Selasa, 27 September 2016

Inilah Kelemahan Bandara di Indonesia

Bandara di Indonesia
Bandara
Seperti diketahui pada hari Minggu tanggal 25 September 2016 kemarin pesawat Learjet tipe LJ31 milik PT National Air Charter tergelincir saat mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Kepala BMKG Andi Eka Sakya mengungkapkan, sebenarnya kejadian seperti itu bisa dihindari jika pilot mengetahui informasi visibility dari pihak tower di bandara.

Biasanya pihak bandara sudah menginformasikan keadaan di landasan sebelum pilot mendaratkan pesawat. Salah satu informasi diberikan di bandara adalah visibility terkait dengan keadaan seperti hujan, kabut, dan asap.

Di dalam visibility itu, pilot seharusnya sudah bisa menjustifikasi atau mengambil keputusan apakah akan tetap melakukan pendaratan atau tidak.

Bandara di Indonesia rata-rata mempunyai kelemahan terhadap masalah informasi cuaca. Indonesia masih kekurangan peralatan cuaca seperti AWOS atau Automated Weather Observing System.

Peralatan yang ada di bandara saat ini tidak cukup hanya dengan diperbaharui namun juga harus dipasang alat yang canggih. Hal itu demi keamanan penerbangan seperti pendaratan di bandara.

0 komentar:

Posting Komentar