Sabtu, 31 Oktober 2015

Citilink Siap Hadapi MEA 2016

Citilink MEA 2016
Citilink
Maskapai penerbangan Low Cost Carrier Citilink Indonesia mengungkapkan pihaknya sangat siap untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan dimulai pada tahun 2016 mendatang. Citilink juga harus menghadapi persaingan yang lebih sengit saat MEA diberlakukan nanti.

Citilink sudah bercermin dari pengalaman-pengalaman sebelumnya dan persaingan seperti ini sudah pernah dilewati dengan baik. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2016 memang merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi dengan baik.

Dikutip dari indo-aviation.com, Direktur Utama Citilink Indonesia Albert Burhan mengungkapkan, pihaknya siap menghadapi MEA 2016 karena bercermin dari pengalaman-pengalaman yang dulu persaingan seperti ini sudah pernah Citilink lewati dengan baik.

Saat MEA nanti diberlakukan, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN akan bebas untuk melakukan perdagangan dan sebagainya. Citilink optimis bisa menghadapi MEA dengan melakukan berbagai inovasi dan memberikan pelayanan yang terbaik.

Jumat, 30 Oktober 2015

Garuda Indonesia Kedatangan Pesawat Baru Boeing 777-300ER

Garuda Indonesia Boeing 777-300ER
Garuda Indonesia
Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia pada hari Kamis tanggal 29 Oktober 2015 telah menerima kedatangan pesawat baru jenis Boeing 777-300ER. Pesawat baru dengan livery Skyteam tersebut merupakan pesawat jenis Boeing 777-300ER yang ke sembilan yang diterima Garuda Indonesia sejak tahun 2013.

Boeing 777-300ER tiba di Hanggar 4 GMF AeroAsia, di kawasan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, dan disambut oleh Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo, serta seluruh jajaran petinggi dan direksi Garuda Indonesia.

Penerimaan pesawat baru tersebut merupakan bagian dari program revitalisasi, serta pengembangan armada dan rute penerbangan Garuda Indonesia. Pesawat ini akan meningkatkan layanan dan dioperasikan untuk rute penerbangan ke China, memperkuat penerbangan Beijing ke Denpasar, Shanghai ke Denpasar, dan beberapa rute domestik.

Dikutip dari runway-aviation.com, Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo mengungkapkan, livery Skyteam merupakan salah satu persyaratan dalam keanggotaan Skyteam. Garuda Indonesia secara berkelanjutan akan terus melaksanakan peremajaan armada.

Boeing 777-300ER yang ke sembilan ini memiliki 393 kursi, terdiri dari 26 kursi kelas bisnis, dan 367 kursi kelas ekonomi. Pesawat ini rencananya juga akan memperkuat ekspansi maskapai penerbangan plat merah ini di Timur Tengah.

Kamis, 29 Oktober 2015

Sriwijaya Air Akan Buka Rute Yogyakarta-Denpasar

Sriwijaya Air
Sriwijaya Air
Maskapai penerbangan swasta di Indonesia Sriwijaya Air berencana akan melakukan ekspansi dari Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Ekspansi tersebut diwujudkan dengan membuka rute penerbangan baru yang menghubungkan antara Bandara Adi Sucipto Yogyakarta dan Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali.

Pembukaan rute Yogyakarta-Denpasar itu akan memperkuat konektivitas antara Yogyakarta dan wilayah timur Indonesia. Rencananya ekspansi dari Bandara Adi Sucipto Yogyakarta itu akan dilakukan pada bulan November 2015 mendatang.

Dikutip dari indo-aviation.com, District Manager Sriwijaya Air Yogyakarta Faisal Rahman mengungkapkan, rencananya rute penerbangan Yogyakarta-Denpasar akan dilayani satu kali sehari dengan menggunakan pesawat Boeing 737-500 berkapasitas 120 kursi.

Dengan dibukanya rute penerbangan Yogyakarta-Denpasar diharapkan penumpang dari Yogyakarta juga bisa terhubung dengan wilayah timur lainnya seperti Kupang, Labuhan Bajo, Maumere, Waingapu, dan Dili. Selama ini untuk pergi ke wilayah timur harus melalui Surabaya, nanti bisa via Denpasar.

Rabu, 28 Oktober 2015

Laba Bersih Garuda Indonesia Meningkat Tajam

Laba Bersih Garuda Indonesia
Laba BersihMaskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia berhasil memperoleh laba bersih yang sangat menggembirakan. Dibandingkan dengan tahun lalu, tahun ini laba bersih Garuda Indonesia meningkat cukup tajam. Peningkatan laba bersih tersebut sangat spesial karena pencapaiannya terjadi saat industri penerbangan sedang menghadapi berbagai tantangan, mulai dari perlambatan perekonomian, bencana alam, seperti erupsi gunung berapi dan yang paling parah gangguan kabut asap.

Hingga kuartal ketiga tahun ini Garuda Indonesia berhasil memperoleh laba bersih tahun berjalan atau net income year to date sebesar USD 51.4 juta. Hal ini meningkat sebesar 123.4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang mengalami kerugian sebesar USD 220.1 juta. Pencapaian berkat penerapan strategi pengembangan bisnis melalui program ‘Quick Wins’ serta melalui disiplin efisiensi biaya ketat yang dilaksanakan sejak awal tahun 2015.

Dikutip dari runway-aviation.com, Direktur Utama Garuda Indonesia M Arif Wibowo mengungkapkan, Garuda Indonesia juga berhasil meningkatkan pendapatan usaha dari USD 2.831 miliar pada 2014 (Januari-September) menjadi USD 2.845 miliar pada perode yang sama di 2015. Sementara itu beban usaha berhasil diturunkan dari USD 3.08 miliar menjadi USD 2.72 miliar.

Garuda Indonesia juga berhasil meningkatkan tingkat isian kursi penumpang menjadi 77.3 persen pada 2015 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 70.7 persen. Sedangkan tingkat ketepatan penerbangan (OTP) pada 2015 mencapai 88.2 persen. Garuda Indonesia juga berhasil meningkatkan market share baik di pasar domestik maupun internasional. Market share Garuda Indonesia di pasar domestik meningkat menjadi 44 persen, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 37 persen. Sementara itu, market share di pasar internasional pada Januari – September 2015 mencapai 28 persen, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 22 persen.

Selasa, 27 Oktober 2015

Ini Langkah Citilink Untuk Meningkatkan Keselamatan Penerbangan

Citilink Tingkatkan Keselamatan Penerbangan
CitilinkMaskapai penerbangan Low Cost Carrier Citilink melakukan beberapa langkah-langkah untuk meningkatkan peringkat standar keselamatan penerbangannya. Hal ini dilakukan selain untuk meningkatkan standar keselamatan juga meningkatkan kwalitas pelayanan dan kenyamanan kepada para penumpang.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh Citilink diantaranya, pengaturan tarif batas bawah hingga tarif batas atas, bekerjasama dengan maskapai penerbangan plat merah Garuda Indonesia, serta mematuhi seluruh peraturan penerbangan yang sudah ditetapkan oleh otoritas penerbangan.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Vice President Corporate Communication Citilink Benny S. Butarbutar mengungkapkan, untuk meningkatkan standar keselamatan pihaknya juga bekerjasama dengan Garuda Indonesia dan mengikuti semua peraturan dari badan penerbangan sipil maupun internasional.

Pihak Citilink juga selalu memperbaharui dan memperbaiki sumber daya staf dan karyawannya. Mulai dari kondisi manajemen perusahaan, sistem penerbangan, personel, standar operasional prosedur, pelayanan, dan semua hal yang berkaitan dengan prinsip penerbangan.

Semua langkah-langkah yang dilakukan oleh Citilink tersebut diharapkan juga bisa membuat peringkat standar keselamatan penerbangan Indonesia meningkat. Sehingga, citra penerbangan Indonesia di mata dunia bisa semakin bagus.

Minggu, 25 Oktober 2015

Wings Air Akan Buka Rute Jambi-Kerinci

Wings Air Terbang Ke Kerinci
Wings AirMaskapai penerbangan Wings Air berencana akan melayani rute penerbangan baru antara Jambi dan Kerinci. Maskapai yang juga tergabung dalam Lion Group tersebut akan membuka penerbangan baru yang menghubungkan antara bandara Sultan Thaha Jambi dan bandara Depati Parbo Kabupaten Kerinci, Jambi.

Pembukaan rute penerbangan baru tersebut akan memperkuat jaringan penerbangan Wings Air dan Lion Group di wilayah Sumatera. Saat ini otoritas bandara Sultan Thaha Jambi masih mengkaji mengenai rencana pembukaan rute penerbangan Jambi-Kerinci oleh Wings Air.

Dikutip dari indo-aviation.com, Kepala Operasi Bandara Sultan Thaha Jambi Parolan Simanjuntak mengungkapkan, pihak bandara Sultan Thaha saat ini sedang mengkaji mengenai rencana pembukaan rute penerbangan Jambi-Kerinci oleh Wings Air. Pihaknya sedang menyiapkan izin rute tersebut disesuaikan dengan jam penerbangan yang kosong.

Dengan dibukanya rute penerbangan ke Kerinci akan memperkuat jaringan penerbangan Wings Air dan Lion Group di wilayah Sumatera. Hal ini juga semakin memudahkan masyarakat Jambi untuk memilih moda transportasi untuk meningkatkan kegiatan perekonomiannya.

Sabtu, 24 Oktober 2015

Kalstar Rugi Miliaran Rupiah Akibat Kabut Asap

Kalstar
KalstarKabut asap hingga saat ini masih terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia terutama Sumatera dan Kalimantan bahkan bisa dibilang kabut asap semakin parah. Hal ini membuat maskapai penerbangan membatalkan operasional penerbangannya karena jarak pandang yang sangat minim. Ini tentu sangat merugikan maskapai penerbangan.

Salah satu maskapai penerbangan yang memiliki banyak rute di Kalimantan, Kalstar, mengklaim telah mengalami kerugian hingga puluhan miliar rupiah selama dua bulan terakhir. Hal ini karena Kalstar telah membatalkan sekitar 1.000 penerbangan dengan total 120.000 penumpang.

Dikutip dari indo-aviation.com, Manajer Marketing Kalstar Aviation Mochamad Zainuddin mengungkapkan, maskapai Kalstar Aviation telah mengalami kerugian hingga puluhan miliar rupiah akibat kabut asap itu. Pihaknya tidak bisa menyebutkan berapa nilai kerugiannya.

Ada 13 kota di Kalimantan yang terdampak kabut asap cukup parah sehingga maskapai Kalstar harus menunda atau bahkan membatalkan penerbangan, di antaranya Pontianak, Putussibau, Ketapang, Sintang, Balikpapan, Samarinda, Melak, Tanjung Selor, Tarakan, Malinau, Banjarmasin, Pangkalan Bun, dan Sampit.

Bahkan untuk Sampit, Ketapang, dan Sintang sudah satu bulan sampai saat ini tidak bisa melakukan penerbangan. Hal ini karena di tiga kota tersebut jarak pandangnya paling tinggi hanya 100-200 meter.

Kamis, 22 Oktober 2015

Usia Pesawat Yang Beroperasi Akan Dibatasi

Usia Pesawat
UsiaKementerian Perhubungan mengeluarkan peraturan baru mengenai pembatasan usia pesawat yang boleh beroperasi di Indonesia. Peraturan ini dibuat agar pesawat-pesawat yang beroperasi di Indonesia berusia lebih muda dan diharapkan akan meningkatkan standar keamanan dan keselamatan penerbangan.

Peraturan Menteri Perhubungan KM 5 Tahun 2006 tentang peremajaan pesawat udara, disebutkan pesawat bisa didaftarkan dan beroperasi pertama kali di Indonesia maksimal berusia 20 tahun atau setara dengan 50.000 cycle (jumlah pendaratan, sedangkan usia maksimal pesawat yang boleh beroperasi di Indonesia adalah 35 Tahun atau 70.000 cycle).

Pada peraturan baru nanti Kementerian Perhubungan membatasi usia pesawat yang didaftarkan dan beroperasi pertama kali di Indonesia tidak boleh lebih dari 10 tahun, sedangkan usia maksimal pesawat yang diizinkan beroperasi adalah 30 tahun.

Dikutip dari indo-aviation.com, Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Muzaffar Ismail mengungkapkan, Peraturan baru tersebut sudah ditandatangani oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Nanti setelah diundangkan, maskapai penerbangan diberi waktu 36 bulan untuk transisi.

Peraturan mengenai pembatasan usia pesawat sudah diimplementasikan oleh negara-negara lain di dunia. Untuk pesawat yang sudah beroperasi lebih dari 30 tahun tidak akan diizinkan. Bahkan di Arab Saudi pesawat yang lebih dari 25 tahun sudah tidak diizinkan beroperasi.

Data dari Kementerian Perhubungan, saat ini terdapat 866 pesawat niaga yang beroperasi di Indonesia, dengan rincian sebanyak 549 pesawat terdaftar dalam maskapai penerbangan dengan Air Operator Certificate (AOC) 121, sedangkan 317 pesawat masuk dalam daftar AOC 135. Dari jumlah itu, hanya 68 pesawat yang sudah berusia lebih dari 30 tahun.

Rabu, 21 Oktober 2015

Sriwijaya Air Kurangi Penerbangan Batam-Natuna

Sriwijaya Air Natuna
Sriwijaya AirMaskapai penerbangan Sriwijaya Air mengurangi frekuensi penerbangan yang mengubungkan antara bandara Hang Nadim Batam dan bandara Ranai Kepulauan Natuna. Sebelumnya Sriwijaya Air melayani rute penerbangan ini sebanyak tiga kali dalam seminggu. Namun, saat ini penerbangan Batam-Natuna-Batam hanya dilayani Sriwijaya Air dua kali dalam seminggu.

Dikutip dari indo-aviation.com, Distrik Manajer Sriwijaya Air Yani Erawani mengungkapkan, pengurangan frekuensi penerbangan itu dilakukan karena jumlah penumpang mengalami penurunan yang cukup signifikan. Sriwijaya Air akan mengurangi frekuensi penerbangan Batam-Natuna-Batam hingga bulan November mendatang.

Jumlah penumpang Sriwijaya Air antara Batam dan Natuna mengalami penurunan hingga 75 persen. Ketika melayani penerbangan tiga kali dalam seminggu, penumpang rata-rata yang diangkut sekitar 80 orang, sedangkan setelah frekuensi penerbangan dikurangi, penumpang rata-rata setiap penerbangan mencapai 90 orang.

Pihak Sriwijaya Air memperkirakan penurunan jumlah penumpang itu terjadi karena adanya bencana kabut asap yang berkepanjangan di wilayah Sumatera. Akibat kabut asap tersebut banyak masyarakat mengurangi perjalanan ke luar daerah.

Selasa, 20 Oktober 2015

Penerbangan Ke Timika Sementara Ditutup

Penerbangan Ke Timika
PenerbanganMaskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia tidak bisa beroperasi di Bandara Timika, Papua dan Bandara Manokwari, Papua Barat. Hal ini dikarenakan jarak pandang yang sangat terbatas dan tidak memungkinkan pesawat untuk mendarat akibat kabut asap yang terjadi di wilayah Papua.

Beberapa penerbangan Garuda Indonesia yang tidak bisa dioperasikan diantaranya rute Manado-Timika. Penerbangan Manado-Timika dilayani Garuda Indonesia setiap Selasa, Kamis dan Sabtu. Akibat kabut asap ini penerbangan tersebut tidak bisa dioperasikan.

Dikutip dari infopenerbangan.com, General Menager Garuda Indonesia Cabang Manado Deddy Irawan mengungkapkan, Akibat kabut asap karena kebakaran yang cukup besar di wilayah Timika sehingga penerbangan ke daerah tersebut ditutup hingga 22 Oktober 2015.

Sedangkan, untuk rute penerbangan lain diantaranya rute Manado-Sorong dan Manado-Jayapura masih berjalan normal dan belum terkena dampak kabut asap karena kebakaran di wilayah tersebut. Kabut asap di kawasan Timika disebabkan angin bertiup dari kawasan yang terdapat titik api seperti di Kabupaten Mappi dan Kabupaten Merauke.

Senin, 19 Oktober 2015

Ini Alasan Maskapai Indonesia Suka Rekrut Pilot Asing

Pilot Asing Di Indonesia
Pilot AsingBeberapa maskapai penerbangan di Indonesia saat ini cukup banyak yang merekrut pilot asing daripada pilot lokal untuk menerbangkan pesawat-pesawatnya. Ini bukan dikarenakan pilot asing memiliki kemampuan yang lebih baik daripada pilot lokal tetapi lebih berkaitan dengan rendahnya gaji yang diminta para pilot asing tersebut di Indonesia.

Bahkan tidak jarang pilot asing rela tidak digaji hanya demi mendapatkan jam terbang. Pilot-pilot asing yang bekerja di Indonesia kebanyakan hanya mengejar jam terbang sebagai syarat untuk melamar kerja menjadi pilot maskapai penerbangan di negara asalnya.

Dikutip dari indo-aviation.com, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Yuli Sudoso mengungkapkan, Alasan mengapa Lion Air merekrut pilot asing karena gajinya lebih rendah. Masing ingat bencana tsunami yang melanda Aceh, ketika Susi Air membawa bahan makanan untuk korban tsunami di Aceh, pilot-pilot asing itu bahkan rela tidak digaji.

Di Negara-Negara Eropa pilot-pilot harus mengumpulkan 1.500 jam terbang sebelum bisa melamar kerja di maskapai penerbangan, sedangkan di Indonesia cukup dengan 200 jam terbang sudah bisa. Para pilot asing di Indonesia rela digaji murah atau bahkan tidak digaji agar jam terbangnya terkumpul dan kembali pulang untuk bekerja sebagai pilot di negara asalnya.

Agar kualifikasi dan kemampuan pilot Indonesia dapat ditingkatkan, pihak Kementerian Perhubungan akan menambah simulator pesawat terbang diantaranya ATR 72, Airbus A320 dan Boeing 737-800 NG agar dapat bersaing dengan pilot-pilot dari luar negeri.

Minggu, 18 Oktober 2015

Pemeriksaan X-Ray Di Bandara Semakin Diperketat

Pemeriksaan X-Ray Di Bandara
Pemeriksaan X-RaySaat ini pemeriksaan x-ray di bandara-bandara akan semakin diperketat. Petugas keamanan di bandara akan meminta untuk membuka jam tangan atau ikat pinggang. Hal itu merupakan bagian dari Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 127 Tahun 2015 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional (PKPN).

Sabuk atau ikat pinggang harus diperiksa demi keamanan, karena bisa saja penumpang yang berniat jahat menyimpan senjata atau pisau yang tipis di dalam kulit ikat pinggangnya. Jam tangan yang canggih juga bisa menjadi senjata seperti menyiapkan jarum-jarum beracun yang mengoperasikannya melalui tombol-tombol yang ada pada jam tangan.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo mengungkapkan, Pemeriksaan ini sementara baru dilakukan di bandara-bandara besar. Namun nantinya juga akan diterapkan di seluruh bandara termasuk Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) selambat-lambatnya akhir Desember 2015.

Pemeriksaan tersebut akan menyita waktu sehingga diharapkan kepada calon penumpang untuk melakukan check in lebih awal sebelum keberangkatan penerbangan. Pihak bandara juga memberikan pengumuman dengan memasang sepanduk, standing banner, atau pengumuman melalui pengeras suara secara berulang-ulang.

Pihak Kemenhub mengakui sebagian calon penumpang menganggap peraturan tersebut terlalu berlebihan. Namun sesungguhnya aturan itu sudah ada sejak lama, sesuai Standard Operation Procedure (SOP) yang sudah berlaku, hanya perlu di update sesuai dengan kebutuhan.

Peraturan itu juga untuk mendukung program pemerintah pusat yang mentargetkan 12 juta wisatawan asing. Sebagai pintu masuk, bandara harus aman sehingga wisatawan akan merasa aman selama berada di Indonesia. Peraturan dibuat demi keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang selama dalam penerbangan.

Sabtu, 17 Oktober 2015

Citilink Terbang ke Manado, Palu, dan Kendari

Citilink
CitilinkMaskapai penerbangan Low Cost Carrier Citilink Indonesia akan terus memperkuat ekspansinya dengan menambah rute penerbangan baru pada akhir tahun 2015 ini. Maskapai yang juga anak perusahaan Garuda Indonesia itu akan meluncurkan rute baru menuju tiga destinasi sekaligus, yaitu Manado, Palu, dan Kendari.

Rute penerbangan ke Indonesia Timur dipilih oleh Citilink Indonesia karena selama ini pihak Citilink baru memperkuat rute penerbangan di Indonesia Barat dan Indonesia Tengah. Penerbangan ke Manado, Palu, dan Kendari akan dioperasikan mulai 25 Oktober 2015.

Dikutip dari indo-aviation.com, Vice President Corporate Communications Citilink Indonesia Benny Siga Butarbutar mengungkapkan, Mulai 25 Oktober, Citilink membuka rute baru ke Manado, Kendari, dan Palu. Hal ini juga untuk memperkuat jaringan penerbangan Citilink di wilayah Indonesia Timur.

Saat ini Citilink baru memperkuat jaringan penerbangan di wilayah Indonesia Barat dan Tengah. Dengan dioperasikannya penerbangan ke Indonesia Timur maka akan semakin memudahkan wisatawan domestik maupun internasional untuk menjangkau berbagai destinasi wisata eksotis yang ada di Indonesia Timur.

Jumat, 16 Oktober 2015

Citilink Tambah 24 Pilot Baru

Pilot Citilink
PilotMaskapai penerbangan Low Cost Carrier Citilink Indonesia sedang melakukan ekspansi yang sangat agresif. Untuk mendukung ekspansinya, Citilink melakukan penambahan armada pesawat dan baru-baru ini juga telah menambah 24 pilot baru yang akan menerbangkan pesawat Airbus A320 sebagai armada andalan Citilink.

Pilot baru Citilink itu berasal dari sekolah penerbangan di dalam dan luar negeri. Untuk mendapatkan kualitas pilot yang bagus, Citilink menerapkan proses seleksi yang ketat dalam perekrutan pilot barunya. Pilot baru akan mendapatkan pelatihan terlebih dahulu di Garuda Indonesia Training Center (GITC) berupa pelatihan simulator pesawat Airbus A320 selama tiga bulan.

Dikutip dari indo-aviation.com, Direktur Utama Citilink Indonesia Albert Burhan mengungkapkan, Citilink adalah maskapai penerbangan dengan pertumbuhan paling cepat di Asia Tenggara, sehingga perlu menambah jumlah pilot seiring dengan kedatangan pesawat-pesawat baru. Hal ini juga sebagai antisipasi dalam menghadapi ASEAN Open Sky yang diterapkan pada akhir 2015.

Garuda Indonesia Training Center (GITC) sudah sangat siap untuk melatih 24 pilot baru Citilink Indonesia. Bahkan Garuda Indonesia Training Center juga membuka peluang bagi maskapai penerbangan lain yang ingin melatih pilot-pilot mereka menggunakan simulator milik Garuda Indonesia.

Kamis, 15 Oktober 2015

Infrastruktur Penerbangan Di Papua Memprihatinkan

Infrastruktur Penerbangan Di Papua
Infrastruktur PenerbanganBanyak pihak terutama pengamat penerbangan mengatakan infrastruktur penerbangan yang ada di wilayah Papua saat ini masih minim bahkan memprihatinkan. Padahal di wilayah Papua beroperasi cukup banyak maskapai penerbangan sipil seperti Cardig, Trigana, Susi Air, dan juga beberapa penerbangan perintis seperti MAF.

Pemerintah sebaiknya lebih banyak mengalokasikan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) untuk meningkatkan kapasitas navigasi dan perbaikan infrastruktur bandara-bandara di Papua. Hal ini juga untuk menjamin tingkat keselamatan penerbangan di Papua.

Dikutip dari runway-aviation.com, pengamat penerbangan Alvin Lie mengungkapkan, saat ini di Papua minim peralatan navigasi yang sangat dibutuhkan dalam penerbangan, padahal wilayah Papua memiliki frekuensi penerbangan yang sangat tinggi.

Kurangnya fasilitas infrastruktur penerbangan di Papua akan menimbulkan resiko yang tinggi. Selain itu, banyak juga bandara dan landasan pacu di wilayah tersebut yang kondisinya hanya sekedar ada atau ala kadarnya.

Papua menyimpan potensi besar dalam bisnis penerbangan. Sulitnya akses jalan darat membuat pesawat menjadi satu-satunya moda transportasi yang dapat diandalkan. Namun, hingga saat ini baru beberapa bandara di wilayah tersebut yang memenuhi standar, seperti Timika, Biak, Jayapura, Sorong, dan Merauke.

Selebihnya bandara di Papua tidak memiliki fasilitas pendukung yang lengkap terutama navigasi. Maka bisa dipastian mayoritas maskapai yang terbang di wilayah Papua mengandalkan sistem visual flight rules (VFR) yang sangat mengandalkan kondisi cuaca cerah untuk bisa beroperasi.

Rabu, 14 Oktober 2015

Harga Avtur Turun Kurangi Beban Maskapai Penerbangan

Avtur Penerbangan
AvturKebijakan ekonomi jilid ketiga telah dikeluarkan oleh Pemerintah. Salah satu kebijakan ekonomi jilid ketiga ini yakni penurunan harga bahan bakar, termasuk bahan bakar pesawat atau avtur. Turunnya harga avtur ini dinilai akan mengurangi beban maskapai penerbangan.

Beberapa waktu yang lalu Pertamina telah menurunkan harga avtur sebesar 1,5 persen untuk penerbangan domestik dan 5,33 persen untuk penerbangan internasional. Penurunan harga avtur ini disambut sangat baik oleh operator maskapai penerbangan.

Dikutip dari indo-aviation.com, Direktur Utama Batik Air Achmad Luthfie mengungkapkan, penurunan harga avtur bisa menjadi stimulus pemerintah terhadap industri penerbangan. Sementara itu, Head of Corporate Secretary Indonesia AirAsia Audrey Progastama, penurunan harga avtur berdampak positif sebesar 30 persen pada biaya operasional.

Direktur Keuangan Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Ashkara mengungkapkan, maskapai penerbangan Garuda Indonesia membutuhkan sekitar 1,8 miliar liter avtur per tahun, sehingga penurunan harga avtur berdampak sangat signifikan terhadap biaya operasional perusahaan.

Selasa, 13 Oktober 2015

NAM Air Akan Buka Rute Pekanbaru-Medan

NAM Air Pekanbaru-Medan
NAM AirMaskapai penerbangan yang juga anak perusahaan dari Sriwijaya Air, NAM Air, akan membuka rute penerbangan yang menghubungkan antara Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dan Bandara Kuala Namu Medan. Rute penerbangan Pekanbaru-Medan ini sebelumnya pernah dilayani oleh Sriwijaya Air namun akhirnya ditutup karena kurang menguntungkan.

Rute penerbangan Pekanbaru-Medan rencananya akan dioperasikan mulai akhir Oktober nanti. Dikutip dari indo-aviation.com, Perwakilan Sriwijaya Air Pekanbaru Yulisa mengungkapkan, pihaknya masih melihat potensi yang besar pada penerbangan Pekanbaru ke Medan, khususnya untuk kalangan pebisnis yang sering hilir mudik antara kedua kota tersebut.

Rencananya rute penerbangan Pekanbaru-Medan akan dioperasikan NAM Air mulai akhir Oktober nanti karena saat ini bencana asap masih melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Diharapkan akhir Oktober bencana asap sudah mereda dan penerbangan Pekanbaru-Medan bisa dilayani oleh NAM Air dengan menggunakan pesawat Boeing 737-500 berkapasitas 120 kursi.

Minggu, 11 Oktober 2015

Beberapa Bandara Akan Bangun Area Khusus Kargo

Kargo Di Bandara Soetta
KargoCargo Village atau fasilitas area khusus untuk kargo akan dibangun di beberapa bandara di Indonesia. Ada sembilan bandara yang akan dibangun area khusus untuk kargo dan ditargetkan bisa beroperasi pada tahun 2019. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi semakin meningkatnya volume kargo dari sekarang hingga 15 tahun ke depan.

Sembilan bandara yang ditargetkan untuk cargo village ini adalah Bandara Kuala Namu Deli Serdang, Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Sepinggan Balikpapan, Syamsuddin Noor Banjarmasin, Juanda Surabaya, Sam Ratulangi Manado, Sultan Hasanuddin Makassar, dan Frans Kaisepo Biak dan Bandara Sentani di Jayapura.

Dikutip dari runway-aviation.com, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo, mengungkapkan, pihaknya akan mengembangkan fasilitas pergudangan kargo sejalan dengan semakin meningkatnya arus volume kargo dan juga untuk meningkatkan pelayanan kepada semua pengguna jasa transportasi udara termasuk jasa kargo.

Pengelola Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng yakni Angkasa Pura II telah siap membangun cargo village ini di sisi timur Bandara dengan luas 70 hektar dengan perkiraan nilai investasi mencapai Rp 2 triliun. Selain itu, Angkasa Pura I juga akan mendirikan cargo village di Surabaya dan Makassar untuk mendukung rencana induk Kemenhub.

Sabtu, 10 Oktober 2015

Citilink Operasikan Rute Halim-Denpasar

Citilink Halim-Denpasar
CitilinkMaskapai penerbangan Low Cost Carrier Citilink Indonesia resmi mengoperasikan rute penerbangan baru yang menghubungkan antara Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta dan Bandara Ngurah Rai Denpasar. Citilink akan mengoperasikan rute penerbangan itu sebanyak dua kali sehari. Citilink resmi mengoperasikan rute Halim-Denpasar mulai hari sabtu tanggal 10 Oktober 2015.

Dikutip dari indo-aviation.com, Direktur Utama Citilink Indonesia Albert Burhan mengungkapkan, pembukaan rute penerbangan Halim-Denpasar merupakan langkah yang sangat strategis. Bali merupakan salah satu destinasi wisata utama bagi penduduk Jakarta. Pembukaan rute tersebut sekaligus untuk melengkapi penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng menuju Denpasar yang sudah dilayani sebelumnya.

Dengan bertambahnya rute penerbangan Halim-Denpasar ini Citilink telah mengoperasikan sebanyak 12 penerbangan menuju Denpasar. Penerbangan itu terdiri dari empat penerbangan berasal dari Jakarta (Cengkareng), dua penerbangan dari Jakarta (Halim), satu penerbangan dari Bandung, empat penerbangan dari Surabaya, dan satu penerbangan dari Balikpapan.

Kamis, 08 Oktober 2015

Penerbangan Jarak Jauh Banyak Risiko

Penerbangan
PenerbanganMaskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia akan lebih fokus untuk menggarap rute penerbangan dalam negeri (domestik) dan penerbangan regional jarak dekat hingga menengah. Hal ini karena rute penerbangan jarak jauh (long haul) memiliki risiko yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan penerbangan domestik dan regional.

Untuk penerbangan regional Garuda Indonesia akan gencar menambah kapasitas menuju Singapura, sedangkan Citilink Indonesia, anak perusahaan Garuda Indonesia di segmen penerbangan berbiaya rendah, akan fokus menggarap pasar penerbangan di ASEAN.

Dikutip dari indo-aviation.com, Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengungkapkan, saat ini Garuda Indonesia masih belum bisa bertarung di pasar penerbangan internasional jarak jauh karena biaya operasionalnya sangat tinggi. Garuda Indonesia akan lebih banyak fokus rute jarak menengah untuk penerbangan internasional.

Pasar penerbangan jarak jauh sangat berat. Garuda Indonesia memilih untuk bermain di jarak menengah. Hal ini juga disesuaikan dengan kondisi ekonomi di Indonesia. Beberapa jaringan yang harus diperkuat yakni mengubungkan Jepang-Australia-Tiongkok via Jakarta. Untuk Eropa tidak mudah karena masih dilihat satu per satu.

Rabu, 07 Oktober 2015

Angkasa Pura Tingkatkan Fasilitas Dan Pelayanan

Fasilitas Angkasa Pura
FasilitasPT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah melakukan beberapa peningkatan pelayanan dan penataan fasilitas baru di bandara tersibuk di Indonesia tersebut. Hal itu dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi seluruh pengguna jasa transportasi udara.

Peningkatan pelayanan dan fasilitas baru yang telah dilakukan yaitu penataan taksi-taksi resmi dan taksi-taksi tidak resmi (illegal) bandara. Taksi-taksi tidak resmi (illegal) telah ditertibkan dan dilakukan penataan menjadi Angkutan Sewa Resmi Bandara dengan pola pengelolaan bekerjasama dengan INKOPAU.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Angkasa Pura menambah fasilitas ruang publik di Terminal 2 dengan melakukan pembongkaran 74 tenant atau gerai untuk menciptakan ruang publik yang lebih nyaman dan luas bagi penumpang. Ada fasilitas penunjangnya yaitu penempatan kursi-kursi baru sehingga menambah kapasitas untuk 1310 penumpang yang tersedia di Terminal 1 dan Terminal 2.

Pemusatan layanan informasi bagi penumpang juga disediakan melalui fasilitas Customer Service Center yang merupakan sinergi bersama dengan maskapai penerbangan yang beroperasi di Terminal 2 dan Terminal 3. Hal itu dilakukan untuk memberikan kemudahan serta solusi cepat atas berbagai kebutuhan informasi, penanganan keluhan, atau kebutuhan penumpang lainnya terkait dengan pelayanan bandara atau maskapai penerbangan.

Kapasitas di sisi udara (airside) juga dioptimalkan dengan dengan memindahkan pesawat-pesawat dan melakukan scraping terhadap pesawat-pesawat yang sudah tidak beroperasi di apron. Tujuannya untuk mendukung kelancaran operasional bandara, membenahi estetika di sisi udara (airside) bandara serta dapat mendukung maskapai penerbangan untuk selalu tepat waktu (on time).

Selasa, 06 Oktober 2015

Indonesia AirAsia X Penuhi Syarat Kepemilikan Pesawat

Indonesia AirAsia X
Indonesia AirAsia XBeberapa waktu yang lalu maskapai penerbangan Indonesia AirAsia X sempat terancam pembekuan izin operasional karena belum memenuhi syarat kepemilikan dan pengoperasian pesawat. Sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan, maskapai penerbangan niaga berjadwal wajib mengoperasikan minimal 10 pesawat, dengan rincian minimal lima pesawat berstatus milik dan sisanya boleh berstatus sewa.

Saat ini Indonesia AirAsia X sudah terbebas dari ancaman pembekuan izin operasional karena sudah memenuhi persyaratan tersebut. Dikutip dari indo-aviation.com, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo mengungkapkan, Indonesia AirAsia Extra kepemilikan pesawatnya sudah terpenuhi. Sebelumnya punya lima pesawat lalu tambah lagi lima pesawat, jadi punya 10 pesawat dan sudah memenuhi syarat.

Indonesia AirAsia X adalah afiliasi dari maskapai penerbangan AirAsia di Indonesia. Indonesia AirAsia X dibentuk untuk fokus melayani rute penerbangan jarak menengah hingga jarak jauh dari Indonesia dengan pesawat Airbus A330-300. Namun saat ini Indonesia AirAsia X juga mengoperasikan rute penerbangan jarak pendek menggunakan pesawat Airbus A320.

Senin, 05 Oktober 2015

Load Factor Sriwijaya Air Alami Penurunan

Load Factor Sriwijaya Air
Load FactorTingkat isian kursi atau load factor maskapai penerbangan Sriwijaya Air mengalami penurunan. Penurunan load factor itu terjadi pada periode bulan Januari-Agustus 2015. Pada periode tersebut Sriwijaya Air membukukan load factor rata-rata sebesar 85 persen, padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya load factor mencapai 87 persen.

Namun, Sriwijaya Air tidak terlalu khawatir akan penurunan load factor itu karena secara keseluruhan keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan lebih besar dibandingkan tahun lalu dan kondisi keuangan perusahaan juga sangat sehat di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang sedang mengalami pelemahan.

Dikutip dari indo-aviation.com, Direktur Komersial Sriwijaya Air Toto Nursatyo mengungkapkan, pada Januari-Agustus 2015 Sriwijaya Air sudah berhasil mengangkut 6,5 juta penumpang, sedangkan sepanjang 2014 lalu mengangkut sebanyak 9,5 juta penumpang. Load factor turun tapi profitability meningkat dan kondisi finansial perusahaan sehat.

Salah satu ujung tombak utama penjualan tiket Sriwijaya Air adalah agen atau biro perjalanan. Pihak Sriwijaya Air sangat menghargai agen atau biro perjalanan yang sangat membantu penjualan tiket sekaligus bisa kembali meningkatkan load factor atau tingkat isian kursinya.

Minggu, 04 Oktober 2015

Strategi Citilink Hadapi Ketatnya Persaingan

Strategi Citilink
StrategiPenerbangan berbiaya rendah atau low cost carrier (LCC) di Indonesia memilik tingkat persaingan yang sangat tinggi. Hal ini karena banyak maskapai yang bermain di segmen ini. Namun, maskapai penerbangan yang identik dengan warna hijau Citilink mengaku sudah menyiapkan beberapa strategi agar bisa menang melawan kompetitornya.

