Selasa, 31 Maret 2015

Garuda Buka Rute Semarang-Lombok via Surabaya

Mulai 15 Mei 2015, Maskapai penerbangan plat merah Garuda Indonesia melalui Branch Office Semarang akan meluncurkan rute baru Semarang-Lombok via Surabaya. Pembukaan penerbangan Semarang-Lombok ini diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan antar dua wilayah tersebut. “Semarang-Bali sudah terkoneksi. Pada 15 Mei Semarang-Lombok bisa terkoneksi. Wisatawan dari Lombok bisa langsung ke Semarang,” papar General Manager Garuda Indonesia Branch Office Semarang I Wayan Supatrayasa.

I Wayan mengatakan, pembukaan rute penerbangan Semarang-Lombok merupakan bentuk kepedulian Garuda Indonesia terhadap pelanggan yang ingin berwisata ke Jawa Tengah. Selama ini lebih banyak warga Jawa Tengah yang berwisata ke luar daerah, sedangkan wisatawan dari luar daerah yang datang ke Jawa Tengah lebih sedikit. “Sebenarnya, potensi Semarang kalau dikembangkan cukup bagus. Dan saat ini, kami terus promosi supaya potensi Semarang bisa dinikmati oleh orang luar,” ujarnya.

Saat ini Garuda Indonesia sudah melayani tiga rute penerbangan dari Semarang, yakni sembilan penerbangan tujuan Jakarta, dua penerbangan tujuan Surabaya, dan satu penerbangan tujuan Denpasar. Tingkat okupansi kursi penerbangan Garuda Indonesia dari Semarang sudah cukup bagus dan perusahaan memiliki target okupansi sebesar 80 persen. “Untuk semua rute, kami targetkan okupansi rata-rata 80 persen,” kata I Wayan.

Sumber: indo-aviation.com

Senin, 30 Maret 2015

Garuda Terbang Langsung Denpasar-Manado

Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia akan melayani rute penerbangan langsung yang menghubungkan antara Bandara Ngurah Rai Denpasar dan Bandara Sam Ratulangi Manado. Selama ini bagi penumpang yang ingin terbang dari Denpasar menuju Manado dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia harus transit terlebih dahulu di Jakarta.

Mulai 10 April 2015 nanti maskapai penerbangan plat merah tersebut akan mengoperasikan rute penerbangan langsung Denpasar-Manado. Penerbangan itu akan dilayani setiap hari dengan pesawat Boeing 737-800.

Dikutip dari indo-aviation.com, Sales and Service Manager Garuda Indonesia Branch Office Denpasar I Nyoman Sulendra mengatakan bahwa pembukaan rute penerbangan Denpasar-Manado merupakan bentuk dukungan perusahaan dalam pengembangan sektor pariwisata di kedua titik. “Pembukaan itu merupakan salah satu bentuk dukungan pengembangan pariwisata,” kata dia.

Selain itu, Nyoman mengatakan bahwa perusahaan penerbangan yang sebagain besar sahamnya dimiliki oleh negara ini juga sedang mempertimbangkan untuk membuka rute penerbangan langsung dari Denpasar menuju dua kota besar di China, yaitu Shanghai dan Guangzhou. Saat ini Garuda Indonesia sudah melayani rute penerbangan Denpasar-Beijing dengan target penumpang dari kalangan wisatawan asal China yang ingin menghabiskan waktu liburan di Bali.

Meskipun demikian, Nyoman belum bisa memastikan kapan rute penerbangan Denpasar-Shanghai dan Denpasar-Guangzhou mulai beroperas karena masih menunggu keputusan dari Garuda Indonesia pusat. “China daratan merupakan negara kawasan yang berpotensi besar menyumbangkan turisnya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan khususnya dari Tiongkok ke Indonesia,” katanya.

Sabtu, 28 Maret 2015

Batik Air Akan Buka Rute Jakarta-Batam

Maskapai penerbangan full service Batik Air dikabarkan akan mengoperasikan rute penerbangan Jakarta-Batam-Jakarta. Maskapai yang juga anak perusahaan Lion Group itu rencananya akan membuka rute penerbangan itu dalam waktu dekat dan dioperasikan dengan pesawat Airbus A320 atau Boeing 737 Next Generation.

Kepala Bagian Umum Bandara Hang Nadim Suwarso mengatakan seperti dilansir ANTARA News bahwa Batik Air sudah mendapatkan izin rute dan slot untuk melayani rute penerbangan Jakarta-Batam-Jakarta. “Izinnya sudah disampaikan ke kami. Slotnya juga sudah ada, tinggal menunggu kepastian jadwalnya saja,” kata dia.

Saat ini sudah ada beberapa maskapai penerbangan yang mengoperasikan rute Jakarta-Batam-Jakarta, di antaranya adalah Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Citilink Indonesia, dan Lion Air. Masing-masing perusahaan penerbangan itu melayani rute Jakarta-Batam-Jakarta dengan frekuensi antara tiga hingga lima kali dalam sehari. Namun, di antara keempat maskapai penerbangan ini hanya Garuda Indonesia yang mengusung penerbangan full service, sehingga hadirnya Batik Air akan berkompetisi langsung dengan Garuda Indonesia.

Pembukaan penerbangan Jakarta-Batam-Jakarta oleh Batik Air juga akan memberikan alternatif tambahan dan memudahkan masyarakat dalam memilih jadwal penerbangan. “Tentu kami berharap rencana tersebut segera terealisasi. Sehingga akan semakin meramaikan penerbangan di Batam serta memberikan banyak pilihan bagi masyarakat,” kata Suwarso.

Sumber: indo-aviation.com

Kamis, 26 Maret 2015

Garuda Buka Kantor Cabang Baru di Banyuwangi

Mulai Kamis, 26 Maret 2015, Maskapai penerbangan plat merah Garuda Indonesia secara resmi membuka kantor cabang baru di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Maskapai penerbangan yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pemerintah tersebut sebenarnya sudah mengoperasikan layanan penerbangan dari dan ke Banyuwangi sejak 1 Mei 2014.

Direktur Niaga Garuda Indonesia Handayani mengatakan bahwa dibukanya kantor cabang di Banyuwangi ini akan semakin mendekatkan Garuda Indonesia dengan masyarakat di Banyuwangi. Selain itu, ini merupakan bentuk pengembangan bisnis dan komitmen Garuda Indonesia terhadap pasar penerbangan di Banyuwangi. Dia mengatakan, penumpang Garuda Indonesia dari dan menuju Banyuwangi terus berkembang sejak peluncuran penerbangan hampir setahun yang lalu. “Jumlah penumpang terus meningkatkan dengan tingkat okupansi pesawat mencapai 75 persen,” kata Handayani.

Garuda Indonesia saat ini melayani penerbangan Banyuwangi-Surabaya dan Banyuwangi-Denpasar masing-masing satu kali dalam sehari. Penerbangan itu dioperasikan oleh sub-brand Explore dengan pesawat ATR 72-600 berkapasitas 70 kursi kelas ekonomi. Adanya kantor cabang Garuda Indonesia di Banyuwangi akan memudahkan penumpang dalam mendapatkan tiket, city check-in, dan layanan informasi.

Sumber: indo-aviation.com

Rabu, 25 Maret 2015

Garuda Akan Operasikan Rute Jayapura-Nabire

Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia akan segera memperluas jaringan rute penerbangannya di kawasan Timur Indonesia. Garuda Indonesia melalui sub-brand Explore akan mengoperasikan rute penerbangan Jayapura-Nabire mulai 1 Mei 2015.

“Akan ada pembukaan rute penerbangangan Jayapura-Nabire pada 1 Mei,” ucap Sales and Marketing Manager Garuda Indonesia Branch Office Jayapura Agung Anugrah.

Agung mengatakan, penerbangan Jayapura-Nabire akan dioperasikan dengan pesawat baling-baling ATR 72-600 berkapasitas 70 kursi kelas ekonomi. Pesawat ini cocok dan efisien untuk mengoperasikan penerbangan jarak pendek seperti Jayapura-Nabire. Dia menuturkan bahwa Nabire memiliki potensi pasar yang cukup tinggi. Selain itu, sudah banyak pihak yang meminta Garuda Indonesia untuk membuka layanan penerbangan ke Nabire.

Menurut Agung, Garuda Indonesia tidak menambah pesawat baru untuk mengoperasikan rute penerbangan Jayapura-Nabire, melainkan dengan memanfaatkan pesawat yang sudah ada dan ditempatkan di Papua. “Sebenarnya tidak ada penambahan pesawat untuk pembukaan rute baru tersebut, hanya memanfaatkan pesawat ATR yang ada. Selama ini pesawat tersebut sudah melayani penerbangan Biak-Manokwari,” ungkapnya.

Dia menambahkan, selama ini penerbangan Garuda Indonesia intra-Papua cukup menggembirakan dengan tingkat isian kursi yang selalu tinggi. “Untuk rute penerbangan dalam Papua-Papua Barat, permintaan sudah bagus, tingkat keterisian kursi mencapai 70 persen per harinya. Bahkan ada yang menyentuh angka 90 persen, dan kalau sedang peak season sampai 100 persen,” ujarnya.

Sumber: indo-aviation.com

Selasa, 24 Maret 2015

Ini Kunci Keberhasilan Garuda Indonesia

Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia berkali-kali memperoleh beberapa penghargaan baik tingkat nasional maupun internasional. Maskapai penerbangan plat merah ini juga dikenal dengan pelayanannya yang sangat baik. Salah satu kunci keberhasilan maskapai Garuda Indonesia yaitu memaksimalkan pelayanan di kelas ekonomi. Kelas ekonomi menjadi pilihan penumpang. Namun, bukan berarti pelayanan yang diberikan tidak bagus. Hal ini dibuktikan Garuda Indonesia.

Bahkan, kini Garuda Indonesia telah mendapat banyak pengakuan internasional. Baru-baru ini, Garuda masuk urutan ke-3 dalam daftar 10 maskapai dengan kursi ekonomi terbaik yang ditulis di Huffingtonpost. Salah satu yang membuat penumpang merasa nyaman terbang dengan kelas ekonomi Garuda Indonesia adalah karena area tempat duduk yang terbilang luas. Sehingga tidak membuat kaki sempit atau tertekan dengan kursi di depannya.

“Nah, kita itu memang walaupun terbang di kelas ekonomi tapi tetap nyaman, karena jarak ke kursi lain itu sampai 32 inci. Jadi kakinya nyaman dan enggak mepet,” terang Pujobroto selaku VP Coorporate Communications Garuda Indonesia.

Selain itu, kelas ekonomi di maskapai ini juga menawarkan fasilitas yang jarang didapatkan di kelas ekonomi lain, seperti sistem hiburan Audio Video On Demand (AVOD). Penumpang kelas ekonomi dengan jadwal penerbangan lebih dari satu jam juga mendapatkan makanan dan minuman.

“Meskipun ekonomi, penumpang bisa merasa nyaman, megah, dan ada hiburan selama penerbangan,” tutup Pujobroto.

Sumber: lifestyle.okezone.com

Senin, 23 Maret 2015

Batik Air Akan Buka Rute Dari Bandara Halim

Dalam waktu dekat ini Maskapai penerbangan Batik Air akan membuka rute penerbangan baru dari Bandara Halim Perdanakusuma. Rute dari/ke Halim Perdana Kusuma ini memang cukup menarik karena akses ke Jakarta lebih cepat dan terhindar dari macet yang dialami ketika harus naik atau turun dari Bandara Soekarno-Hatta (Cengkareng).

Saat ini Bandara Soekarno-Hatta sudah sangat tidak memadai untuk menampung arus pergerakan penumpang dan lalu lintas udara yang terlalu padat di Bandara tersebut, oleh karena itu pihak Kemenhub menyarankan kepada maskapai untuk beroperasi di Bandara Halim Perdanakusuma.

Dikutip dari portal agen Lion Air Group, Beberapa rute yang akan dibuka oleh Batik Air diantaranya Mulai 02 April 2015, Halim-Kualanamu jam 15.45, Halim-Ujungpandang jam 16.50, Malang-Halim jam 14.30. Mulai 03 April 2015 Halim-Balikpapan jam 05.55, Halim-Malang jam 05.30, Halim-Solo jam 16.05, Solo-Halim jam 18.05.

Seperti diketahui, selama ini rute penerbangan dari/ke Bandara Halim Perdanakusuma sudah dioperasikan oleh maskapai penerbangan berbiaya rendah Citilink Indonesia. Dengan beroperasinya maskapai Batik Air ini akan menambah persaingan di Bandara Halim dan tentu konsumen/penumpang akan sangat diuntungkan karena semakin banyak pilihan maskapai untuk dari/menuju Jakarta (Halim), serta baik maskapai Citilink maupun Batik Air pasti akan berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada penumpangnya.

Minggu, 22 Maret 2015

Kalstar Operasikan Rute Semarang-Bandung

Mulai Sabtu, 21 Maret 2015 Maskapai penerbangan Kalstar Aviation resmi mengoperasikan rute baru yang menghubungkan antara Bandara Ahmad Yani Semarang dan Bandara Husein Sastranegara Bandung. Layanan penerbangan itu dioperasikan dengan pesawat baling-baling ATR 72-600 yang memiliki kapasitas 72 kursi kelas ekonomi.

Dengan adanya rute penerbangan Semarang-Bandung, maka jaringan rute penerbangan Kalstar Aviation dari Bandara Ahmad Yani Semarang semakin luas. Sebelumnya perusahaan penerbangan ini lebih fokus menghubungkan rute-rute penerbangan dari Semarang menuju kota-kota di Kalimantan. Namun kini Kalstar Aviation juga ikut melayani rute penerbangan antar kota di Pulau Jawa.

Kalstar Aviation sengaja mengoperasikan pesawat baling-baling ATR 72-600 pada rute Semarang-Bandung karena jaraknya yang relatif pendek, sehingga pesawat baling-baling buatan Perancis ini dianggap lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan pesawat jet.

Sumber: indo-aviation.com

Sabtu, 21 Maret 2015

Garuda Tambah Frekuensi Penerbangan ke Eropa

Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia berencana meningkatkan frekuensi penerbangan Jakarta-Amsterdam-London dari empat kali seminggu menjadi setiap hari. Hal ini menyusul langkah pemerintah Indonesia yang memberikan bebas visa bagi 30 negara, termasuk sejumlah negara di Eropa, diyakini akan membuat permintaan penerbangan semakin tinggi. Menurut Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo tingkat isian kursi penerbangan ke Eropa saat ini cukup tinggi, bahkan sering kali di atas 80 persen dalam setiap penerbangannya.

Selain itu, Arif mengatakan, Garuda Indonesia sedang mempertimbangkan untuk membuka rute baru ke berbagai kota di Eropa. Dua kota utama yang menjadi prioritas bagi Garuda Indonesia adalah Paris di Perancis dan Frankfurt di Jerman. Meskipun demikian, rute penerbangan ke Perancis dan Jerman tidak akan dibuka dalam waktu dekat. Garuda Indonesia memprioritaskan untuk menambah frekuensi penerbangan ke Amsterdam dan London terlebih dahulu. “Karena penerbangan ke Eropa tingkat isiannya di atas 80 persen, kita tambah frekuensi dulu dari empat jadi lima, dan kemudian jadi setiap hari,” paparnya.

Menurut Arif, penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju Eropa sangat diminati oleh wisatawan asing. Hal itu terbukti dari banyaknya wisatawan asal Eropa yang memanfaatkan jasa penerbangan Garuda Indonesia. Fenomena ini sekaligus menunjukkan bahwa Garuda Indonesia sudah sangat bisa diterima oleh dunia internasional. “Ternyata yang naik Garuda itu rata-rata orang asing, berarti sangat acceptable di internasional,” kata Arif.

Arif menambahkan, penerbangan Garuda Indonesia dari Jakarta menuju Amsterdam dan London yang dioperasikan dengan pesawat Boeing 777-300ER saat ini belum bisa diisi secara maksimal. Pasalnya, keterbatasan kemampuan landasan pacu di Bandara Soekarno-Hatta membuat sebuah pesawat Boeing 777-300ER tidak bisa melakukan lepas landas dengan berat beban maksimum (MTOW). “Jadi enggak bisa full karena kita masih ada pembatasan di bawah MTOW itu,” katanya.

Sumber: indo-aviation.com

Jumat, 20 Maret 2015

Tips Liburan Bersama Anak-Anak

Liburan merupakan hal yang sangat menyenangkan bagi setiap orang. Dengan liburan kita bisa menghilangkan rasa jenuh akibat terlalu sibuk bekerja. Liburan akan terasa sangat spesial dan menyenangkan jika bersama keluarga terutama anak-anak. Liburan bersama anak-anak tentu barang-barang yang dibawa akan berbeda. Oleh sebab itu, kita harus lakukan persiapan dengan baik untuk memenuhi kebutuhan anak-anak saat liburan. Berikut tips yang harus dilakukan ketika akan liburan bersama anak-anak.

Beli snack sebelum sampai bandara
Karena pergi bersama anak-anak, ada baiknya kita persiapkan makanan ringan untuk mereka, seperti permen, cokelat atau minuman manis. Bagaimanapun anak-anak akan cepat bosan di pesawat, sehingga kita harus siap memberikan penawarnya.

Satukan tas anak-anak
Membawa satu per satu tas anak akan sangat merepotkan kita, tetapi ada cara yang lebih mudah. Misalnya, kita bisa mensiapkan satu tas yang lebih besar, sehingga tas anak-anak bisa disatukan dalam satu wadah. Dengan begini, kita akan lebih mudah membawa keperluan anak-anak.

Bawa permainan anak
Ingat, anak-anak akan cepat bosan di perjalanan. Sebelum mereka berteriak-teriak atau bertingkah menyebalkan, kita harus mempersiapkan permainan yang disukainya. Buku atau permainan di smartphone akan membuat mereka tenang selama beberapa jam perjalanan.

Periksa kembali tas bawaan
Sebelum tas dimasukkan ke dalam bagasi mobil, ada baiknya diperiksa kembali segala perlengkapan anak-anak yang dibawa. Karena, bukan tidak mungkin saat kita lengah, anak-anak membuka tas dan mengeluarkan beberapa item, sehingga menjadi tidak terbawa.

Tidak perlu membawa senter
Membawa senter atau lampu sorot hanya akan menambah beban tas, karena tidak terlalu dibutuhkan. Bila kita hanya berlibur beberapa hari tidak membutuhkan, kecuali lebih dari satu bulan.

Pesan mobil di rental
Sebelum berangkat ke suatu tujuan, sebaiknya memesan mobil di tempat penyewaan. Pergi bersama keluarga akan lebih baik membawa kendaraan sendiri dibanding naik kendaraan umum.

Sumber: lifestyle.okezone.com

Kamis, 19 Maret 2015

Kemenhub Targetkan Kategori 1 FAA

Saat ini Indonesia masih masuk dalam Kategori 2 FAA (Federal Aviation Administration), yang artinya penerbangan di Indonesia dinilai tidak aman oleh otoritas penerbangan Amerika Serikat tersebut. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan untuk menaikkan standar keselamatan penerbangan Indonesia dari Kategori 2 menjadi Kategori 1 di Federal Aviation Administration (FAA).

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo mengatakan bahwa pihaknya optimis bisa mencapai target Kategori 1 FAA pada bulan Mei 2015. Keyakinan itu diiringi oleh meningkatnya skor keselamatan penerbangan Indonesia di Organisasi Penerbangan Sipil Dunia (ICAO) di PBB.

“Kami sudah lakukan percepatan. Saya targetkan bulan Mei skor sudah mencapai 72, dan itu artinya kita akan di atas standar keselamatan,” ungkap Suprasetyo.

Menurut Suprasetyo, skor keselamatan penerbangan Indonesia dari ICAO saat ini hanya 45,09. Namun, beberapa bulan yang lalu Kementerian Perhubungan telah mengirimkan beberapa perusahaan peraturan penerbangan di Indonesia kepada ICAO, sehingga diharapkan pada bulan Maret ini skor keselamatan penerbangan Indonesia naik 17 poin menjadi 62 poin. Dengan skor 62 poin, kata Suprasetyo, sudah lebih dari cukup untuk memenuhi standar keselamatan penerbangan dari ICAO yang dipatok dengan skor 60 poin.

Meskipun demikian, Suprasetyo mengaku Kementerian Perhubungan tidak akan berpuas diri dengan hanya raihan 62 poin. Kementerian Perhubungan akan tetap mengejar poin yang lebih tinggi agar bisa masuk Kategori 1 FAA. “Jadi mudah-mudahan bisa mencapai. Upaya ke sana, tentu dengan revisi aturan-aturan itu. Lalu evaluasi struktur organisasi dan otoritas bandar udara. Itu sudah kami sampaikan ke ICAO dan diberi nilai,” paparnya.

Jika standar keselamatan penerbangan di Indonesia sudah masuk dalam Kategori 1 FAA, maka maskapai penerbangan asal Indonesia bisa membuka rute penerbangan ke Amerika Serikat, dan maskapai penerbangan asal Indonesia bisa menjalin perjanjian kerja sama codeshare dengan maskapai penerbangan Amerika Serikat. Selain itu, penumpang penerbangan pun tidak perlu risau saat naik pesawat yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Indonesia karena memiliki standar keselamatan yang tinggi.

Sumber: indo-aviation.com

Rabu, 18 Maret 2015

Bandara Juanda Akan Bangun Terminal 3

Semakin meningkatnya arus mobilitas penumpang dan barang melalui transportasi udara membuat Bandara Juanda Surabaya masih belum cukup untuk menampung lalu lintas udara tersebut. Saat ini Bandara Juanda sudah memiliki Terminal 1 dan Terminal 2. Meskipun demikian, pihak Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Juanda sudah berancang-ancang untuk membangun terminal baru.

“Kami mengantisipasi perkembangan dunia penerbangan saat ini. Seperti diketahui, setiap tahun perkembangan penumpang di Juanda adalah 18 persen sampai 20 persen. Jadi kami berencana membangun terminal tambahan agar bisa memenuhi kebutuhan,” General Manager Angkasa Pura I Bandara Juanda Surabaya Trikora Harjo.

Trikora mengatakan, Terminal 3 Bandara Juanda ini nanti akan memiliki kapasitas 40 juta penumpang per tahun dan akan digunakan untuk melayani rute penerbangan internasional, sedangkan rute penerbangan domestik akan difokuskan di Terminal 1 dan Terminal 2 yang ada saat ini. Namun Trikora enggan menyebut lokasi terminal baru untuk Bandara Juanda dengan alasan masih akan membicarakan dengan jajaran direksi. “Kami saat ini sudah mulai beberapa survei untuk pembuatan masterplan. Rencananya nanti tanggal 19 (Maret 2015) akan ada survei untuk lokasinya,” katanya.

Menurut Trikora, untuk mengembangkan terminal baru Bandara Juanda pihak Angkasa Pura I akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah. Dia menargetkan pembangunan Terminal 3 akan dilakukan dalam waktu tiga hingga lima tahun mendatang. “Semua tergantung apakah ada masalah dengan pembebasan lahan atau tidak. Untuk pembebasan lahan kami berkonsultasi dengan pemerintah daerah, baik itu provinsi atau kota Sidoarjo. Tetapi untuk pembangunan terminal baru dananya murni dari Angkasa Pura, tanpa ada campur tangan APBD,” ujarnya.

Sumber: indo-aviation.com

Selasa, 17 Maret 2015

Nyepi, Bandara Ngurah Rai Tutup 24 Jam

Dalam rangka memperingati hari raya Nyepi pada 21 Maret 2015, Bandar udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar akan ditutup selama 24 jam. Selama warga di Pulau Dewata sedang Nyepi, seluruh penerbangan domestik maupun internasional akan ditiadakan. Penutupan dimulai pada sabtu (21/3) pukul 06.00 WITA dan akan di buka kembali pada Minggu (22/3) pukul 06.00 WITA.

Wakil General manager  PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara I Gusti Ngurah Rai, I Gusti Ngurah Ardita, menjelaskan, penutupan dilakukan mulai pukul 06.00 WITA pada 21 Maret 2015 hingga pukul 06.00 WITA pada 22 Maret 2015.

Ia menambahkan, di tutupnya operasional Bandar udara Ngurah Rai selama Nyepi sudah dimulai sejak tahun 2000 lalu. Mengacu pada surat Dirjen Perhubungan Udara AU/2696/DAU/1796/99 tanggal 1 September 1999. Kendati ditutup total, Ardita menyebut bandara tetap disiagakan dan memungkinkan bagi pendaratan darurat, emergency, dan evakuasi medis.

Berdasarkan informasi yang di himpun Aviasi, nantinya akan ada 258 penerbangan domestik dan 164 penerbangan internasional yang ditiadakan. Total, keseluruhan sebanyak 422 penerbangan yang ditiadakan selama Nyepi.

Sumber: infopenerbangan.com

Senin, 16 Maret 2015

Bandara Sultan Hasanuddin Tutup Loket Tiket

Pihak Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Sultan Hasanuddin Makassar resmi menutup loket penjualan tiket di bandara tersebut mulai Minggu (15/3/2015). General Manager Angkasa Pura I, Janus Suprayogi mengatakan penutupan loket penjualan tiket tersebut diganti dengan layanan customer service.

"Dari Kementerian Perhubungan sebenarnya menargetkan layanan ini mulai berlaku pada 1 April mendatang. Tetapi kami melakukan trial dan menargetkan per 15 Maret, layanan ini sudah harus mulai berlaku di Bandara Hasanuddin," kata Janus.

Menurutnya, pada hari pertama pemberlakuan aturan ini berjalan cukup lancar. Sebab, sepekan sebelumnya pihaknya juga telah melakukan uji coba dari masing-masing maskapai. Dia menuturkan, dengan berlakunya layanan baru ini maka hanya akan ada satu pusat informasi yang dimaksimalkan maskapai dan penumpang. Di mana, fungsi customer service lebih kepada pelayanan penumpang, di antaranya informasi penerbangan, refund, hingga penukaran tiket.

Tetapi kata Janus, untuk sementara waktu pihaknya masih membolehkan transaksi pembelian tiket, namun sifatnya non tunai yaitu menggunakan kartu kredit maupun debit, dengan menggandeng perbankan yakni BRI dalam memberikan fasilitas mesin EDC kepada setiap customer service serta pengadaan mesin ATM dalam kawasan bandara.

"Dengan begitu, kawasan terminal penumpang akan semakin tertib, terlebih karena loket-loket tiket yang sudah tidak difungsikan akan dibersihkan dari area terminal. Ini sejalan dengan upaya Kementerian Perhubungan dalam meningkatkan pelayanan yang lebih berkelas dan juga untuk menghindari para calo tiket yang cukup marak hampir di setiap bandara," jelasnya.

Adapun, penggantian loket tiket menjadi customer service sesuai dengan Surat Edaran Menhub Nomor HK 209/I/I/16/PHB.2014 tentang Peningkatan Pelayanan Publik. Sebelumnya, aturan ini telah berjalan lebih dulu di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng dan Bandara Kualanamu Medan.

Terkait kerja sama dengan pihak perbankan tambah Janus, untuk sementara ini memang baru BRI yang menyatakan siap bekerjasama, namun pihaknya juga terbuka untuk bank-bank lain yang ingin bekerjasama.

Sumber: industri.bisnis.com

Sabtu, 14 Maret 2015

Strategi Garuda Hadapi Pelemahan Rupiah

Semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dikhawatirkan akan mengganggu kinerja keuangan maskapai penerbangan di Indonesia. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat telah mengalami pelemahan hingga mencapai di atas Rp 13.000 per dolar Amerika Serikat.

Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia mengakui bahwa sebagian besar pengeluaran maskapai penerbangan dalam bentuk mata uang dolar Amerika Serikat, sedangkan sebagian besar pendapatan dalam bentuk rupiah. Menurut Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia Pujobroto, pengeluaran dalam bentuk dolar bahkan mencapai 70 persen dari total pengeluaran perusahaan. “Kebanyakan memang dolar Amerika Serikat seperti avtur, perawatan, spare part, sewa pesawat, dan lainnya,” kata dia.

Pujobroto menuturkan, belakangan ini memang terjadi penurunan harga bahan bakar pesawat atau avtur yang cukup signifikan, sehingga lumayan membantu bagi kinerja keuangan maskapai penerbangan. Namun, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang cukup signifikan membuat biaya operasional perusahaan tetap mengalmai peningkatan.

Oleh karena itu, Garuda Indonesia sudah menyiapkan strategi dalam mengantisipasi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Tiga strategi itu adalah revenue generator, cost efficiency, dan reprofiling. Strategi revenue generator dilakukan dengan cara meningkatkan frekuensi untuk rute yang dinilai menguntungkan, merevisi rute-rute merugi, meningkatkan kerjasama korporasi, dan beberapa lainnya. Reprofiling dilakukan dengan cara mendesain ulang utang agar lebih jangka panjang dan bunga rendah. Sementara cost efficiency dilakukan banyak cara salah satunya dengan melakukan lindung nilai (hedging) beberapa biaya termasuk bahan bakar avtur. “Dengan tiga strategi itu kita yakin bisa menghadapi berbagai situasi termasuk gejolak nilai tukar,”  ucapnya.

Sumber: indo-aviation.com

Kamis, 12 Maret 2015

Ini Maskapai Terbaik di Bandara Adi Sucipto

Bandara Adi Sucipto Yogyakarta pada tahun 2015 ini memberikan penghargaan kepada Indonesia AirAsia sebagai maskapai penerbangan terbaik yang beroperasi di Bandara tersebut. Penghargaan itu diberikan oleh Angkasa Pura I Bandara Adi Sucipto, dan untuk ketiga kalinya secara berturut-turut Indonesia AirAsia menjadi yang terbaik. Sebelumnya perusahaan penerbangan berbiaya rendah ini mendapatkan penghargaan serupa dari Angkasa Pura I Bandara Adi Sucipto pada tahun 2013 dan 2014.

Presiden Direktur Indonesia AirAsia Sunu Widyatmoko mengaku bangga bisa menjadi maskapai penerbangan terbaik selama tiga tahun berturut-turut di Bandara Adi Sucipto. “Kami juga mengucapkan terima kasih kepada PT Angkasa Pura I yang telah memberikan penghargaan ini dan seluruh pihak yang selama ini telah mendukung kami atas pencapaian ini. Kami semakin terpicu untuk berinovasi dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan,” ujarnya.

Penghargaan maskapai penerbangan terbaik sudah dibentuk oleh Angkasa Pura I Bandara Adi Sucipto sejak tahun 2011, baik itu untuk maskapai penerbangan lokal maupun maskapai penerbangan asing. Bentuk penilaian dari Angkasa Pura I Bandara Adi Sucipto itu meliputi tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on time performance (OTP) hingga kelancaran koordinasi antara maskapai penerbangan dengan pengelola bandara.

“Melalui kesempatan ini, kami juga mengucapkan selamat hari jadi kepada PT Angkasa Pura I (Persero). Semoga PT Angkasa Pura I (Persero) semakin dapat meningkatkan kualitas pelayanan di bandara kepada seluruh pengguna jasa transportasi udara,” tambah Sunu.

Sumber: indo-aviation.com

Rabu, 11 Maret 2015

Ini Penyebab Delay Panjang Lion Air Februari Kemarin

Pada musim liburan Imlek bulan Februari kemarin, dunia penerbangan Indonesia digegerkan dengan delay panjang maskapai Lion Air. Mulai tanggal 18-20 Februari 2015 terjadi delay panjang pada penerbangan Lion Air, bahkan ada beberapa rute penerbangan yang terpaksa dibatalkan. Hal ini mengakibatkan ribuan penumpang terlantar hingga membuat kericuhan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akhirnya mengungkapkan penyebab delay panjang penerbangan Lion Air tersebut.

Direktur Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Muzaffar Ismail mengatakan bahwa delay puluhan penerbangan itu terjadi karena tidak sinkronnya antara divisi pemasaran dan divisi operasional Lion Air. Saat musim libur imlek itu, bagian pemasaran menjual banyak tiket tanpa melihat ketersediaan pesawat yang siap beroperasi. “Kalau marketing dan operasi nggak sinkron, pasti terjadi kekacauan,” ungkapnya.

Muzaffar mengatakan, Kementerian Perhubungan kemudian sudah meminta kepada Lion Group untuk memisahkan divisi operasional dan pemasaran agar digarap sendiri oleh masing-masing maskapai penerbangan anggota group. Dalam hal ini, Lion Air, Wings Air, dan Batik Air diminta mempunyai bagian operasional dan pemasaran sendiri-sendiri. Saat terjadi delay berkepanjangan beberapa waktu yang lalu, divisi operasional dan pemasaran ketiga maskapai penerbangan dipegang oleh dipegang oleh Integrated Operation Control Center Lion Air Group.

Sumber: indo-aviation.com

Selasa, 10 Maret 2015

Maskapai Penerbangan Khawatir Rupiah Semakin Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika semakin melemah. Kondisi nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat ini membuat khawatir Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA). Saat ini nilai tukar rupiah berada di angka Rp 13.000 per dolar Amerika Serikat dan seandainya nanti sampai menyentuh Rp 13.500 per dolar Amerika Serikat berarti berita buruk bagi maskapai penerbangan.

Sekretaris Jenderal INACA Tengku Burhanuddin mengatakan, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat akan membuat maskapai penerbangan tercekik lantaran biaya yang dikeluarkan akan semakin membengkak. Seperti diketahui, mayoritas pengeluaran maskapai penerbangan itu dalam bentuk dolar Amerika Serikat. Contohnya adalah untuk membeli suku cadang pesawat, pembayaran sewa pesawat, hingga pembelian bahan bakar pesawat.

Menurut Tengku, untuk suku cadang pesawat saja sudah menyumbang 40 persen dari total biaya produksi yang dikeluarkan oleh maskapai penerbangan. Harga suku cadang yang didatangkan secara impor memang tidak mengalami kenaikan. Namun perusahaan penerbangan tetap perlu mengeluarkan dana lebih banyak karena pembayaran dalam bentuk dolar Amerika Serikat, sedangkan pendapatan maskapai penerbangan dalam bentuk rupiah. “Kalau rupiah nanti Rp 13.500 per dolar Amerika Serikat, itu yang kami takutkan,” ujar dia.

Meskipun demikian, dia mengungkapkan bahwa INACA belum akan meminta Kementerian Perhubungan untuk menaikkan tarif batas atas penerbangan. Alasannya adalah karena tarif batas atas yang ada saat ini menggunakan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sebesar Rp 13.000.

Sumber: indo-aviation.com

Senin, 09 Maret 2015

Seluruh Maskapai Wajib Serahkan Laporan Keuangan

Semua maskapai penerbangan diwajibkan untuk menyetorkan laporan keuangan perusahaan setiap tahunnya kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia. Laporan keuangan itu diserahkan paling lambat akhir April 2015 dan harus melalui proses audit dari Akuntan Publik (AP).

Kasubdit Bimbingan Usaha dan Pengembangan Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU) Musdalifa mengatakan bahwa pihaknya tidak mau menerima alasan maskapai penerbangan terlambat menyetorkan laporan keuangan karena sulit mencari Akuntan Publik. “Menteri kami sudah bersurat kepada semua Airline. Bahwa bulan April ini seluruh perusahaan maskapai baik niaga maupun non-niaga harus menyerahkan laporan kinerja keuangannya yang sudah diaudit akuntan publik,” ujar dia.

Menurut Musdalifa, maskapai penerbangan yang tidak memberikan laporan keuangan kepada Kementerian Perhubungan akan diberikan sanksi. Namun dia tidak menjelaskan sanksi seperti apa yang dimaksud. “Sanksinya ada, bagi yang tidak menyerahkan ada sanksi sesuai dengan peraturan. Kemudian dia akan dilaporkan ke PPATK. Saya masih belum tahu, aturannya berubah-ubah, saya belum baca lagi,” imbuhnya.

Sumber: indo-aviation.com

Minggu, 08 Maret 2015

Garuda Akan Gunakan Terminal 3 Ultimate

Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia berencana akan menggunakan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta yang saat ini sedang dalam proses pembangunan. Maskapai plat merah tersebut berencana menjadikan terminal tersebut sebagai terminal khusus Garuda Indonesia.

“Tahun depan kami ingin menggunakan Terminal 3 sebagai terminal khusus Garuda, dan Garuda akan menggunakannya sebagai basis dari aliansi SkyTeam di wilayah bumi selatan dan di kawasan Asia Pasifik,” ujar Arif Wibowo dalam wawancaranya dengan Bloomberg.

Menurut Arif, Terminal 3 ini akan digunakan sebagai basis untuk ekspansi usaha yang dilakukan Garuda Indonesia, seiring dengan rencana maskapai pelat merah tersebut untuk memiliki 250 pesawat dalam 10 tahun mendatang, dan juga anak perusahaannya, Citilink yang akan memiliki 120 pesawat pada tahun 2022.

Arif menargetkan, dengan semakin berkembangnya hub di Jakarta, akan dapat menyaingi Singapura yang selama ini menjadi hub utama bagi hampir seluruh maskapai penerbangan dunia, demi merebut pasar penumpang ke wilayah Australia.

Sementara itu Arif juga mengatakan, anak perusahaan Garuda Indonesia, yaitu Citilink akan berekspansi dengan melakukan penerbangan perdana ke luar negeri tahun 2016 mendatang untuk bersaing dengan AirAsia dan Tiger Airways.

“Kami baru saja memasuki pasar global, tapi saat ini kekuatan armada kami belum mencukupi. Kami perlu melakukan kapitalisasi pada apa yang kami punya demi menjadi pemain global. Ini tugas kami,” ujarnya.

Sumber: runway-aviation.com

Sabtu, 07 Maret 2015

AirAsia Tebar Promo Rute Denpasar-Bangkok

Maskapai penerbangan Low Cost Carrier AirAsia menambah frekuensi penerbangan rute Denpasar-Bangkok, dari 7 kali seminggu jadi 14 kali seminggu. Serta, ada pula promo menarik terkait penambahan frekuensi tersebut.

"Penerbangan AirAsia rute Bali-Bangkok pertama kali dioperasikan oleh afiliasi kami AirAsia Thailand (FD) pada 2009, dan sejak itu permintaan terus meningkat. Kami senang dapat menambah frekuensi di rute ini, sehingga memberikan penumpang kami pilihan jadwal penerbangan yang lebih fleksibel," kata Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Sunu Widyatmoko dalam rilis yang diterima detikTravel, Sabtu (7/3/2015).

Awalnya, AirAsia dengan rute Bali-Bangkok terbang 7 kali seminggu atau satu kali hari dalam satu minggu. Maka terhitung sejak Jum'at (6/3/2015) penerbangannya tambah jadi dua kali lipat dengan jadwal terbang dua kali sehari dalam satu minggu.

Sunu menambahkan, Penambahan frekuensi penerbangan ini merupakan bentuk komitmen kami dalam meningkatkan konektivitas antara Indonesia dan Thailand, mengingat kedua negara ini merupakan dua destinasi wisata populer di kawasan Asia Tenggara.

Merayakan peluncuran frekuensi tambahan ini, AirAsia menawarkan potongan harga spesial 20 % dari harga dasar untuk traveler Indonesia. Penawarannya tersedia di situs resmi AirAsia, aplikasi mobile, call center AirAsia hingga biro perjalanan.

Promonya bisa didapatkan sampai 8 Maret 2015. Sedangkan jadwal keberangkatannya, dari hari ini juga sampai tanggal 30 Juni 2015 mendatang.

"AirAsia Indonesia sebelumnya juga telah meningkatkan frekuensi penerbangan di rute Jakarta – Bangkok dari sebelumnya 14x seminggu (2x sehari) menjadi 21x seminggu (3x sehari) sejak 12 Februari 2015 guna mengakomodir tingginya minat penumpang di rute tersebut," pungkas Sunu.

Sumber: travel.detik.com

Jumat, 06 Maret 2015

Kemenhub Diminta Naikkan Tarif Batas Atas

Dengan semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang mencapai Rp 13.000 per dolar, Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA) meminta Kementerian Perhubungan untuk menaikkan tarif batas atas sehingga maskapai penerbangan bisa menaikkan tarif yang dijual.

Ketua Divisi Penerbangan Berjadwal INACA Bayu Sutanto mengatakan bahwa pemerintah seharusnya lebih responsif terkait dengan depresiasi nilai tukar rupiah. Saat ini rupiah diperdagangkan dengan nilai Rp 13.000 per dolar dan merupakan level terendah dalam kurung waktu enam tahun terakhir.

Bayu menuturkan, sejak pertengahan tahun lalu harga bahan bakar pesawat atau avtur memang mengalami penurunan yang cukup signifikan mengikuti turunnya harga minyak dunia. Akan tetapi, biaya operasional yang dikelurkan oleh maskapai penerbangan malah lebih tinggi akibat melemahnya nilai tukar rupiah. Menurutnya, sebanyak 70 persen biaya pengeluaran maskapai penerbangan dalam bentuk dolar Amerika Serikat, seperti pembayaran avtur, biaya perawatan pesawat, suku cadang, dan pembayaran sewa pesawat.

Dia pun meminta Kementerian Perhubungan untuk memberikan kebebasan bagi maskapai penerbangan dalam meningkatkan harga tiket. “Kementerian mengizinkan revisi batasan tarif setiap tiga bulan. Kami pikir seharusnya pemerintah mulai meninjau ulang aturan itu untuk membantu kami mengatasi biaya operasional,” ungkapnya, sembari mengatakan bahwa daya beli penumpang hanya akan terkena imbas sesaat saja dan tidak akan mempengaruhi pertumbuhan penumpang pada tahun ini.

Sumber: indo-aviation.com

Kamis, 05 Maret 2015

Malindo Air Tebar Tiket Promo

Dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang kedua pada 22 Maret 2015, Maskapai Malindo Air yang juga merupakan anak perusahaan Lion Group di Malaysia memberikan harga tiket promo yang sangat menarik. Maskapai penerbangan yang berbasis di Kuala Lumpur itu menggratiskan tarif dasar atau setara dengan RM 0 pada tiket yang dijualnya.

