Rabu, 06 Agustus 2014

Merpati Berada dalam Kondisi Super Sulit

Sampai saat ini, belum ada penyelesaian terkait masalah yang menimpa PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) masih belum terselesaikan. Maskapai ekor kuning tersebut sampai sekarang masih berhenti beroperasi, dan belum diketahui kapan bisa mengudara lagi.

“Ini masih lebaran, belum ada komunikasi lagi. Ada situasi Merpati yang demikian sulit, dan kita sudah menyaksikan berbagai bantuan tetapi tidak berhasil terus,” kata Hadiyanto, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, kala ditemui di acara halal bihalal Kementerian Keuangan, Jakarta seperti dilansir detikFinance.

Hadiyanto menilai, kondisi yang dialami Merpati memang sangat sulit atau bisa disebut dengan istilah super sulit, meski belum ada keputusan.  “Faktanya adalah, memang perusahan seperti Merpati ini dalam situasi yang super sulit. Susah untuk bisa menjalankan kembali,” ujarnya.

Disebutkan, Merpati memang menghadapi ada sejumlah tantangan yang dihadapi Merpati. Pertama adalah persaingan di industri penerbangan yang semakin ketat. “Persaingan sudah semakin keras. Ada LCC (Low Cost Carrier), semua rute perintis sekarang sudah dimasuki perusahaan swasta yang LCC. Jadi secara kompetisi Merpati harus benar-benar lebih efisien,” katanya.

Faktor kedua adalah adalah manajemen pengelolaan pesawat, di mana disebutkan Hadiyanto, idealnya lebih banyak jenis pesawat yang seragam. “Sekarang ada jet, ada propeller, ada Boeing, ada Airbus. Ini menyebabkan maintenance mahal,” papar Hadiyanto.

Faktor ketiga adalah pengelolaan sumber daya manusia. “Untuk mengoperasikan 5-6 pesawat apa perlu sebanyak ini?” ujarnya.

Keempat, menurut Hadiyanto, adalah disiplin dalam menjalankan roda perusahaan. “Manajemen harus belajar dari pengalaman, yaitu kurang disiplin dalam menjalankan roda perusahaan. Sehingga akibatnya ya itu minjam terus avtur, tidak bisa bayar, tidak bisa catch up dengan biaya operasi dan kewajiban utang,” jelasnya.

Sumber: indo-aviation.com

0 komentar:

Posting Komentar