau Boeing 737. Padahal hanggar serupa di dunia rata-rata hanya bisa menampung 10-12 pesawat narrowbody.

Hanggar baru dengan kapasitas 16 pesawat narrowbody ini menjadi hanggar pesawat narrowbody terbesar di dunia. Dengan hanggar baru ini Indonesia menjadi tempat perawatan bengkel pesawat terbesar di dunia dan GMF AeroAsia bisa menjadi pemain internasional.

Minggu, 27 September 2015

Kabut Asap Rugikan Lion Air Miliaran Rupiah

Kabut Asap Rugikan Lion Air
Kabut AsapMaskapai penerbangan Lion Air mengalami kerugian yang cukup besar hingga miliaran rupiah akibat kabut asap yang melanda wilayah Kalimantan Barat. Kabut asap itu mengakibatkan banyak penerbangan Lion Air dari dan menuju Bandara Supadio Pontianak Kalimantan Barat dibatalkan.

Kabut asap yang semakin pekat di Kalimantan Barat memaksa banyak penerbangan dari dan menuju Bandara Supadio Pontianak dibatalkan. Pembatalan dilakukan karena terbatasnya jarak pandang dan demi keselamatan bersama.

Dikutip dari indo-aviation.com, District Manager Lion Air Pontianak Irfan Badra menngungkapkan, kabut asap semakin pekat di Kalimantan Barat sejak 17 September 2015 membuat pihak Lion Air terus mengeluarkan biaya operasional, padahal penerbangan itu sendiri ditunda dan bahkan dibatalkan.

Biaya yang dikeluarkan oleh Lion Air itu termasuk biaya pengembalian uang tiket penumpang yang membatalkan keberangkatannya dan biaya layanan kepada penumpang yang tertahan di bandara. Kondisi seperti ini dapat dipahami oleh penumpang.

Harapannya agar kabut asap segera berakhir dan cepat teratasi agar seluruh kegiatan masyarakat bisa berjalan dengan lancar dan terutama operasional maskapai penerbangan bisa kembali berjalan sesuai jadwal.

Sabtu, 26 September 2015

Garuda Indonesia Akan Buka Rute Denpasar-Shanghai

Garuda Indonesia Denpasar-Shanghai
Garuda IndonesiaMaskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia akan membuka rute internasional baru. Rute yang akan dibuka yaitu dari Denpasar Bali ke Shanghai China. Hal itu dilakukan untuk menambah penerimaan negara dari devisa sekaligus menanggapi permintaan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno untuk menggenjot penerimaan negara.

Dikutip dari indo-aviation.com, Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengungkapkan, Garuda Indonesia akan membuka rute internasional baru. Hal ini dilakukan untuk mendatangkan devisa bagi negara. Rute penerbangan yang menjadi incaran Garuda Indonesia adalah Denpasar-Shanghai. Rute baru tersebut akan dilayani dengan frekuensi tiga kali seminggu.

Pembukaan rute penerbangan Denpasar-Shanghai akan mendatangkan devisa bagi negara karena banyak wisatawan dari China yang berlibur ke Bali. Saat ini Garuda Indonesia hanya mengoperasikan penerbangan ke Shanghai dari Jakarta sebanyak tiga kali seminggu. Penambahan rute baru dari Denpasar ke Shanghai ini tentu saja sekaligus memperkuat jaringan penerbangan Garuda Indonesia.

Kamis, 24 September 2015

Resmikan Hanggar Baru, GMF AeroAsia Butuh 300 Teknisi Baru

Hanggar GMF AeroAsia
Hanggar
Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia akan meresmikan hanggar pesawat terbesar di dunia milik anak perusahaannya. Hanggar itu dikelola oleh anak perusahaan Garuda Indonesia yakni Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia. Hanggar itu akan diresmikan pada tanggal 28 September 2015. Hanggar terbaru GMF itu bisa menampung hingga 16 pesawat narrowbody.

Peresmian hanggar keempat GMF AeroAsia rencananya akan dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Jika presiden tidak bisa hadir, peresmian dilakukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. Saat ini hanggar terbaru ini sudah beroperasi, namun belum 100 persen. Sudah ada beberapa pesawat juga yang mengisi hanggar keempat GMF AeroAsia ini.

Dikutip dari indo-aviation.com, Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengungkapkan, sudah ada beberapa pesawat yang mengisi hanggar keempat GMF ini, di antaranya pesawat milik maskapai penerbangan Virgin Atlantic, Sriwijaya Air, NAM Air, dan AirAsia. Kapasitas hanggar baru GMF AeroAsia mampu menampung hingga 16 pesawat narrowbody dan ini hanya ada di Indonesia, karena di negara lain tidak ada dalam satu hanggar bisa menampung 16 pesawat narrowbody.

Untuk menunjang operasional hanggar baru ini, GMF AeroAsia membuka lowongan kerja 300 teknisi baru sampai akhir tahun nanti. Pihak GMF AeroAsia membutuhkan teknisi-teknisi yang lebih banyak karena dengan pertumbuhan jumlah pesawat yang dirawat dan pasar-pasar yang diincar di ASEAN serta internasional.

Rabu, 23 September 2015

Bandara Palembang Diperluas Untuk Sambut Asian Games

Bandara Palembang Sambut Asian Games
Bandara PalembangBandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang akan diperluas. Perluasan ini dilakukan oleh Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Palembang itu untuk menyambut perhelatan pesta olahraga Asia atau Asian Games. Pesta olahraga Asia atau Asian Games akan dilaksanakan pada tahun 2018 mendatang.

Proyek perluasan Bandara Palembang tersebut akan membuat Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II memiliki luas 310,76 hektare dengan kapasitas tambahan sebesar 32 persen dari yang sebelumnya hanya dua juta penumpang menjadi 3,6 juta penumpang per tahun.

Dikutip dari runway-aviation.com, General Manager PT Angkasa Pura II, Iskandar Hamid mengungkapkan, Perluasan bandara ini merupakan permintaan dari Pemda untuk menyambut delegasi dari negara Asia yang berpartisipasi dalam Asian Games tersebut. Proyek ini diharapkan dapat selesai sebelum tahun 2018.

Proyek perluasan bandara ini terbagi menjadi tiga tahap mulai dari landasan pacu, terminal penumpang dan gudang kargo yang akan menghabiskan dana sekitar Rp 18,3 miliar. Pihak Angkasa Pura II juga akan meningkatkan sisi udara atau airside yang meliputi pengembangan tiga paralel taxiway.

Taxiway akan diperpanjang menjadi 165 X 23 meter dari sebelumnya 42 X 31,5 meter, terminal menjadi 88.221 meter persegi dari sebelumnya 16.700 meter persegi, serta gudang kargo menjadi 2.234 meter persegi yang sebelumnya 400 meter persegi.

Saat ini maksimum pergerakan penumpang di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II adalah 13 ribu orang per hari, nantinya perluasan ini akan membuat bandara tersebut dapat menampung hingga 15 ribu penumpang per hari.

Angkasa Pura II juga menambah kapasitas dari 18 konter check in menjadi 34 konter yang saat ini sudah memasuki 68 persen pengerjaan dan menambah lima garbarata untuk memudahkan pergerakan penumpang.

Selasa, 22 September 2015

Ini Enam Rute Baru Batik Air

Rute Baru Batik Air
Rute BaruMaskapai penerbangan yang bergerak dalam segmen penerbangan full service Batik Air melakukan ekspansi besar-besaran. Ekspansi besar-besaran itu dilakukan dengan membuka enam rute baru dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.

Selain itu, Batik Air juga menambah frekuensi pada satu rute penerbangan yang dioperasikannya dari bandara yang berada di Jakarta Timur tersebut. Pembukaan rute baru ini untuk memenuhi banyaknya permintaan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.

Dikutip dari indo-aviation.com, enam rute baru yang akan dioperasikan Batik Air antara lain Jakarta-Pekanbaru, Jakarta-Pontianak, Jakarta-Bengkulu, Jakarta-Kupang, Jakarta-Lombok, dan Jakarta-Padang. Sedangkan penambahan frekuensi penerbangan dilakukan pada rute Jakarta-Palembang.

Saat ini Batik Air mengoperasikan sebanyak 30 pesawat yang terdiri dari 10 Airbus A320, 14 Boeing 737-800, dan 6 Boeing 737-900ER. Jumlah pesawat itu akan terus bertambah menjadi 33 pesawat hingga akhir 2015. Pada 2016 mendatang, Batik Air akan menambah armadanya dengan 13 pesawat baru.

Senin, 21 September 2015

Ratusan Penerbangan Garuda Indonesia Dibatalkan

Penerbangan Garuda Indonesia
PenerbanganMaskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia mengalami kerugian yang cukup banyak akibat dampak kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Sumatera. Sejak 3 September 2015 hingga 20 September 2015, maskapai Garuda Indonesia tercatat sudah membatalkan sebanyak 499 penerbangan dari dan menuju beberapa kota di Sumatera dan Kalimatan.

Garuda Indonesia terpaksa membatalkan penerbangan karena terbatasnya jarak pandang akibat kabut asap yang menyelimuti ruang udara di beberapa bandara. Beberapa bandara di Sumatera tidak memenuhi syarat minimal jarak pandang untuk melakukan penerbangan. Jika dipaksakan terbang akan sangat berbahaya terhadap keselamatan penumpang.

Dikutip dari indo-aviation.com, sejak hari senin ada 11 penerbangan sudah dibatalkan akibat kabut asap. Rinciannya lima penerbangan Jakarta-Palembang (pp), dua penerbangan Jakarta-Jambi (pp), dua penerbangan Jakarta-Pekanbaru (pp), dan dua penerbangan Tanjung Pandang-Pangkal Pinang (pp).

Pesawat-pesawat tersebut tidak bisa terbang karena tidak memenuhi jarak pandang minimal yang disyaratkan pihak bandara yaitu 800 meter sampai 5000 meter. Padahal beberapa kota tujuan penerbangan Garuda Indonesia justru memililki jarak pandang di kisaran tersebut seperti Palangkaraya dan Pekanbaru dengan jarak pandang 1.000 meter.

Selanjutnya ada Banjarmasin dengan jarak pandang 1.200 meter, Jambi dengan jarak pandang 2.400 meter, Palembang dengan jarak pandang 800 meter, Pontianak dengan jarak pandang 900 meter, Pinangsori, Lhoksumawe, dan Gunung Sitoli dengan jarak pandang 5.000 meter.

Garuda Indonesia berharap kepada para penumpang yang memiliki jadwal penerbangan dari dan menuju kota-kota yang terkena dampak kabut asap untuk memeriksa kembali reservasinya.

Minggu, 20 September 2015

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Untuk Avtur Tidak Bisa Dihapus

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Avtur
Pajak Pertambahan NilaiBeberapa waktu yang lalu Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta kepada Pertamina untuk menurunkan harga jual avturnya. Hal ini karena harga avtur yang ditetapkan oleh Pertamina lebih mahal sekitar 20 persen dibandingkan dengan harga avtur di pasar internasional.

Harga avtur di Indonesia lebih mahal dari pasar internasional disebabkan beberapa faktor. Diantaranya yaitu kilang minyak Pertamina yang sudah tua, biaya sewa peralatan kepada Angkasa Pura selaku pengelola bandara, dan ditambah dengan adanya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen.

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan tidak bisa menghapus PPN 10 persen agar harga avtur bisa menjadi lebih murah. Hal itu karena berbenturan dengan Undang-Undang. Pemerintah harus mengubah Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 Tentang PPN terlebih dahulu jika ingin komponen PPN 10 persen untuk avtur dihapuskan.

Dikutip dari indo-aviation.com, Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Sigit Priadi Pramudito mengungkapkan, Avtur dan bensin itu kena PPN 10 persen. Undang-Undang sudah menyatakan hal itu. Avtur termasuk barang yang dikenakan pajak, tidak dikecualikan. Dan sampai saat ini belum ada kebijakan untuk merevisi.

Sabtu, 19 September 2015

Batik Air Tambah Frekuensi Penerbangan Jakarta-Kupang

Batik Air Terbang Ke Kupang
Batik AirMaskapai penerbangan yang bergerak dalam segmen penerbangan full service Batik Air dalam waktu dekat ini akan menambah frekuensi penerbangannya antara Jakarta dan Kupang Nusa Tenggara Timur. Untuk dari Jakarta Batik Air juga akan membuka rute penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma.

Saat ini penerbangan Batik Air dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng ke Bandara El Tari Kupang dilayani sebanyak satu kali sehari. Frekuensi penerbangan ini akan ditingkatkan menjadi dua kali sehari mulai 1 Oktober 2015 mendatang.

Selain itu, mulai tanggal 23 September 2015, Batik Air juga akan membuka rute penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta menuju Bandara El Tari Kupang. Dengan demikian penerbangan antara Jakarta dan Kupang akan dilayani oleh Batik Air sebanyak tiga kali dalam sehari.

Dikutip dari indo-aviation.com, Area Manager Batik Air Kupang Agung Setyo Wibowo mengungkapkan, penambahan frekuensi penerbangan Jakarta-Kupang dilakukan karena tingginya permintaan penumpang yang melakukan penerbangan dari Jakarta ke Kupang dan sebaliknya.

Penerbangan Batik Air dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng dan Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta ke Bandara El Tari Kupang dilayani dengan pesawat Airbus A320, Boeing 737-800, atau Boeing 737-900ER.

Jumat, 18 September 2015

Citilink Ingin Buka Rute ke Australia

Citilink Akan Terbang Ke Australia
CitilinkTerhitung mulai tanggal 17 September 2015, maskapai penerbangan berbiaya rendah Citilink Indonesia resmi mengoperasikan rute penerbangan dari Denpasar Bali menuju Dili Timor Leste dan sebaliknya. Penerbangan Denpasar-Dili dan sebaliknya dilayani dengan sistem charter berjadwal melalui kerja sama dengan maskapai penerbangan Air Timor.

Dikutip dari indo-aviation.com, Vice President Corporate Communication Citilink Indonesia Benny Siga Butarbutar mengungkapkan, pembukaan rute penerbangan Denpasar-Dili ini bisa menjadi batu loncatan atau tahap awal sebelum perusahaan membuka rute penerbangan internasional yang lainnya.

Rute penerbangan antara Denpasar dan Dili potensinya sangat bagus. Saat ini Citilink dan Air Timor sudah bekerja sama selama dua tahun. Citilink melihat Timor Leste memiliki pasar penerbangan yang bagus. Operasional disediakan oleh Citilink, sedangkan penjualan tiket dilakukan oleh Air Timor.

Setelah membuka penerbangan dari Denpasar menuju Dili, Citilink juga membuka peluang untuk melayani penerbangan ke Australia. Jika pasar penerbangan di Dili Timor Leste ini terus berkembang, tidak menutup kemungkinan pihak Citilink akan buka rute penerbangan ke Australia dengan melakukan riset pasar sebelumnya.

Kamis, 17 September 2015

Menteri Perhubungan Siap Dipecat Jika Peringkat Keselamatan Indonesia Tidak Naik

Menteri Perhubungan Indonesia
Menteri Perhubungan
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan cukup yakin standar keselamatan penerbangan Indonesia bisa naik ke kategori 1 versi Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat. Saat ini standar keselamatan penerbangan Indonesia masih masuk ke dalam kategori 2 FAA. Jika masih kategori 2 FAA maka seluruh maskapai penerbangan di Indonesia tidak bisa melayani penerbangan ke Amerika Serikat.

Dikutip dari indo-aviation.com, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengungkapkan, salah satu target yang ingin dicapainya ketika dilantik menjadi Menteri yaitu menaikkan standar keselamatan penerbangan Indonesia menjadi kategori 1 FAA. Jika memang tidak bisa memenuhi target standar 1 FAA, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengaku siap diberhentikan dari jabatannya.

Penerbangan di Indonesia sudah siap diaudit oleh regulator penerbangan dari Amerika Serikat yakni Federal Aviation Administration (FAA). Masalahnya, hingga saat ini FAA belum juga melakukan audit terhadap standar keselamatan penerbangan di Indonesia. Kemungkinan penilaian dari FAA akan dilakukan pada Oktober mendatang. Hal itu juga tergantung dari kesiapan inspektur atau tim penilai dari FAA. Waktu audit keselamatan penerbangan Indonesia oleh FAA diperkirakan membutuhkan waktu sekitar dua bulan.

Rabu, 16 September 2015

Garuda Indonesia Segera Operasikan Rute Wakatobi-Denpasar

Garuda Indonesia Terbang Ke Wakatobi
Garuda IndonesiaMaskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia beberapa waktu lalu sudah berencana untuk mengoperasikan rute penerbangan antara Wakatobi di Sulawesi Tenggara dan Denpasar di Bali. Rencana itu segera terwujud karena Kementerian Perhubungan dikabarkan akan segera mengeluarkan izin bagi Garuda Indonesia untuk mengoperasikan rute penerbangan tersebut.

Dikutip dari indo-aviation.com, Bupati Wakatobi Hugua mengungkapkan, Garuda Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Wakatobi sudah mengajukan izin untuk membuka rute penerbangan Wakatobi-Denpasar sejak awal tahun ini. Namun, izin rute itu belum juga keluar. Menteri Perhubungan menyampaikan rencana penerbitan izin operasional rute penerbangan Wakatobi-Bali oleh maskapai Garuda Indonesia itu saat berkunjung di Wakatobi bersama anggota Komisi V DPR RI Minggu, 13 September 2015 kemarin.

Wakatobi adalah daerah yang masuk dalam kawasan ekonomi khusus pariwisata. Wakatobi bisa berkembang sangat pesat jika terhubung dengan Bali melalui jalur udara karena akan semakin banyak wisatawan domestik dan wisatawan asing yang berkunjung ke Wakatobi. Jika wisatawan sudah banyak yang berkunjung ke Wakatobi, maka tingkat kesejahteraan masyarakat di Wakatobi akan semakin membaik dan arus transportasi barang dan jasa dari dan ke Wakatobi akan semakin lancar.

Selasa, 15 September 2015

Batik Air Akan Tambah Frekuensi Penerbangan Ke Singapura

Batik Air Terbang Ke Singapura
Batik AirMaskapai penerbangan full service Batik Air pada bulan lalu telah meluncurkan layanan penerbangan antara Jakarta dan Singapura dengan frekuensi sebanyak dua kali dalam sehari. Saat ini maskapai penerbangan yang juga member dari Lion Group tersebut berambisi ingin menambah frekuensi penerbangan Jakarta-Singapura menjadi lima kali sehari.

Potensi penerbangan ke Singapura yang sangat besar menjadi salah satu motivasi Batik Air untuk menambah frekuensi penerbangan Jakarta-Singapura. Hal itu juga karena semakin tumbuhnya permintaan perjalanan udara baik dari kalangan pengusaha maupun wisatawan.

Dikutip dari indo-aviation.com, Direktur Utama Batik Air Achmad Luthfie mengungkapkan, pihaknya berencana menambah frekuensi penerbangan Jakarta ke Singapura hingga lima kali sehari. Permintaan perjalanan udara baik dari kalangan pengusaha maupun wisatawan ke Singapura masih sangat besar.

Singapura merupakan pasar utama dan menjadi destinasi internasional pertama dari Batik Air. Selain menambah frekuensi penerbangan antara Jakarta dan Singapura, Batik Air juga sudah mendapatkan izin untuk membuka rute baru menuju Singapura dari kota-kota lain di Indonesia seperti Surabaya dan Denpasar.

Dengan semakin banyaknya penerbangan dari Indonesia ke Singapura maupun sebaliknya membuat semakin banyak pilihan bagi masyarakat untuk sarana perjalanan udaranya dan diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pariwisata bagi kedua negara.

Minggu, 13 September 2015

Airbus Diminta Bangun Training Center Di Bandung

Training Center Airbus
Training CenterAirbus adalah salah satu perusahaan penerbangan terbesar dan terkemuka di dunia. Perusahaan penerbangan yang berbasis di Perancis tersebut terkenal dengan produksi pesawat-pesawat berbadan lebar atau wide body yang berkualitas.

Perancis sangat kuat di bidang penerbangan, terutama dengan adanya pusat pabrik Airbus yang terletak di negara tersebut. Indonesia berharap Airbus membangun pusat pelatihan atau training center di Bandung untuk memperkuat industri pesawat terbang Indonesia melalui PT. Dirgantara Indonesia (PTDI).

Dikutip dari runway-aviation.com, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, meminta agar pabrik pesawat asal Perancis, Airbus, membuka pusat pelatihan atau training center di Bandung. Hal ini juga untuk memperkuat industri pesawat terbang di Indonesia.

Selain training center, Prancis juga diminta untuk membangun pusat perawatan dan ilmu yang terlibat dalam pengkajian, perancangan, dan pembuatan mesin-mesin berkemampuan terbang atau teknik-teknik pengoperasian pesawat terbang dan roket di atmosfer (aeronautica).

Menurut Rizal Ramli, saat ini di Indonesia sudah semakin banyak pihak swasta yang mempunyai helikopter, namun harus ke Singapura untuk melakukan perawatan di pusat perawatan (maintenance) helikopter yang tersedia negara tetangga tersebut. Semua yang swasta itu selalu maintenance ke Singapura, pihaknya ingin agar dilakukan di Bandung dengan bantuan Perancis.

Duta Besar Perancis untuk Indonesia Corrine Breuzedi menyambut baik permintaan Rizal Ramli tersebut. Saat ini cukup banyak perusahaan Perancis yang berinvestasi di Indonesia. Ada beberapa perusahaan yang berinvestasi di sini seperti Airbus dan Alstom. Perancis siap untuk meningkatkan kerjasama di Indonesia. Indonesia adalah negara besar dan akan menjadi satu negara yang terbaik ekonominya.

Sabtu, 12 September 2015

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Impor Pesawat Akan Dihapus

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Impor Pesawat
Pajak Pertambahan Nilai
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan akan menghapus Pajak Pertambahan Nilai (PPN) impor alat transportasi seperti kapal, kereta api, dan pesawat. Hal itu dilakukan untuk memberikan stimulasi atau rangsangan terhadap melemahnya daya beli yang terjadi akibat pertumbuhan ekonomi yang sedang melambat.

Dasar hukum dari penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ini adalah Peraturan Pemerintah nomor 146/2000 tentang Impor dan atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu, dan atau Penyerahan Jasa Kena Pajak Tertentu yang Dibebaskan dari Pengenaan PPN.

Dikutip dari indo-aviation.com, Menteri keuangan Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, kebijakan penghapusan PPN yang diambil oleh pemerintah ini bisa menurunkan biaya transportasi. Hal itu karena perusahaan yang mendatangkan kapal, kereta api, dan pesawat dari luar negeri tidak perlu lagi membayar PPN.

Pemilik maskapai penerbangan Lion Air Group, Rusdi Kirana, juga menyambut baik kebijakan pemerintah yang akan menghapuskan PPN untuk pengadaan pesawat secara impor. Hal itu menjadikan beban perusahaan transportasi akan berkurang cukup signifikan dan kemampuan perusahaan untuk membeli pesawat juga akan meningkat.

Selama ini Lion Air membebankan biaya PPN atas pengadaan pesawat kepada para penumpang. Arus kas keuangan Lion Air tidak akan berpengaruh langsung atas kebijakan dari penghapusan PPN impor ini. Namun, kebijakan itu akan meringankan biaya perusahaan dalam mendatangkan pesawat-pesawat baru.

Kamis, 10 September 2015

Garuda Indonesia Akan Naikkan Tarif Penerbangan Domestik

Tarif Penerbangan Garuda Indonesia
Tarif PenerbanganRegulator penerbangan di Indonesia dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan telah menaikkan tarif batas atas penerbangan kelas ekonomi sebesar 10 persen dari tarif batas atas sebelumnya. Selain itu, Kementerian Perhubungan juga menurunkan tarif batas bawah yang semula 40 persen menjadi 30 persen dari tarif batas atas. Hal ini membuat maskapai penerbangan memiliki ruang yang cukup luas dalam memberikan harga tiket kepada para pelanggannya.

Kenaikan tarif batas atas dilakukan agar maskapai penerbangan tidak merugi akibat nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat. Sedangkan penurunan tarif batas bawah dilakukan untuk menjaga tingkat isian kursi penerbangan karena pertumbuhan ekonomi yang sedang melambat membuat daya beli masyarakat menurun. Selain itu, Ada juga maskapai yang berencana akan menaikkan tarif penerbangan untuk rute domestiknya.

Dikutip dari indo-aviation.com, Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengungkapkan, pihak Garuda Indonesia akan menaikkan tarif penerbangan rute-rute domestik yang padat penumpang. Meskipun demikian, Direktur Utama Garuda Indonesia itu tidak menyebutkan rute-rute mana saja yang akan dinaikkan tarifnya. Garuda Indonesia membutuhkan ruang gerak yang lebih besar pada kondisi dolar yang menguat terhadap nilai tukar rupiah, khususnya untuk periode peak days atau peak season.

Rabu, 09 September 2015

Harga Avtur Pertamina Sebaiknya Diturunkan

Harga Avtur Pertamina
Harga AvturPresiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto untuk menurunkan harga avtur yang dijualnya di seluruh bandara di Indonesia. Menurut presiden Jokowi, tingginya selisih harga avtur di Bandara Changi, Singapura membuat harga avtur Pertamina tidak kompetitif.

Pihak Pertamina harus menurunkan harga avturnya agar bisa kompetitif dengan Singapura. Harga avtur di Singapura dari berbagai ketentuan seperti pajak dan lain sebagainya bisa lebih rendah sekitar 10-15 persen dari harga avtur Pertamina.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengungkapkan, pihaknya akan berusaha keras menurunkan harga avtur itu agar bisa bersaing dengan Singapura. Satu-satunya cara untuk menekan harga avtur adalah dengan melakukan efisiensi dalam proses produksi di kilang yang saat ini tengah dikerjakan perseroan.

