Sabtu, 03 Mei 2014

Mengapa Pesawat Tidak Bisa Mundur?

Bagi yang terbiasa naik pesawat terbang, ketika kita sudah berada di kabin pesawat , sebelum (take off) lepas landas kita merasakan pesawat mundur. Namun, gerakan tersebut bukanlah otomatis dari pesawat, melainkan karena  didorong oleh pushback car (kendaraan pendorong).

Mengapa pesawat tidak bisa mundur?

Ini jawabannya:

1. Pesawat menggunakan tenaga engine (mesin)
Saat di darat, pesawat bergerak dengan bantuan mesin yang sama yang digunakan ketika mengudara (terbang). Berarti untuk di darat pesawat hanya bisa maju.

2. Mesin itu tidak dapat diarahkan
Mesin pesawat menempel pada sayap atau fuselag pada bagian belakang. Untuk pesawat sipil, tidak ada mekanisme yang secara fleksibel mampu mengalihkan gaya dorong pesawat ke arah yang lain. Pada beberapa pesawat tempur terdapat aplikasi yang dinamakan thrust vector yang mampu membelokkan gaya dorong mesin pesawat untuk menambah kemampuan maneuver ataupun hove­ring (mengambang) serta vertical take off and landing.

Pada mesin pesawat sipil, terdapat suatu mekanisme yang dinamakan thrust reversal yang secara harfiah ber­arti “pembalik gaya dorong”, namun aplikasinya sama sekali berbeda.

Trust reversal bertujuan untuk memberikan efek pengereman pada pesawat sesaat setelah mendarat deng­an cara memblokir aliran udara yang mengalir melalui bypass duct pada mesin berjenis turbofan.

Sistem ini tidak didesain untuk menggerakkan pesawat berlawanan arah karena pada kenyataannya aliran udara bypass yang diblokir lebih cen­derung mengarah ke samping pesawat dibandingkan gaya dorong ke belakang.

Penggunaan thrust reversal hanya dibatasi selama beberapa detik sampai pengereman secara konvensional dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Thrust reversal yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan struktur mesin pesawat khususnya pada bagian fan blades.

Berbeda dengan putaran shaft pada mesin mobil yang diatur melalui mekanisme gearbox sehingga memungkinkan pergerakan mundur, mesin pesawat adalah mesin turbo (gas turbin) yang tidak dapat diubah arah putarnya.

Aliran sembur gas pun mengalir dari depan ke belakang dan tidak dapat dibalik karena kompresor yang berfungsi untuk menyedot udara berada di depan turbin yang berfungsi untuk menyemburkannya.

Kapan pesawat udara bisa bergerak mundur?

Saat ini Honeywell Aerospace sedang mengembangkan teknologi baru yang dinamakan Electric Green Taxi System (EGTS), di mana pergerakan pesawat pada saat di darat (taxi) tidak lagi mengandalkan gaya dorong dari mesin utama pesawat akan tetapi melalui mekanisme motor listrik yang terpasang pada roda pendarat utama (main landing gear).

Motor listrik tersebut memperoleh tenaga dari generator kecil yang terpasang pada Auxiliary Power Unit (APU), pembangkit tenaga tambahan yang terletak di dalam fuselag pada bagian belakang.

Sistem ini dapat menghemat 50 persen penggunaan bahan bakar pada saat taxi, mengurangi suara bi­sing mesin pada saat dioperasikan di darat, serta mengurangi gas buang yang dapat mencemari lingkungan. Di samping itu, motor listrik dapat diputar balik ke arah berlawanan sehingga memungkinkan pergerakan pesawat ke arah belakang tanpa perlu lagi ditarik oleh pushback car.

Sistem ini sudah didemonstrasikan penggunaannya dalam ajang Paris Air Show pada 2013. Serangkaian test masih diperlukan termasuk uji terbang sebelum sistem tersebut memperoleh sertifikasi dari otoritas penerbangan sipil dan diterapkan penggunaanya pada pesawat komersial pada akhir 2016.

Bagaimana pilot tahu kondisi di belakang ketika pesawat mundur?

Dengan sistem EGTS, maka pilot akan terintegrasi ketika training (pelatihan). Di pesawat modern seperti Airbus A380, awak pesawat dan penum­pang dapat menikmati peralatan canggih yang terhubung kamera pada monitor, fungsinya untuk mengatur atau melihat posisi pesawat bahkan keadaan di sekitar pesawat.

Sumber: infopenerbangan.com

0 komentar:

Posting Komentar