Tarif dasar nol ringgit itu tersedia untuk penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Bangkok, Jakarta, Bandung, Denpasar, Singapura, Langkawi, Kota Kinabalu, dan Kuching. Promo juga berlaku untuk penerbangan dari Subang tujuan Penang, Langkawi, Kota Baru, Johor Baru, Alor Setar, Kuala Terengganu, dan seluruh rute penerbangan lain di Semenanjung Malaysia.

Dengan memanfaatkan program promo ini, calon penumpang cukup membayar airport tax dan biaya lain yang mungkin dikenakan, kecuali tarif dasar. Tiket promo ini bisa dibeli mulai dari sekarang hingga 22 Maret 2015 dengan jadwal keberangkatan mulai dari sekarang hingga 22 Oktober 2015. “Kami telah menempuh jalan panjang dari hanya mengoperasikan dua pesawat Boeing 737 untuk sektor ke Kota Kinabalu dan Kuching di bulan Maret 2013, hingga sekarang memiliki armada campuran dengan total 19 pesawat, terdiri dari pesawat Boeing 737 dan pesawat baling-baling ATR,” ungkap Chief Executive Officer Malindo Air Chandran Rama Muthy.

Sumber: indo-aviation.com

Rabu, 04 Maret 2015

Mulai 15 Maret 2015 Bandara Ahmad Yani Tutup Loket Tiket

Mulai 15 Maret 2015 PT Angkasa Pura I sebagai pengelola Bandara Ahmad Yani Semarang akan menutup loket penjualan tiket di bandara itu. Sesuai dengan permintaan dari Kementerian Perhubungan, Penutupan loket penjualan tiket di gedung terminal bandara ini bertujuan untuk memberikan pelayanan maksimal kepada pengguna jasa transportasi udara. Saat ini penutupan loket penjualan tiket baru diberlakukan di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dan Bandara Kuala Namu Medan.

General Manager Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani Semarang Priyo Jatmiko mengungkapkan bahwa penutupan belum bisa dilakukan sekarang karena masih dalam tahap persiapan. “Jadi berdasarkan arahan dari direksi, pemberlakukan penutupan loket penjualan tiket dilakukan sesuai dengan kondisi masing-masing bandara,” ujarnya.

Dia mengatakan, sebelum melakukan penutupan loket penjualan tiket di gedung terminal Bandara Ahmad Yani, Angkasa Pura I perlu melakukan proses evaluasi dan kajian lebih lanjut. Selain itu, Angkasa Pura I harus melakukan sosialisasi kepada maskapai-maskapai penerbangan, sehingga berbagai macam hal sudah siap ketika kebijakan itu diberlakukan. Menurut Priyo, jika tidak dipersiapkan secara matang, penutupan loket penjualan tiket ini malah akan menyusahkan calon penumpang yang akan berpergian dengan menggunakan jasa transportasi udara. “Sebelum diberlakukan harus benar-benar siap supaya tidak merepotkan masyarakat,” katanya.

Sumber: indo-aviation.com


Selasa, 03 Maret 2015

Aturan Baru Untuk Maskapai Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mewajibkan maskapai penerbangan untuk menguasai lima pesawat berstatus milik dan lima lainnya berstatus sewa mulai 1 Juli mendatang.

Seperti diungkapkan Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Muzaffar Ismail, kewajiban tersebut sudah diatur dalam Undang-Undang No 1/2009 tentang Penerbangan.

Sayang dengan alasan maskapai kesulitan pendanaan, pengimplementasinya terus diundur. “Kami sudah sampaikan, mereka sudah gede-gede, mereka mengertilah. Pokoknya kalau 30 Juni tidak memenuhi itu, ya udah lah kami hentikan (operasinya) daripada capek-capek. tidak akan mundur-mundur lagi (penerapannya, red),” katanya.

Ditambahkan,  Kemenhub akan bertindak tegas dengan mencabut izin bila maskapai belum memenuhi persyaratan kepemilikan pesawat tersebut, Tetapi, dengan mempertimbangkan faktor finansial, Kemenhub pun menyarankan beberapa opsi agar semua maskapai dapat menjalankan regulasi kepemilikan armada.

“Datanya sudah masuk, kalau ada yang belum dipenuhi, ada tiga skenario. Salah satunya berhenti, gabung dengan temen-temennya, atau penuhi pesawatnya itu. Berhenti operasi artinya cabut (izin operasional, red),” ucapnya.

Sumber: indo-aviation.com

Senin, 02 Maret 2015

Maskapai Sebaiknya Sediakan Mesin Pembelian Tiket di Bandara

PT Angkasa Pura II (Persero) mendorong maskapai untuk dapat menyediakan mesin pembelian tiket di bandara. Hal itu untuk mempermudah penumpang yang harus melakukan perjalanan segera atau go show. Usulan itu diajukan sejak peniadaan layanan penjualan tiket penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Kualanamu per 1 Maret 2015.

“Ke depannya, AP II mendorong agar maskapai dapat menyediakan mesin pembelian tiket di bandara untuk mempermudah penumpang yang harus melakukan perjalanan segera atau go show,” ujar Direktur Pelayanan PT Angkasa Pura II (Persero) Ituk Herarindri dalam siaran persnya.

Menurutnya, peniadaan loket tiket di bandara dan dioperasikannya konter customer service bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Melalui konter customer service, pihak maskapai dapat memberikan solusi atas kebutuhan, keluhan, maupun pertanyaan penumpang.

Guna memaksimalkan peran konter customer service, AP II juga akan bersinergi dengan maskapai untuk mendirikan area khusus layanan pelanggan yang disebut dengan customer service center di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Kualanamu.

“Saat ini letak konter customer service masih tersebar, dan kami tengah membuat perencanaan agar berada di satu area khusus,” ujarnya.

Menurutnya semangat dari adanya customer service center adalah supaya penumpang cepat mendapatkan solusi apabila dirasa ada hak-haknya tidak terpenuhi, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Sumber: indo-aviation.com