“Ditutup sebab merugi. ‘Load factor’ nya tidak terisi dan mungkin kurang kampanye atau masyarakat juga tidak tahu atas ketiga rute itu,” kata General Manager Kantor Cabang Garuda Indonesia Pekanbaru Mohammad R Pahlevi, seperti dikutip Antara.
Ketiga rute penerbangan tersebut dioperasikan Garuda dengan pesawat jenis Bombardier tipe CRJ 1000 Next Generation berkapasitas 96 tempat duduk, terdiri dari 12 kursi kelas bisnis dan 84 kursi kelas ekonomi.
Dia mengatakan, karena nilai tukar rupiah yang tertekan terhadap dolar AS dan maskapai dituntut untuk memenangkan persaingan antarsesama kompetitor, bisnis industri penerbangan sekarang ini bukanlah suatu hal yang mudah
“Karena maskapai bayar semuanya pakai dolar AS. Saya tidak hapal persisnya baik tanggal dan bulan. Tapi sejak saya masuk di sini bulan Maret 2014, ketiga rute tersebut sudah tidak ada lagi,” katanya.
Sementara itu, kalangan biro perjalanan di Pekanbaru menyebut tiga rute penerbangan domestik di Riau yang menghubungkan dengan provinsi tetangga seperti Kepulauan Riau, Sumatra Barat, dan Sumatera Utara memang dihentikan Garuda.
“Tiga rute itu yakni Pekanbaru-Medan, Pekanbaru-Padang dan Pekanbaru-Batam. Sebelumnya Garuda setiap hari mengoperasikan pesawat pulang pergi dalam melayani penumpang di tiga rute itu,” ujar pegawai Mandiri Tour and Travel, Muhammad Soleh.
Menurutnya, alasan maskapai plat merah tersebut menghentikan rute penerbangan karena terdapat beberapa kompetitor rute yang sama yakni Pekanbaru-Medan seperti Lion Air dua kali dalam sehari.
Selanjutnya, Pekanbaru-Batam, maskapai itu harus bersaing dengan Lion Air serta Citilink masing-masing satu kali. Sedangkan rute Pekanbaru-Padang, Garuda merajai pasar karena hanya mereka yang bermain dengan penerbangan satu kali setiap hari.
Sumber: indo-aviation.com
0 komentar:
Posting Komentar