Seandainya Pertamina berhasil untuk menurunkan harga avtur, maka secara otomatis penjualan avtur Pertamina juga akan meningkat. Pesawat-pesawat yang selama ini transit di Singapura untuk mengisi bahan bakar mereka bisa memilih ke Indonesia.

Emirates, Qatar, Etihad, dan pesawat lain yang melakukan perjalanan panjang terutama dari Eropa ke Asia banyak yang transit di Singapura. Jika mereka memilih transit di Indonesia tentu manfaatnya bukan hanya dirasakan Pertamina tetapi juga industri penerbangan dan pariwisata Indonesia.

Senin, 07 September 2015

Bangkai Pesawat di Bandara Halim Perdanakusuma Disingkirkan

Pesawat di Bandara Halim Perdanakusuma
PesawatBeberapa waktu lalu Angkasa Pura II (AP II) menyingkirkan sembilan bangkai pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Tangerang. Hal yang sama akan dilakukan juga di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Ada sepuluh bangkai pesawat mangkrak yang terparkir di Bandara Halim Perdanakusuma. Penyingkiran bangkai pesawat dilakukan agar Bandara Halim Perdanakusuma lebih bersih dan lebih indah dilihat.

Dikutip dari indo-aviation.com, General Manager Angkasa Pura II Bandara Halim Perdanakusuma Iwan Krishadianto mengungkapkan, sepuluh pesawat yang akan disingkirkan  antara lain milik maskapai penerbangan Riau Airlines ada tiga unit, Air Maleo ada dua unit, serta masing-masing satu unit milik maskapai penerbangan Sky Aviation, Indonesia Air Transport, Gatari Air, Enggang Air, dan Premi Air.

Saat ini pihak Angkasa Pura II masih menunggu respon dari masing-masing maskapai penerbangan. Jika tidak ada kabar hingga akhir September, maka Angkasa Pura II akan mengirimkan surat pemberitahuan ketiga. Jika sampai surat ketiga tidak ada respon juga dari maskapai penerbangan itu, Angkasa Pura II membuat pengumuman resmi di surat kabar bahwa pihaknya melakukan penyingkiran bangkai pesawat tersebut.

Hanya maskapai Riau Airlines yang aktif berdiskusi dengan Angkasa Pura II terkait dengan penyingkiran bangkai pesawat itu. Menurut Angkasa Pura II saat ini sudah banyak pihak yang berminat mengambil pesawat-pesawat tersebut utuh untuk keperluan komersil. Ada yang mau menjadikannya restoran, dan lain sebagainya.

Minggu, 06 September 2015

Lion Air Berharap Tarif Batas Bawah Dihapus

Tarif Batas Bawah Lion Air
Tarif Batas BawahMaskapai penerbangan yang identik dengan logo singa merah Lion Air berharap kepada pemerintah untuk menghapus tarif batas bawah. Dengan dihapusnya tarif batas bawah akan membantu maskapai saat low season dan hari-hari yang relatif sepi di mana tingkat keterisian kursi relatif rendah. Saat ini pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemhub) menurunkan tarif batas bawah angkutan udara niaga kelas ekonomi menjadi 30% dari tarif batas atas.

Dikutip dari runway-aviation.com, pimpinan Lion Air Rusdi Kirana mengungkapkan, penerbangan Senin sampai Minggu itu peminatnya berbeda-beda. Untuk hari Jumat dan Minggu biasanya jadwal yang banyak dipadati penumpang. Sementara pada Selasa, pada umumnya penerbangan sepi. Karena itu, untuk menarik minat penumpang, pemberlakuan tarif sebaiknya bisa diterapkan semurah mungkin.

Industri maskapai penerbangan mengenal yang namanya sistem rotasi pesawat untuk efisiensi dan efektifitas sehingga tingkat keterisian kursi pun menjadi hal yang dipertimbangkan. Hal ini menjadikan tidak adanya pembatasan tarif batas bawah merupakan sesuatu yang mewujudkan sistem rotasi pesawat yang efektif dan efisien. Saat penerbangan sepi, maskapai akan menerapkan tarif semurah mungkin untuk menarik minat penumpang.

Pemahaman yang keliru yakni menyimpulkan bahwa harga tiket murah berkaitan langsung dengan tingkat keselamatan. Aspek keselamatan akan selalu menjadi prioritas semua maskapai dan operator penerbangan pun senantiasa diawasi baik itu oleh regulator maupun asuransi. Dihapusnya tarif batas bawah tidak hanya positif bagi operator penerbangan komersial sendiri namun juga membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk menikmati layanan transportasi udara karena harga tiket yang rendah dalam waktu-waktu tertentu.

Tarif Batas Atas Tiket Pesawat Dinaikkan 10 Persen

Tarif Batas Atas Pesawat
Tarif Batas AtasMelemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika membuat regulator penerbangan di Indonesia dalam hal ini Kementerian Perhubungan memutuskan untuk menaikkan tarif batas atas tiket pesawat sebesar 10 persen. Hal ini terkait dengan tingginya kenaikan biaya operasional maskapai akibat dari melemahnya nilai tukar rupiah tersebut.

