Ada 13 Maskapai Penerbangan dengan Ekuitas Negatif
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengumumkan ada sebanyak 13 maskapai penerbangan yang mempunyai ekuitas negatif. Keterangan ini berdasarkan hasil audit laporan keuangan maskapai penerbangan yang dikeluarkan oleh akuntan publik.
Dikutip dari indo-aviation.com, Menurut Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Muhammad Alwi, ekuitas negatif dari maskapai penerbangan itu mulai dari Rp 100 juta hingga Rp 150 miliar. Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan meminta kepada maskapai-maskapai penerbangan itu untuk menambah modalnya. Ada yang minusnya sekitar Rp 100 juta, Rp 100 miliar, yang paling besar sekitar Rp 150 miliar.
Maskapai penerbangan yang mempunyai ekuitas negatif itu diantaranya Indonesia AirAsia, Batik Air, Air Pasifik Utama, Asialink Cargo Airlines, Cardig Air, Eastindo Service, Ersa Eastern Aviation, Johnlin Air Transport, Manunggal Air Service, Nusantara Buana Air, Survai Udara Penas, Transwisata Prima Aviation, dan Tri-MG Intra Airlines. Maskapai-maskapai tersebut diberikan waktu satu bulan hingga 31 Juli untuk memperbaiki ekuitasnya. Ada juga yang sudah janji untuk menyelesaikan dalam satu minggu ini.
Seluruh maskapai penerbangan sudah berkomitmen untuk memperbaiki ekuitas masing-masing perusahaan. Dengan ekuitas yang sehat, diharapkan tingkat keamanan dan keselamatan penerbangan akan terjaga dan semakin meningkat. Hal ini juga otomatis meningkatkan kualitas pelayanan kepada penumpang.
Kamis, 02 Juli 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar