Penerbangan Garuda Indonesia
Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia mengalami kerugian yang cukup banyak akibat dampak kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Sumatera. Sejak 3 September 2015 hingga 20 September 2015, maskapai Garuda Indonesia tercatat sudah membatalkan sebanyak 499 penerbangan dari dan menuju beberapa kota di Sumatera dan Kalimatan.
Garuda Indonesia terpaksa membatalkan penerbangan karena terbatasnya jarak pandang akibat kabut asap yang menyelimuti ruang udara di beberapa bandara. Beberapa bandara di Sumatera tidak memenuhi syarat minimal jarak pandang untuk melakukan penerbangan. Jika dipaksakan terbang akan sangat berbahaya terhadap keselamatan penumpang.
Dikutip dari indo-aviation.com, sejak hari senin ada 11 penerbangan sudah dibatalkan akibat kabut asap. Rinciannya lima penerbangan Jakarta-Palembang (pp), dua penerbangan Jakarta-Jambi (pp), dua penerbangan Jakarta-Pekanbaru (pp), dan dua penerbangan Tanjung Pandang-Pangkal Pinang (pp).
Pesawat-pesawat tersebut tidak bisa terbang karena tidak memenuhi jarak pandang minimal yang disyaratkan pihak bandara yaitu 800 meter sampai 5000 meter. Padahal beberapa kota tujuan penerbangan Garuda Indonesia justru memililki jarak pandang di kisaran tersebut seperti Palangkaraya dan Pekanbaru dengan jarak pandang 1.000 meter.
Selanjutnya ada Banjarmasin dengan jarak pandang 1.200 meter, Jambi dengan jarak pandang 2.400 meter, Palembang dengan jarak pandang 800 meter, Pontianak dengan jarak pandang 900 meter, Pinangsori, Lhoksumawe, dan Gunung Sitoli dengan jarak pandang 5.000 meter.
Garuda Indonesia berharap kepada para penumpang yang memiliki jadwal penerbangan dari dan menuju kota-kota yang terkena dampak kabut asap untuk memeriksa kembali reservasinya.
Senin, 21 September 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar