Direktur Utama Lion Group Rusdi Kirana mengaku, tergerak untuk menghidupkan kembali PT Dirgantara Indonesia (PTDI) seiring matinya industri pesawat nasional sekaligus membantu mengembangkan industri pesawat nasional buatan PTDI. Bahkan beberapa hari sebelumnya, Rusdi telah menemui langsung Presiden Jokowi, untuk mewujudkan niatnya.
Rusdi menyampaikan niatnya soal produksi pesawat nasional, juga tentang keinginannya untuk membantu mengembangkan dan memasarkan pesawat N235 buatan PTDI, kepada Jokowi.
“Pak Jokowi menyambut baik. Saya telah mengusulkan untuk mengundang para pemimpin Airbus dan ATR guna membahas hal ini,” tutur Rusdi seperti dilansir detik.com usai acara penandatanganan kontrak pembelian 40 pesawat turboprop buatan Aerei da Transporto Regionale (ATR).
Rusdi menyebut, pihaknya mengupayakan agar tahun depan, pertemuan antara Presiden Jokowi dengan pihak raksasa produsen pesawat dunia tersebut bisa digelar. Dia menuturkan, kedekatannya dengan pabrikan pesawat-pesawat besar dunia tersebut mendorong timbulnya niat tersebut.
“Karena punya hubungan yang baik, saya bisa meyakinkan produsen-produsen pesawat di dunia untuk menjalin kerja sama dengan industri pesawat nasional kita,” kata Rusdi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Lion Group telah memesan 40 unit pesawat ATR seri terbaru ATR 72-600, yang merupakan tambahan dari 60 unit yang telah dipesan pada tahun 2008. Sebelumnya pada November 2011 silam, Lion Group juga telah menandatangani pembelian 230 pesawat Boeing yang disaksikan langsung oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Kemudian pada 2013, Lion Group membeli 234 pesawat Airbus yang penekenan kontraknya disaksikan oleh Presiden Prancis Francois Hollande.
Menurut Rusdi, PTDI bisa memproduksi badan pesawat, interior, perangkat roda dan lainnya. Selanjutnya, Rusdi akan membantu mendatangkan mesin dan perangkat avionik dari pabrikan ternama di dunia.
Sumber: indo-aviation.com
Sabtu, 29 November 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar