Penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Minggu (28/12/2014), hingga kini masih menjadi misteri. Kotak hitam (black box) yang diharapkan bisa memberikan jawaban terkait penyebab kecelakaan tersebut belum ditemukan hingga saat ini (04/01/2015).
Investigator Keselamatan Udara dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) A. Toos Sanintioso menduga pinger yang memancarkan sinyal lokasi kotak hitam tak berfungsi. Menurut dia, ada kemungkinan pinger bersama kotak hitam telah rusak akibat hantaman yang sangat keras.
“Ya, selalu ada kemungkinan bahwa black box ini tak bisa dideteksi. Mungkin ada gangguan atau tekanan saat jatuh. Walau pun dibuat water proof atau fire proof, ini tetap buatan manusia. Jadi jangan kaget kalau black box tak bisa beroperasi dengan baik,” kata Toos, di Posko Ante-mortem, Surabaya, Jawa Timur.
Dia menduga, pinger yang ada di black box bisa saja hancur karena kuatnya tekanan saat jatuh ke perairan. Pinger, kata Toos, juga memiliki daya yang terbatas.
“Pinger memiliki batere yang terbatas, paling hanya satu bulan,” ujarnya.
Jika black box tak ditemukan, lanjut Toos, KNKT tak akan berhenti mencari penyebab jatuhnya pesawat yang membawa 162 orang itu. Mantan pilot Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, itu menyatakan alternatif bukti lainnya akan dihimpun seperti serpihan dari badan pesawat.
Sumber: infopenerbangan.com
Sabtu, 03 Januari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar