Garuda Indonesia
Mata uang dolar semakin perkasa. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus melemah hingga menembus angka di atas Rp 14.000. Kondisi ini tentu saja mengganggu para pelaku bisnis terutama bisnis penerbangan yang digeluti oleh maskapai Garuda Indonesia. Sebagian besar biaya maskapai penerbangan dikeluarkan dalam bentuk mata uang dolar Amerika Serikat, sehingga jika rupiah melemah akan sangat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan.
Dikutip dari indo-aviation.com, Garuda Indonesia sudah menyiapkan berbagai strategi dalam menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Rupiah melemah, maka strategi yang akan dilakukan adalah dengan menghemat biaya-biaya yang kurang maksimal dalam memberikan pendapatan kepada perusahaan.
Hingga April 2014, Garuda Indonesia mampu menghemat biaya di luar bahan bakar sebesar US$ 40 juta dari target penghematan selama satu tahun sebesar US$ 198 juta. Penghematan yang dilakukan antara lain dalam hal pemakaian pesawat dan beberapa peralatan operasional, serta mengurangi aktivitas yang dianggap kurang memberikan efek maksimal ke perusahaan.
Minggu, 30 Agustus 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar