Kamis, 16 Oktober 2014

Kerugian Maskapai Akibat Kabut Asap

Sejumlah maskapai penerbangan mengaku mengalami kerugian akibat kabut asap yang melanda wilayah Sumatera dan Kalimantan, yang menyebabkan layanan penerbangan terpaksa dibatalkan karena jarak pandang yang tidak memungkinkan bagi operasional penerbangan.

Maskapai penerbangan Lion Air melalui Direktur Umum Edward Sirait mengatakan, kabut asap yang terjadi belakangan ini merupakan yang terparah dibandingkan dengan kabut asap yang sebelumnya pernah melanda. Edward mengatakan, kabut asap paling parah yang dia temukan terjadi di Jambi.

Menurut Edward, gangguan jarak pandang akibat kabut asap di Jambi sudah terjadi sejak tiga minggu terakhir. Bahkan sejak 11 Oktober 2014 Lion Air tidak mengoperasikan penerbangan dari dan menuju Bandara Sultan Thaha Jambi karena otoritas penerbangan melarang operasional penerbangan.

Pria yang akrab disapa Edo itu dengan tegas mengatakan bahwa kabut asap telah merugikan maskapai penerbangan. “Kabut asap ini merugikan kami. Banyak penerbangan kami ke Medan, Riau, Palembang, Pontianak dan Palangkaraya terpaksa on off,” kata Edward kepada KONTAN.

Edward menambahkan, saat penerbangan dibatalkan atau ditunda, tentu saja maskapai penerbangan mengalami kerugian. Misalnya saja, pihak maskapai penerbangan harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membiayai penumpang jika penerbangan ditunda dan mengembalikan tiket penumpang yang batal terbang.

Maskapai penerbangan murah lainnya, Citilink Indonesia, juga mengaku harus mengeluarkan biaya ekstra untuk penumpang karena penundaan penerbangan terkait kabut asap ini. Vice President Corporate Communication Citilink Indonesia Benny Siga Butarbutar menuturkan, selama kabut asapi terjadi rata-rata terjadi penundaan penerbangan antara tiga hingga enam jam.

Menurut Benny, kota-kota yang rawan terkena imbas penundaan penerbangan akibat kabut asap antara lain Palembang, Pekanbaru, dan Medan. “Tetapi kami masih beruntung masih mendapat penerbangan malam, sehingga masih bisa jalan. Jika kami punya empat penerbangan, dua berpotensi delay (siang) dan dua penerbangan tetap jalan karena dilakukan malam hari,” imbuhnya.

Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia mengeluhkan hal serupa. Akibat kabut asap, penerbangan Garuda Indonesia ke sejumlah kota di Sumatera terpaksa mengalami penundaan, bahkan dibatalkan.

Sumber: indo-aviation.com

0 komentar:

Posting Komentar