Kenaikan tarif batas atas tersebut telah tercantum dalam revisi Peraturan Menteri Perhubungan (PM) Nomor 126 dari sebelumnya PM Nomor 91 Tahun 2014 tentang Mekanisme Formulasi Perhitungan dan Penetapan Tarif Batas Atas dan Bawah Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri.

Dikutip dari runway-aviation.com, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo mengungkapkan, Ada kenaikan 10 persen untuk tarif batas atas karena biaya operasional maskapai naik akibat dari perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.

Dengan mempertimbangkan nilai tukar dan komponen lain, adanya kenaikan terhadap total biaya operasional angkutan udara sebesar 10 persen dalam waktu 3 bulan berturut-turut, sehingga Kementerian Perhubungan menyesuaikan tarif batas atas tiket pesawat.

Selain itu, Kementerian Perhubungan juga menyesuaikan tarif batas bawah yang dipersempit menjadi 30 persen dari tarif batas atas. Dalam aturan Nomor 51 tahun 2009 tarif batas bawah sebesar 40 persen dari tarif batas atas. Namun, Kementerian Perhubungan mengubah menjadi 30 persen akibat melemahnya daya beli masyarakat.

Sabtu, 05 September 2015

Indonesia AirAsia X Segera Tambah Jumlah Pesawat

Pesawat Indonesia AirAsia X
PesawatMaskapai penerbangan Indonesia AirAsia X menjadi salah satu maskapai yang terancam akan dicabut izin usahanya oleh Kementerian Perhubungan. Hal itu karena jumlah pesawat yang dioperasikannya masih belum memenuhi syarat sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan. Dalam peraturan tersebut, maskapai penerbangan niaga berjadwal wajib mengoperasikan minimal 10 pesawat, dengan rincian lima pesawat berstatus milik dan lima pesawat lagi berstatus sewa. Namun hingga kini Indonesia AirAsia baru memiliki lima pesawat saja.

Dikutip dari indo-aviation.com, Presiden Direktur Indonesia AirAsia X Dandy Kurniawan mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang berusaha untuk menambah armada pesawat agar sesuai dengan persyaratan yang ada di dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan. Indonesia AirAsia X sedang dalam proses untuk membuat berbagai pengaturan yang dibutuhkan dan selalu berdiskusi aktif dengan Kementerian Perhubungan selama proses untuk memenuhi persyaratan tersebut.

Indonesia AirAsia X siap mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Namun, pihaknya juga meminta pemerintah memberikan dukungan terhadap industri penerbangan yang sudah berusaha mendatangkan banyak wisatawan ke Indonesia. Indonesia AirAsia X terus berkomitmen dalam mendukung pariwisata Indonesia melalui konektivitas udara yang terjangkau dan juga menciptakan lapangan kerja yang berkesinambungan. Harapannya agar Kementerian Perhubungan bisa terus memberikan dukungan penuh kepada maskapai untuk memajukan industri penerbangan Indonesia.

Jumat, 04 September 2015

Kemenhub Akan Bekukan Delapan Maskapai Penerbangan

Kemenhub Bekukan Delapan Maskapai Penerbangan
KemenhubKementerian Perhubungan (Kemenhub) akan membekukan delapan perusahaan maskapai penerbangan. Pembekuan ini dilakukan karena syarat mengenai kepemilikan pesawat yang telah ditetapkan tidak dipenuhi oleh maskapai penerbangan tersebut.

Delapan maskapai penerbangan tersebut akan dibekukan operasinya mulai 1 Oktober 2015 sampai dengan 31 Oktober 2015. Apabila sampai dengan tanggal 31 Oktober 2015 masing-masing perusahaan itu masih tidak bisa memenuhi syarat kepemilikan pesawat, maka Air Operator Certificate (AOC) perusahaan penerbangan itu dinyatakan tidak berlaku lagi.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub, JA Barata mengungkapkan, pencabutan Air Operator Certificate (AOC) tersebut sudah sesuai peraturan yakni tertuang dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 2009. Berikut delapan perusahaan maskapai penerbangan yang masih belum memenuhi syarat kepemilikan dan penguasaan pesawat:

Pemilik AOC 121 :
  1. PT. Indonesia Air Asia Extra (Berjadwal). Pada saat ini baru menguasai lima pesawat saja.
  2. PT. Transnusa Aviation Mandiri (Ada yang berjadwal dan ada yang tidak berjadwal). Posisi saat ini baru memiliki lima pesawat dan menguasai empat pesawat.
  3. PT. Mylndo Airlines (Berjadwal Kargo) posisinya saat ini baru memiliki satu pesawat dan menguasai satu pesawat.
  4. PT. Jayawijaya Dirgantara (Tidak berjadwal). Posisinya saat ini baru memiliki dua pesawat.
  5. PT. Aviastar Mandiri (Ada yang berjadwal dan ada yang tidak berjadwal). Posisi saat ini baru memiliki sembilan pesawat dan menguasai satu pesawat.
  6. PT. Tri MG Intra Asia (Ada yang berjadwal dan ada yang tidak berjadwal). Posisi saat ini baru memiliki dua pesawat dan menguasai tiga pesawat
Pemilik AOC 135 :
  1. PT. Asian one Air (Tidak berjadwal). Posisi saat ini baru memiliki satu pesawat dan menguasai satu pesawat.
  2. PT. Matthew Air Nusantara (Tidak berjadwal). Posisi saat ini baru memiliki dua pesawat saja.
Operasional delapan perusahaan maskapai penerbangan tersebut masih berlaku hingga bulan September 2015. Namun, jika tidak memenuhi persyaratan hingga waktu yang telah ditentukan, maka akan dibekukan.