Maskapai Citilink mengandalkan media sosial untuk melakukan promosi agar biaya yang dikeluarkan tidak begitu besar. Selain itu, Citilink juga melakukan promosi dari mulut ke mulut dan memberikan berbagai macam diskon tiket.

Dikutip dari indo-aviation.com, Direktur Utama Citilink Indonesia Albert Burhan mengungkapkan, strategi paling penting memiliki produk kompetitif antara lain lebih on time, nyaman, safe, dan lebih baik. Citilink banyak promosi dari mulut ke mulut dan media sosial.

Dengan strategi tersebut sangat berdampak positif bagi Citilink sejak pertengahan tahun lalu. Bahkan sepanjang semester pertama tahun ini Citilink mengalami pertumbuhan penumpang sebesar 33 persen. Padahal market secara total tidak mengalami pertumbuhan alias stagnan. Citilink tidak akan mengubah strategi karena kondisi perekonomian yang memang sedang melemah.

Jumlah Penumpang Pesawat Alami Penurunan

Jumlah Penumpang Pesawat
Jumlah PenumpangJumlah penumpang pesawat terbang mengalami penurunan pada bulan Agustus 2015. Hal ini berdasarkan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) di bulan Agustus 2015 jumlah penumpang pesawat mengalami penurunan sebesar 1,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pada bulan Agustus 2015 secara keseluruhan jumlah penumpang pesawat penerbangan domestik sebesar 6,3 juta penumpang, sedangkan pada Agustus 2014 jumlah penumpang pesawat sebanyak 6,4 juta penumpang.

Dikutip dari indo-aviation.com, Kepala BPS Suryamin mengungkapkan, penurunan jumlah penumpang pesawat terjadi di beberapa bandara, di antaranya Bandara Soekarno-Hatta Jakarta turun 2,14 persen dan Bandara Kuala Namu Medan turun 2,59 persen.

Namun, ada juga Bandara yang mengalami kenaikan jumlah penumpang. Kenaikan jumlah penumpang pesawat terjadi di Bandara Juanda Surabaya sebesar 14,92 persen dan Bandara Ngurah Rai sebesar 6,44 persen.

Meskipun demikian, pada periode Januari-Agustus 2015, jumlah penumpang pesawat rute domestik mengalami kenaikan sebesar 17 persen menjadi 45,1 juta penumpang, sedangkan penumpang pesawat rute internasional naik 2,12 persen menjadi 9,2 juta penumpang dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Jumat, 02 Oktober 2015

Revisi Rencana Bisnis Garuda Indonesia

Rencana Bisnis Garuda Indonesia
Rencana BisnisMaskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia merevisi rencana bisnis untuk periode 10 tahun ke depan. Revisi dilakukan karena kondisi ekonomi Indonesia dan global yang semakin tidak menentu. Salah satu hal yang masuk ke dalam revisi tersebut adalah mengenai pengadaan armada pesawat baru di masa yang akan datang.

Garuda Indonesia melakukan revisi rencana bisnis pengadaan pesawat baru untuk periode 10 tahun ke depan. Revisi diharapkan akan selesai bulan Oktober dan selanjutnya akan diserahkan kepada pemegang saham.

Dikutip dari indo-aviation.com, Direktur Utama Garuda Arif Wibowo mengungkapkan, revisi rencana bisnis ini dilakukan agar perusahaan tetap bisa menjaga pertumbuhan meskipun kondisi ekonomi makro tidak menentu. Revisi itu terkait dengan asumsi bisnis penerbangan seperti harga avtur, kondisi makro domestik, kondisi makro global, dan pasar yang akan dituju.

Dengan adanya revisi tersebut, Garuda Indonesia bisa menetapkan pengadaan pesawat baru dalam 10 tahun kedepan. Saat ini, Garuda Indonesia sedang merencanakan pengadaan sebanyak 60 pesawat baru terdiri dari 30 pesawat jenis Boeing 787-900 Dreamliner dan 30 pesawat Boeing 737 MAX 8. Namun belum seluruhnya terealisasi karena harus menunggu penyelesaian dan persetujuan atas rencana bisnis tersebut.

Kamis, 01 Oktober 2015

Harga Avtur Pertamina Turun

Harga Avtur Pertamina
Harga AvturHarga minyak dunia sedang mengalami tren kenaikan. Di tengah tren kenaikan itu, Pertamina justru menurunkan harga avtur di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Mulai 1 Oktober 2015, harga avtur di bandara Soekarno-Hatta mengalami penurunan sebesar 5,23 persen terhadap harga riil dalam denominasi mata uang dolar Amerika Serikat.

Saat ini harga avtur global sedang mengalami kenaikan dan berpengaruh terhadap kenaikan harga avtur di lokasi lainnya sebesar 1,31 persen. Meskipun demikian, Pertamina tetap menurunkan harga avtur dengan melakukan berbagai langkah efisiensi.

Dikutip dari runway-aviation.com, Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengungkapkan, langkah efisiensi dilakukan dengan penggunaan vessel yang lebih besar sehingga lebih menghemat biaya pengiriman (shipping cost). Selain itu, Pertamina akan melakukan optimasi inventory untuk ketahanan stok avtur di Bandara Soekarno-Hatta sehingga bisa menekan biaya inventory.

Beberapa waktu yang lalu, Presiden Joko Widodo dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta Pertamina untuk menurunkan harga avtur yang dijual agar harga avtur Pertamina kompetitif dengan harga internasional. Hal ini untuk menarik maskapai penerbangan asing agar lebih memilih transit di Jakarta daripada di Singapura untuk mengisi bahan bakar.