Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku dilema dalam memutuskan nasib maskapai penerbangan milik pemerintah, Merpati Nusantara Airlines. Sejak berhenti beroperasi pada awal Februari lalu, nasib Merpati Nusantara Airlines hingga kini memang masih belum jelas.
Dahlan mengatakan, di satu sisi dia masih ingin Merpati Nusantara Airlines tetap hidup dan melayani penerbangan di Indonesia. Tapi di sisi lain, dia tidak rela mengeluarkan uang negara yang sangat banyak hanya untuk melunasi utang-utang maskapai penerbangan tersebut.
“Merpati, saya sendiri berada dalam dilema, apakah saya sampai hati meminta Rp 15 triliun pada negara untuk selamatkan Merpati. Di lain pihak saya berkeinginan Merpati jangan sampai mati,” beber Dahlan di Jakarta, Sabtu (4/10/2014), seperti dilansir situs berita JPNN.
Terkait nasib karyawan Merpati Nusantara Airlines yang belum mendapatkan hak berupa gaji dan pesangon, Dahlan mengaku sudah menemukan caranya. Meskipun demikian, dia masih belum mau menyebutkan cara yang akan dia tempuh itu karena khawatir akan gagal jika dikemukakan terlebih dahulu. “Nanti malah gagal, saya nggak mau ngomong dulu,” katanya.
Sumber: indo-aviation.com
Minggu, 05 Oktober 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar