Senin, 31 Juli 2017

Wings Air Layani Penerbangan Surabaya-Jember

Wings Air Terbang ke Jember
Wings Air
Anak perusahaan dari Lion Air Group yakni Wings Air kembali melakukan ekspansi dengan membuka rute penerbangan baru. Wings Air resmi melayani rute penerbangan baru dari Surabaya menuju Jember.

Jika menempuh perjalanan darat, jarak Surabaya-Jember sejauh 199 km bisa ditempuh sekitar hampir lima jam berkendara. Dari Surabaya, Jember terletak ke arah tenggara, melalui Pasuruan dan Probolinggo.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Manajer Humas Wings Air, Andy M Saladin menjelaskan, Penerbangan rute jarak pendek Surabaya-Jember dan sebaliknya itu mulai dioperasikan 31 Juli 2017.

Wings Air berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya, dengan nomor penerbangan IW1872. Rute sebaliknya berangkat dari Bandara Notohadinegoro, Jember dengan nomor penerbangan IW1873.

Penerbangan berangkat dari Surabaya pukul 11.00 WIB tiba di Jember pukul 11.50 WIB. Penerbangan sebaliknya berangkat dari Jember pukul 12.15 WIB dan tiba di Surabaya pukul 13.10 WIB.

Durasi penerbangan hanya sekitar 50 menit dan harga tiket cukup terjangkau sekitar Rp400.000, tentu diharapkan pelayanan Wings Air menjadi solusi dan membantu mobilitas warga Surabaya dan Jember maupun sekitarnya.

Sabtu, 29 Juli 2017

Korean Air Layani Penerbangan ke Lombok

Korean Air Terbang ke Lombok
Korean Air
Maskapai penerbangan Korean Air untuk pertama kalinya terbang langsung dari Bandara Incheon, Seoul, Korea Selatan menuju Lombok, Nusa Tenggara Barat, mulai kemarin hari Sabtu, 29 Juli 2017.

Korean Air membawa ratusan wisatawan asal Korea yang ikut di dalam penerbangan perdana tersebut dan akan diinapkan di 12 hotel. Diantaranya, Hotel Aruna, Katamaran, Sheraton, Villa Ombak dan hotel lainnya.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Dinas Pariwisata NTB, Faozal menjelaskan, mereka akan menghabiskan liburan selama lima hari empat malam dan telah memesan berbagai paket wisata, bahkan ada yang memesan tur untuk mendaki ke Gunung Rinjani.

Charter flight penerbangan langsung dari Korea ini akan tersedia sebanyak tujuh penerbangan sampai akhir 2017. Penerbangan ini dikelola oleh agen perjalanan di Lombok dan Korea dalam bentuk bisnis melalui bantuan subsidi APBN di Kementerian Pariwisata.

Dengan adanya charter flight ini diharapkan jumlah penumpang rata-rata sekitar 200 orang. Hal ini tentu akan memberi keyakinan pencapaian target 1,5 juta wisatawan yang berkunjung ke Nusa Tenggara Barat bisa terwujud.

Selasa, 25 Juli 2017

Batik Air Layani Penerbangan Denpasar-Chennai India

Batik Air Terbang ke Chennai
Batik Air

Mulai tanggal 23 Juli 2017 kemarin, Batik Air melakukan ekspansi bisnis dengan membuka rute internasional baru ke Chennai, Tamil Nadu, India. Penerbangan rute internasional ke India itu dilayani satu kali setiap hari.

Dikutip dari indoaviation.co.id, Public Relations Manager Lion Air Group, Andy M. Saladin menjelaskan, pihaknya sangat bangga kini bisa menyediakan penerbangan yang dapat memberikan pilihan lebih dan beragam.

Dengan adanya rute baru Batik Air dari Denpasar, Bali menuju Chennai ini diharapkan akan dapat semakin mengembangkan pertumbuhan pariwisata di Indonesia dengan mendatangkan wisatawan mancanegara.

Penerbangan dari Denpasar berangkat pada pukul 23.10 menuju Kuala Lumpur, dan sesampainya di Kuala Lumpur Batik Air akan melanjutkan penerbangannya menuju Chennai dengan jadwal keberangkatan pukul 06.20.

Sedangkan penerbangan dari Chennai menuju Kuala Lumpur akan terbang pada pukul 08.55, dan dilanjutkan menuju Denpasar pada pukul 16.35.

Bulan Juni 2017 kemarin, Batik Air telah beroperasi melayani beberapa rute internasional baru, yaitu dari Cengkareng menuju Kuala Lumpur dan Denpasar-Perth, Australia. Dalam waktu dekat Batik Air mulai terbang ke kota lainnya di Australia.

Maskapai yang berada di bawah bendera Lion Air Group ini mulai beroperasi pada 2013. Saat ini Batik Air mengoperasikan 49 pesawat yang terdiri dari Boeing 737-800/900ER dan Airbus A320 CEO.

Batik Air juga telah mendapatkan sertifikasi manajemen keselamatan dan keamanan tertinggi standard internasional yaitu IOSA (IATA Operational Safety Audit) dan pengakuan dari Uni Eropa dengan terbebas dari larangan terbang menuju Eropa yang diperoleh pada tahun 2016.

Minggu, 23 Juli 2017

Wings Air Layani Penerbangan Tual-Nabire-Timika

Wings Air
Wings Air
Mulai 1 Agustus 2017 maskapai penerbangan anggota dari Lion Air Group yakni Wings Air akan membuka rute penerbangan langsung dari Langgur/Tual, Maluku Tenggara-Nabire-Timika PP.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mimika John Rettob menjelaskan, pembukaan rute Wings Air dari Tual ke Nabire dan Timika PP itu sudah lama dibicarakan, namun baru akan terealisasi dalam waktu dekat.

Diharapkan tidak ada kendala sehingga pengoperasian Wings Air rute Tual-Nabire-Timika bisa terealisasi mulai 1 Agustus 2017. Tentu ini sangat menggembirakan bagi masyarakat pengguna jasa penerbangan di wilayah Timika dan sekitarnya.

Selain mengoperasikan pesawat Wings Air, Lion Air Grup juga berencana mengoperasikan pesawat Batik Air untuk melayani penerbangan langsung Jakarta-Timika PP setiap hari.

Semakin tingginya permintaan maskapai penerbangan untuk membuka pelayanan penerbangan ke Timika, Dishubkominfo Mimika bekerja sama dengan semua pihak terkait lainnya kini terus membenahi kualitas pelayanan di Bandara Timika.

Ada beberapa hal yang harus segera dibenahi selama bulan Juli ini seperti ketersediaan sumber daya petugas untuk air traffic control, perbaikan terminal penumpang dan lainnya.

Sabtu, 22 Juli 2017

Garuda Indonesia Terbang ke Moskow Tiga Kali Seminggu

Garuda Indonesia Terbang ke Moskow
Garuda Indonesia

Potensi pariwisata Indonesia lebih menarik dibandingkan dengan negara Asia lainnya. Oleh sebab itu seharusnya pemerintah mampu mendatangkan wisatawan mancanegara atau wisman sebanyak-banyaknya ke Indonesia.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Duta Besar Indonesia untuk Rusia Mohammad Wahid Supriyadi menjelaskan, sebentar lagi masyarakat Indonesia bisa menikmati penerbangan langsung dari Denpasar, Bali menuju Moskow, Rusia dan sebaliknya.

Saat ini maskapai penerbangan Garuda Indonesia terus mempersiapkan pembukaan rute tersebut. Garuda Indonesia akan melayani penerbangan ke Moskow ibukota Rusia tiga kali seminggu dengan durasi penerbangan sekitar 11 jam.

Maskapai penerbangan plat merah tersebut terus mempersiapkan secara matang pembukaan rute penerbangan langsung ke Moskow. Sejauh ini, rute penerbangan ke Moskow akan dibuka mulai Agustus 2017.

Potensi meningkatnya devisa dari turis asal Rusia ini tidak boleh dianggap remeh. Dalam kuartal pertama tahun 2017 sampai dengan April kemarin, sebanyak 45 ribu wisatawan asal Rusia berkunjung ke Indonesia.

Tidak menutup kemungkinan jika rute penerbangan langsung menuju Moskow ini sangat ampuh untuk menarik wisatawan Rusia.

Kamis, 20 Juli 2017

Garuda Indonesia Terbangi Makassar-Muna

Garuda Indonesia Terbang ke Muna
Garuda Indonesia
Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia menerbangi rute baru dari Makassar menuju Muna, Raha, Sulawesi Tenggara. Penerbangan ini dilakukan untuk terus memperluas konektivitas penerbangan khususnya di wilayah domestik.

Penerbangan perdana rute ini telah diresmikan oleh Plt. Gubernur Sulawesi Tenggara, HM. Saleh Lasata dan Bupati Muna, LM. Rusman Emba yang juga didampingi oleh Direktur Marketing dan Teknologi Garuda Indonesia, Nina Sulistyowati.

Penerbangan baru Garuda Indonesia ini merupakan kerjasama Garuda Indonesia dengan pemerintah daerah Muna, Sulawesi Tenggara selama periode bulan Juli 2017 hingga bulan Mei 2018.