Kamis, 03 September 2015

Lion Air Gunakan Sistem Navigasi Terbaru

Sistem Navigasi Lion Air
Lion AirMaskapai penerbangan Lion Air mengaplikasikan sistem navigasi terbaru Required Navigation Performance (RNP) Approach di beberapa pesawatnya. Dengan adanya sistem RNP itu, pilot akan lebih presisi mendaratkan pesawatnya terutama di bandara-bandara yang sulit untuk melakukan pendaratan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keselamatan penerbangan.

Dikutip dari runway-aviation.com, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan, sistem RNP merupakan teknologi terbaru untuk navigasi pesawat. Pengaplikasian teknologi terbaru tersebut bertujuan untuk meningkatkan aspek keselamatan penerbangan. Peningkatan dilakukan baik dari segi kemampuan atau keahlian awak pesawat, perawatan pesawat, maupun dari segi pengunaan peralatan navigasi yang terbaru dan tercanggih.

Lion Air bersama dengan Kementerian Perhubungan akan terus mengembangkan penggunaan sistem navigasi RNP Approach di bandara-bandara lainnya khususnya bandara yang mempunyai tingkat kesulitan pendaratan yang tinggi. Pendaratan pesawat dengan penggunaan teknologi RNP akan lebih presisi karena ada bantuan satelit serta peralatan navigasi yang tersedia di dalam pesawat.

Lion Air adalah perusahaan penerbangan nasional pertama yang telah mendapat sertifikasi dari Kementerian Perhubungan untuk memanfaatkan Required Navigation Performance (RNP) Approach di Bandara Sam Ratulangi Manado. Pihak Lion Air berharap kedepannya teknologi RNP juga digunakan di bandara-bandara lain di Indonesia terutama bandara yang memiliki tingkat kesulitan untuk didarati.

Rabu, 02 September 2015

Citilink Akan Buka Rute Baru ke Manado

Citilink Terbang ke Manado
CitilinkMaskapai penerbangan Low Cost Carrier (LCC) Citilink Indonesia bersiap melebarkan sayapnya dengan membuka rute-rute penerbangan baru. Rute baru yang akan dibuka yaitu rute-rute penerbangan domestik. Salah satu destinasi yang sudah menjadi target Citilink Indonesia adalah Manado di Sulawesi Utara. Penerbangan ke Manado ini kemungkinan baru akan dioperasikan pada tahun 2016.

Dikutip dari indo-aviation.com, Direktur Utama Citilink Indonesia Albert Burhan mengungkapkan, pihaknya sedang mempersiapkan diri dan memperhitungkan keuntungan jika membuka penerbangan ke Manado. Pembukaan rute baru ke Manado mungkin nanti tahun depan. Maskapai penerbangan membuka rute baru ini tentu saja juga ingin mendapatkan keuntungan.

Saat ini kondisi perekonomian Indonesia sedang melambat. Oleh karena itu pihak Citilink Indonesia harus mempertimbangkan dengan baik sebelum membuka rute penerbangan baru. Perusahaan maskapai penerbangan juga harus menyeimbangkan antara pendapatan dan pengeluaran agar tetap menjadi perusahaan maskapai penerbangan yang menguntungkan.

Selasa, 01 September 2015

Kabut Asap Ganggu Penerbangan di Sumatera

Kabut Asap Ganggu Penerbangan
Kabut AsapBeberapa penerbangan di Pulau Sumatera mulai terganggu akibat kabut asap. Kabut asap tersebut berasal dari pembakaran lahan. Sejumlah penerbangan yang terganggu antara lain penerbangan ke Bandara Kuala Namu, Medan dan beberapa penerbangan ke bandara di kawasan tersebut.

Hari Minggu tanggal 30 Agustus kemarin tercatat ada tiga pesawat dengan tujuan dua penerbangan tergangu akibat kabut asap ini yaitu penerbangan Garuda Indonesia tujuan Palembang dan ke Sibolga dengan Garuda Indonesia GA 263 serta Wings Air IW 1256.

Dikutip dari runway-aviation.com, kabut asap juga menyebabkan turunnya jarak pandang di Bandara Minangkabau Padang, Bandara Hang Nadim Batam, dan Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru. Meskipun demikian, sejumlah penerbangan di dua bandara tersebut masih berjalan normal karena masih berada di atas jarak pandang minimum untuk melakukan tinggal landas dan pendaratan.

Kabut asap membuat jarak pandang minimum di bandara Hang Nadim Batam turun dari yang biasanya 10 km menjadi 2,5 hingga 5 km. Namun karena adanya angin kencang, membuat kabut asap tersebut hanya singgah beberapa saat di Batam. Harapannya kabut asap segera berakhir agar semua aktifitas masyarakat terutama penerbangan bisa kembali lancar.