Bandara Halim Perdanakusuma
Terkait insiden kecelakaan yang menimpa pesawat Batik Air dan TransNusa, berbagai kalangan sedang marak memperdebatkan layak atau tidaknya Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, untuk melayani penerbangan sipil.
Komisi V DPR meminta Kementerian Pehubungan untuk meninjau ulang kelayakan Bandara Halim Perdanakusuma untuk penerbangan sipil. Hal ini menimbulkan kekhawatiran beberapa maskapai yang beroperasi di Bandara Halim.
Pilihan mengembalikan penerbangan sipil ke Bandara Soekarno-Hatta dikhawatirkan oleh maskapai berbiaya rendah Citilink. Jika benar jadi dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta, maka kebijakan tersebut akan berpengaruh besar terhadap kinerja Citilink.
Ada sebanyak 20 persen dari seluruh penerbangan Citilink dioperasikan di bandara yang mempunyai lokasi strategis tersebut. Setiap hari ada sekitar 40-50 penerbangan dengan tingkat isian penumpang mencapai 80 hingga 85 persen.
Citilink juga sudah menginvestasikan dana cukup besar di Bandara Halim Perdanakusuma, mulai dari memindahkan sebagian operasional pesawat dan kru pendukungnya, membuka kantor, hingga membuka rute baru.
Dikutip dari indo-aviation.com, Presiden Direktur Citilink Indonesia Albert Burhan mengungkapkan, jika nanti penerbangan sipil dipindahkan ke Bandara Soekarno-Hatta, Citilink belum tentu mendapatkan slot penerbangan yang sama seperti di Bandara Halim Perdanakusuma.
Selain itu, adanya rencana pemerataan slot di Bandara Soekarno-Hatta dimana rencananya frekuensi penerbangan di jam sibuk akan dikurangi dan dipindahkan ke jam lengang yang biasanya malam hari.
Kamis, 14 April 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar