Sabtu, 26 Agustus 2017

Lion Air Perluas Konektivitas Penerbangan di Indonesia Timur

Lion Air
Lion Air
Menjelang akhir Agustus 2017 ini, maskapai penerbangan Lion Air kembali berekspansi dengan penambahan rute baru. Lion Air akan melayani penerbangan dari Banjarmasin menuju Ujung Pandang dan sebaliknya.

Lion Air juga mempertajam rute dari Sulawesi Utara menuju Papua. Maskapai ini akan melayani penerbangan dari Manado menuju Sorong dan dengan nomor penerbangan yang sama akan dilanjutkan menuju Jayapura dan sebaliknya.
PESAWATRUTEBERANGKAT & TIBA
JT 520BANJARMASIN – MAKASSAR18.00 – 19.10
JT 523MAKASSAR – BANJARMASIN19.55 – 21.00
JT 796MANADO – SORONG08.05 – 10.30
JT 796SORONG – JAYAPURA11.10 – 13.10
JT 799JAYAPURA – SORONG14.00 – 16.00
JT 799SORONG – MANADO16.40 – 17.20
Seluruh penerbangan baru tersebut akan di layani oleh Lion Air satu kali setiap hari menggunakan pesawat Boeing 737-800/900, Boeing 737 MAX-8, ataupun Airbus A330, yang semua unitnya mampung menampung lebih dari 200 penumpang.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Public Relations Manager Lion Air Group Andy M. Saladin menjelaskan, Lion Air Group kembali berkomitmen menambah akses penerbangan khususnya di Indonesia bagian Tengah dan juga Timur.

Lion Air Group terus berkomitmen sebagai penyedia jasa transportasi udara untuk bisa memberikan kemudahan mobilitas serta solusi yang efektif dan efisien dari segi waktu dan biaya.

Diharapkan dengan tersedianya akses ini, masyarakat bisa terbantu menjelajahi kota-kota yang terjangkau oleh konektivitas Lion Air Group sehingga secara langsung bisa meningkatkan perekonomian dan sosial, serta pariwisata.

Sampai saat ini Lion Air telah terbang ke lebih dari 45 destinasi domestik dan internasional menuju Singapura, Kuala Lumpur, China, dan Arab Saudi. Total armadanya 112 unit, frekuensi terbang Lion Air lebih dari 650 penerbangan perharinya.

Rabu, 23 Agustus 2017

Gratis Landing Fee Bagi Penerbangan di Jawa Timur

Landing Fee di Jawa Timur
Landing Fee
Pengelola Bandara di kawasan Jawa Timur yakni Angkasa Pura I membebaskan biaya pendaratan atau landing fee bagi maskapai yang membuka atau menambah rute baru di Jawa Timur.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Angkasa Pura I Moch. Asrori mengungkapkan, terobosan tersebut untuk meningkatkan lalu lintas wisatawan di Jawa Timur.

Maskapai diberi insentif menarik dan didorong untuk membuka rute baru dan menambah frekuensi terbang. Bertambahnya rute baru dan frekuensi terbang maka pergerakan penumpang akan tumbuh sehingga mendorong industri pariwisata daerah.

Selain langkah tadi, Angkasa Pura I juga telah meningkatkan traffic movement dari 25 per jam menjadi 27 per jam.  Langkah itu diyakini bisa menambah kapasitas penumpang hingga satu juta.

Dengan berbagai upaya tersebut, Angkasa Pura optimis mampu mencapai target satu juta wisatawan mancanegara (wisman) Jawa Timur yang dicanangkan Kementerian Pariwisata.

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2015 naik cukup signifikan hingga 54 persen. Tahun 2016 kemarin mencatat 612.412 kunjungan wisman ke Jawa Timur.

Para wisatawan asing itu datang melalui Bandara Juanda. Jumlah tersebut naik 32 persen jika dibandingkan dengan 2015 yang hanya 463.596 kunjungan.

Pemberian insentif ini juga merupakan salah satu inovasi dan strategi dari Angkasa Pura I untuk dapat mengoptimalkan kinerja bandara serta memberikan alternatif pilihan jadwal penerbangan bagi masyarakat.

Insentif untuk tarif mendarat itu diberikan Angkasa Pura I kepada badan usaha angkutan udara yang membuka rute baru dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan penumpang.

Minggu, 20 Agustus 2017

Bandara Blimbingsari Banyuwangi Segera Dikembangkan

Bandara Blimbingsari Banyuwangi
Bandara Blimbingsari
Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melakukan penandatanganan kesepakatan bersama terkait pengembangan Bandara Blimbingsari Banyuwangi.

Kesepakatan tertuang dalam Surat Kesepakatan Bersama Nomor: HK.201/1/20/DRJU.KUM-2017 dan Nomor: 188/485/429.012/2017 yang ditandatangani oleh Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso dan Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas.

Tujuan pengembangan bandara Blimbingsari untuk mengoptimalkan fungsinya sebagai fasilitas umum yang digunakan melayani masyarakat dari dan ke Banyuwangi atau sekitarnya yang memenuhi persyaratan keamanan dan keselamatan penerbangan.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso menjelaskan, ditandatanganinya kesepakatan bersama ini menjadi titik tolak peningkatan pelayanan bandara baik dari sisi darat (terminal) dan sisi udara.

Peningkatan pelayanan ini dalam rangka mengantisipasi tingkat pertumbuhan penumpang, kargo serta peningkatan pelayanan bagi pengguna jasa bandara.

Mulai akhir tahun 2017, sejumlah infrastruktur Bandara Blimbingsari mulai dibangun dan ditingkatkan, mulai dari apron (tempat parkir pesawat), penebalan landasan, hingga perpanjangan landasan.

Perpanjangan landasan ditargetkan yang bisa didarati Boeing 737-900 generasi terbaru. Dana sekitar Rp300 miliar akan dialokasikan untuk pengembangan sejumlah infrastruktur bandara tersebut.

Targetnya semua Agustus 2018 sudah selesai, karena sebagian pesawat menteri keuangan dari seluruh dunia akan mendarat di Bandara Blimbingsari Banyuwangi untuk pertemuan IMF dan Bank Dunia di Bali.

Ini tentu saja kesempatan emas bagi Banyuwangi yang juga sedang mengembangkan peluang adanya penerbangan internasional nantinya, artinya ada prospek jadi international airport (Bandara Internasional).

Pada kesempatan yang sama, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih atas komitmen pemerintah pusat yang terus mendukung pengembangan Banyuwangi. Tentu ini model sinergi pusat dan daerah yang bagus.

Bandara Blimbingsari Banyuwangi mulai dioperasikan sejak tahun 2010 dengan panjang panjang runway 1.400 m x 30 m. Sekarang bandara ini telah memiliki runway lebih panjang yakni 2.250 m x 30 m.

Bandara yang berkonsep green building merupakan yang pertama di Indonesia, mampu menampung sekitar 280 ribu penumpang per tahun seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penumpang di Bandara Blimbingsari.

Jumat, 18 Agustus 2017

AirAsia Layani Penerbangan Denpasar-Kolkata India

AirAsia Terbang ke Kolkata
AirAsia
AirAsia Indonesia melayani rute penerbangan baru dari Denpasar, Bali menuju Kolkata, India. Kolkata menjadi kota kedua di India setelah Mumbai yang kini terhubung dengan Denpasar, Bali.

Dalam rangka merayakan peluncuran rute baru ini AirAsia Indonesia menawarkan tarif spesial ke Kolkata dari Denpasar, Bali mulai Rp 999.000 sekali jalan, yang tersedia di airasia.com dan aplikasi AirAsia.

Dikutip dari infopenerbangan.com, CEO AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan menjelaskan, permintaan atas layanan penerbangan antar kedua negara yakni Indonesia dan India sangat tinggi.

Jumlah kunjungan wisatawan dari India ke Indonesia terutama Bali tumbuh hingga 40 persen pada semester pertama 2017 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

AirAsia Indonesia berkomitmen untuk terus berkontribusi mendatangkan turis dari India ke Indonesia lebih banyak lagi.

Denpasar-Kolkata merupakan rute baru yang keempat dari AirAsia Indonesia setelah peluncuran rute Mumbai-Bali, Tokyo Narita-Bali dan Makau-Jakarta.

Tarif spesial ini mulai berlaku hingga 20 Agustus 2017, sedangkan untuk penerbangannya mulai 1 Oktober 2017 hingga 28 Agustus 2018. Penawaran menarik juga tersedia untuk pembelian tiket pulang pergi dari Kolkata ke Bali dan sebaliknya.

Diluncurkannya rute Bali-Kolkata ini sekaligus menjadi kesempatan untuk memperkenalkan Bali sebagai salah satu destinasi liburan pilihan yang kini semakin mudah dijangkau oleh masyarakat Kolkata, India.

Sebaliknya, masyarakat Bali maupun turis yang berlibur ke Pulau Dewata itu memiliki pilihan untuk mengunjungi Kolkata yang memiliki banyak situs bersejarah dan kaya budaya sebagai destinasi liburan berikutnya.

Rute Denpasar, Bali menuju Kolkata, India ini akan diterbangi AirAsia Indonesia dengan kode penerbangan QZ menggunakan pesawat Airbus A320 berkapasitas 180 kursi.

Kamis, 17 Agustus 2017

NAM Air Tambah Frekuensi Penerbangan ke Banyuwangi

NAM Air Terbang ke Banyuwangi
NAM Air

Mulai 20 Agustus 2017 maskapai NAM Air akan menambah satu rekuensi penerbangan Jakarta-Banyuwangi. Penambahan frekuensi ini untuk memenuhi tingginya permintaan rute Jakarta-Banyuwangi yang baru dibuka pada 16 Juni 2017.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Senior Corporate Communications Manager Sriwijaya Air Group Agus Soedjono menjelaskan, penambahan frekuensi penerbangan ini dilayani setiap hari dengan nomor penerbangan IN-256 dan IN-257.

Penerbangan NAM Air ini berangkat dari Jakarta pukul 14.10 WIB dan tiba di Banyuwangi pukul 15.45 WIB. Sedangkan untuk penerbangan Banyuwangi-Jakarta berangkat pukul 16.15 WIB dari Banyuwangi dan tiba di Jakarta pukul 17.55 WIB.

Penerbangan tambahan ini melengkapi jadwal penerbangan yang sudah ada sebelumnya, yaitu penerbangan IN-252 yang berangkat pukul 07.05 WIB dari Jakarta dan tiba di Banyuwangi pukul 08.35 WIB.

Sedangkan penerbangan kembalinya dengan nomor penerbangan IN-253 yang berangkat dari Banyuwangi pukul 09.05 WIB dan tiba di Jakarta pukul 10.30 WIB.

Dengan penambahan frekuensi penerbangan ini, maka penerbangan ke Banyuwangi yang sebelumnya hanya tersedia penerbangan pagi hari, kini penumpang bisa memanfaatkan alternatif penerbangan pada siang hari.

Penambahan frekuensi penerbangan ini dikarenakan sejak awal NAM Air melayani Kota Banyuwangi hingga akhir Juli 2017 kemarin selalu mendapatkan respons yang sangat positif dari pelanggan dan masyarakat.

Penerbangan Jakarta-Banyuwangi, selama bulan Juli 2017 saja, NAM Air sudah mencatat tingkat keterisian atau seat load factor di atas 85 persen.

Selanjutnya Sriwijaya Air Group juga berencana membuka beberapa rute baru lainnya. Tidak menutup kemungkinan nanti akan membuka rute-rute lainnya dari Banyuwangi untuk memperluas konektivitas dan kerja sama pariwisata.

Sama dengan penerbangan yang sudah ada, penerbangan tambahan ini juga akan menggunakan pesawat Boeing 737-500W dengan kapasitas 120 kursi yang terdiri dari 112 kursi kelas ekonomi dan 8 kursi kelas eksekutif.

Selasa, 15 Agustus 2017

Inilah Daftar Maskapai Terbaik Dunia 2017

Maskapai Terbaik Dunia
Maskapai Terbaik
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia kembali masuk dalam jajaran 10 besar maskapai terbaik dunia 2017 versi Skytrax. Sebelumnya, maskapai penerbangan plat merah itu hanya menempati posisi 11 dunia.

Tahun 2017 ini, peringkat pertama ditempati Qatar Airways, peringkat kedua ditempati oleh maskapai asal negara tetangga yakni Singapore Airlines. Peringkat ketiga dan keempat ada All Nippon Airways (ANA) dan Emirates.

Peringkat kelima ada Cathay Pasific, Kemudian disusul EVA Air. Selanjutnya, berturut-turut Lufthansa, Etihad Airways, Hainan Airlines. Posisi ke-10 ditempati Garuda Indonesia, maskapai pembawa bendera Indonesia.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Dirut Garuda Indonesia, Pahala N Mansury menjelaskan, pihaknya terus berkomitmen untuk memberikan hal terbaik melalui berbagai program strategis yang tertuang dalam 5 Quick Wins Priority.

Sejalan dengan kebijakan perusahaan, Garuda Indonesia akan maksimalkan fleet cost optimization, route optimization, reduce cost, enhance value from Citilink, dan enhance revenue management system.

Garuda Indonesia optimis akan semakin maju dan berkembang melalui berbagai program strategis tersebut, termasuk memperkuat pelayanan maskapai dengan didukung Indonesia hospitality dan basis layanan digital komersial.

Sejak 2014, Garuda Indonesia resmi menjadi anggota dari aliansi maskapai global, SkyTeam. Hingga saat ini, aliansi tersebut beranggotakan 20 maskapai, yang menawarkan jaringan global mencapai lebih dari 17.343 penerbangan setiap harinya ke 1.062 destinasi di 177 negara di Dunia.

Jumat, 04 Agustus 2017

Penerbangan Haji Garuda Indonesia On Time

Penerbangan Haji Garuda Indonesia
Penerbangan Haji

Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia berhasil memberangkatkan 62 kloter dengan jumlah sebanyak 24.102 jemaah dari seluruh embarkasi nasional pada penerbangan haji kloter pertama tahun 2017/1438 H.

Penerbangan haji kloter pertama tersebut dilaksanakan mulai sejak tanggal 28 Juli 2017 dan Garuda Indonesia berhasil mencatatkan tingkat On Time Performance (OTP) sebesar 98.39 persen.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Maskapai penerbangan plat merah itu hanya mengalami delay 1 kali saja pada penerbangan di embarkasi Jakarta. Delay juga tidak lama hanya sekitar 45 menit saja.

Pada pelaksanaan penerbangan haji tahun 2017 ini, Garuda Indonesia memulai fase keberangkatan (fase I) pada tanggal 28 Juli 2017 hingga 26 Agustus 2017, sementara fase kepulangan (fase II) pada tanggal 6 September 2017 hingga 6 Oktober 2017.

Selain itu, pada penerbangan Haji tahun 2017/1438H ini, Garuda Indonesia akan menerbangkan sebanyak 107.959 calon Jemaah yang akan diberangkatkan melalui 277 kelompok terbang (kloter) dari 9 embarkasi.

Sembilan embarkasi itu diantaranya, embarkasi Banda Aceh (4.448 jemaah/11 kloter), Medan (8.466 jemaah/22 kloter), Padang (6.349 jemaah/16 kloter), Jakarta (22.784/ 58 kloter), Solo (34.112 jemaah/95 kloter), Balikpapan (5.792 jemaah/13 kloter), Makassar (15.911 jemaah/35 kloter), Lombok (4.564 jemaah/10 kloter) dan Banjarmasin (5.533 jemaah/17 kloter).

Pada penerbangan haji tahun 2017/1438H ini, Garuda Indonesia menyiapkan 14 pesawat berbadan lebar (wide body) yang terdiri dari tiga pesawat Boeing 747-400, lima pesawat Boeing 777-300 ER, dan enam pesawat Airbus 330-300.

Adapun sebelas diantaranya merupakan pesawat sendiri dan sisanya merupakan pesawat sewa. Jumlah pesawat yang dioperasikan pada musim haji tahun 2017 tersebut menyesuaikan dengan peningkatan trafik Jemaah haji pada tahun 2017/1438H ini.

Kamis, 03 Agustus 2017

Lion Air Group Semakin Perluas Konektivitas Penerbangan

Lion Air Group
Lion Air Group
Lion Air Group menambah beberapa rute baru lagi pada awal Agustus 2017 ini. Lion Air, Wings Air, dan Batik Air akan bersama sama memperluas jaringan konektivitas penerbangan domestik di beberapa destinasi berbeda.

Mulai 1 Agustus 2017 kemarin, Lion Air telah melayani rute Surabaya-Padang PP. Penerbangan itu beroperasi setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu, berangkat dari Surabaya pukul 13.30 lalu kembali dari Padang pukul 16.35.

Berikutnya tanggal 2 Agustus 2017, Lion Air juga menambah rute dengan menghubungkan Banjarmasin-Batam PP. Penerbangan satu kali per hari dengan jadwal berangkat dari Banjarmasin pukul 17.00 dan dari Batam pukul 18.45.

Sedangkan maskapai yang menyediakan pelayanan full services yakni Batik Air juga menambah rute barunya. Per 4 Agustus 2017, Batik Air akan terbang ke Denpasar dari Jakarta melalui dua bandara.

Sebelumnya, Batik Air terbang ke Denpasar 3 kali sehari melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, kini Batik Air juga terbang ke Denpasar melalui Bandara Internasional Halim Perdanakusuma satu kali sehari.

Sementara itu Wings Air akan mempertajam rute-rute di kawasan Kalimantan Tengah dan Kepulauan Riau. Mulai 1 Agustus 2017, Wings Air menghubungkan Palangkaraya-Sampit dan lanjut ke Pangkalan Bun.

Wings Air juga telah menerbangi beberapa daerah di Kepulauan Riau, seperti dari Bandara Pinang Kampai di Dumai ke Pekanbaru. Tidak hanya itu, Wings Air juga menerbangi rute Pekanbaru-Tanjung Pinang dan lanjut ke Batam. Wings Air juga telah melayani penerbangan dari Gorontalo menuju Tarakan PP.

Dikutip dari indoaviation.co.id, Public Relations Manager Lion Air Group, Andy M. Saladin menjelaskan, Sudah menjadi komitmen Lion Air Group untuk memberikan pelayanan dan fasilitas yang memadai bagi para pelanggan agar bisa menikmati sarana penerbangan ke daerah tujuannya.

Diharapkan dengan kehadiran Lion Air Group dalam menyediakan rute-rute ini, bisa membantu mempermudah mobilitas dan menjadi solusi bagi masyarakat untuk menggunakan transportasi udara yang memiliki efiensi waktu dan biaya yang selalu mengedepankan aspek keselamatan dan keamanan.

Rabu, 02 Agustus 2017

Garuda Indonesia Layani Penerbangan Jakarta-Banyuwangi

Garuda Indonesia Terbang ke Banyuwangi
Garuda Indonesia
Mulai tanggal 21 Agustus 2017 mendatang, maskapai Garuda Indonesia akan melayani penerbangan Jakarta-Banyuwangi pp. Penerbangan akan dilayani setiap hari menggunakan pesawat Bombardier CRJ 1000 NextGen.

Penerbangan rute baru ini dioperasikan dengan pesawat Bombardier CRJ 1000 NextGen berkapasitas 96 kursi dan sekaligus melengkapi rute penerbangan Banyuwangi-Denpasar via Surabaya yang telah dilayani sebelumnya.

Penerbangan dari Jakarta menuju Banyuwangi akan dilayani dengan nomor penerbangan GA 264 berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 14.15 WIB dan tiba di Bandara Blimbingsari Banyuwangi pukul 15.55 WIB.

Penerbangan sebaliknya dari Banyuwangi menuju Jakarta akan dilayani dengan pesawat nomor penerbangan GA 265, berangkat dari Banyuwangi pukul 17.00 WIB, dan tiba di Jakarta pukul 18.40 WIB.

Dikutip dari indoaviation.co.id, Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N. Mansury menjelaskan, penerbangan Jakarta-Banyuwangi pp ini semakin memudahkan wisatawan untuk menjelajahi berbagai kota lain di sekitar Banyuwangi seperti Jember, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo dan Lumajang.

Banyuwangi merupakan kota keempat di Provinsi Jawa Timur yang sudah dilayani Garuda Indonesia setelah Surabaya, Malang dan Jember.

Diharapkan dengan banyaknya pilihan rute ke berbagai kota di Jawa Timur tersebut akan semakin menggerakan dan meningkatkan perekonomian dan pariwisata lokal daerah.

Pada tahun 2016, jumlah wisatawan mancanegara yang berwisata ke Banyuwangi mencapai 60.000 orang, sementara untuk wisatawan domestik sekitar 2 juta orang.

Dengan jumlah wisatawan sebesar itu Garuda Indonesia yakin rute ke Banyuwangi ini akan semakin meningkatkan serta mengembangkan potensi wisata di kota yang dijuluki The Sunrise of Java itu.

Garuda Indonesia sendiri bukan baru pertama kali terbang ke Banyuwangi. Sebelumnya Garuda Indonesia telah melayani penerbangan ke Banyuwangi, yaitu Surabaya-Banyuwangi pp dua kali sehari dengan menggunakan pesawat ATR 72-600 berkapasitas 70 kursi penumpang.

Selasa, 01 Agustus 2017

Garuda Indonesia Perkuat Penerbangan di Kawasan Timur Indonesia

Garuda Indonesia
Garuda Indonesia
Maskapai penerbangan Nasional Garuda Indonesia kembali memperkuat penerbangannya di kawasan timur Indonesia yang memiliki banyak potensi wisata. Maskapai plat merah itu sudah mengerahkan armada ATR 72-600 dan CRJ1000.

Sebelumnya pada tahun 2014, Garuda Indonesia belum bisa mengembangkannnya dengan optimal karena jumlah armadanya belum memadai dan biaya operasional pesawat relatif tinggi dan juga pengembangan daerahnya masih tersendat.

Dikutip dari indoaviation.co.id, VP Garuda Indonesia Regional Kalimantan, Sulawesi & Papua, I Wayan Supartrayasa menjelaskan, Tahun ini pihaknya sudah membuka beberapa rute baru seperti Makassar-Baubau-Kendari, Makassar-Luwuk, Makassar-Raha dan Makassar-Palopo.

Pembukaan rute-rute baru itu, selain untuk memperkuat jaringan penerbangannya, Garuda Indonesia juga ingin memudahkan pengguna jasanya.

Selain itu, untuk beberapa rute di wilayah yang dikelolanya, Garuda Indonesia akan mengganti jenis pesawatnya. Misalnya rute Manado-Luwuk-Makassar-Lombok yang saat ini diterbangi ATR 72-600 akan diganti Bombardier CRJ1000.

Saat ini, ada 39 penerbangan per hari yang dioperasikan Garuda Indonesia dari Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Makassar menjadi salah satu hub utama Garuda Indonesia yang merupakan titik sentral ke kawasan timur Indonesia.

Ada kenaikan jumlah penumpang di regional timur ini. Pada periode Januari-Juni 2017 kenaikan jumlah penumpang 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.