Rute Makassar-Muna ini akan diterbangi menggunakan pesawat ATR 72-600 berkapasitas 70 kursi penumpang dengan frekuensi penerbangan 3 kali seminggu, yaitu pada hari Senin, Rabu dan Jumat.

Penerbangan dari Makassar menuju Muna / Raha, akan dilayani oleh GA 7832 yang berangkat dari Makassar pada pukul 07.45 WITA, dan tiba di Muna pada pukul 08.50 WITA.

Setelah itu penerbangan kembalinya dari Muna menuju Makassar dilayani oleh GA 7833 berangkat dari Muna pada pukul 09.35 WITA, dan tiba di Makassar pada pukul 10.35 WITA.

Pemerintah Daerah Muna berterima kasih kepada Garuda Indonesia atas komitmennya untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga membantu meningkatkan potensi pariwisata di Muna.

Adanya rute penerbangan Makassar-Muna PP tersebut efektivitas perjalanan akan lebih baik, karena hanya memakan waktu sekitar setengah jam. Kondisi itu akan memicu produktivitas di daerah ini, sekaligus membuka akses potensi pariwisata.

Dikutip dari indoaviation.co.id, Direktur Marketing dan Teknologi Garuda Indonesia, Nina Sulistyowati menjelaskan, penerbangan Makassar-Muna PP ini membuka Muna pada konektivitas jaringan rute domestik dan internasional Garuda Indonesia.

Raha adalah ibukota Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Kota ini terletak di pesisir Selat Buton dengan total area seluas 47,11 km2. Jumlah penduduknya sekitar 53.246 jiwa.

Raha memiliki berbagai tempat wisata menarik dan telah menjadi ikon dari Kabupaten Muna, di antaranya Danau Napabale, Pantai Meleura, Gua Liangkobori dan Wisata Tenun Muna.

Selasa, 18 Juli 2017

Pelayanan Informasi Bandara Adisutjipto Berbahasa Jawa

Pelayanan Informasi Bandara Adisutjipto
Pelayanan Informasi

Bandara Adisutjipto Yogyakarta menyuguhkan bahasa Jawa dalam pelayanan informasi mulai Senin, 17 Juli 2017 kemarin. Bandara ini adalah bandara pertama yang berbahasa Jawa dalam penyampaian pengumuman informasi kepada penumpang.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Corporate Secretary Angkasa Pura I, Israwadi menjelaskan, ini wujud komitmen dalam memberikan pelayanan dan kenyamanan kepada pengguna jasa bandara, sekaligus upaya mendukung kearifan lokal seni budaya.

Bandara Adisutjipto menambahkan layanan kepada penumpang dengan menghadirkan Bahasa Jawa dalam penyampaian pengumuman informasi di bandara, yang saat ini disampaikan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Penambahan bahasa jawa dalam penyampaian pengumuman informasi ini bisa menghadirkan nuansa keramahan Yogyakarta di bandara, sekaligus mengenalkan dan mempromosikan Bahasa Jawa sebagai bahasa daerah, baik kepada wisatawan domestik maupun mancanegara.

Bahasa dan dialek yang biasa digunakan oleh masyarakat di Pulau Jawa kini bisa langsung dirasakan di bandara. Penumpang yang datang dan pergi melalui Bandara Adisutjipto akan merasakan nuansa khasanah budaya Yogyakarta dengan hadirnya informasi announcement Berbahasa Jawa.

Yogyakarta merupakan salah satu destinasi utama di Pulau Jawa yang memberikan peranan penting bagi bandara dalam mendukung industri kepariwisataan suatu daerah. Bandara dianggap menjadi etalase karena fungsi konektivitasnya dari dan menuju suatu lokasi wisata.

Hal ini pula yang menjadi langkah Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yogyakarta dalam mendukung Pemerintah Daerah untuk mencapai target 4 persen wisatawan yang berkunjung di Yogyakarta pada tahun 2018, melalui promosi wisata DIY.

Senin, 17 Juli 2017

NAM Air Terbang ke Nabire, Dekai, Biak dan Jayapura

NAM Air

Maskapai NAM Air akan mulai melayani sejumlah rute penerbangan baru dari Nabire-Biak PP, Nabire-Jayapura PP dan Jayapura-Dekai PP. Tiga rute baru tersebut dilayani NAM Air mulai 20 Juli 2017 dengan pesawat barunya ATR 72-600.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air Group Agus Soedjono menjelaskan, pihaknya yakin terobosan baru yang dilakukan oleh NAM Air ini bisa memberikan hasil yang bagus.

Dengan menggunakan pesawat ATR 72-600 ini bisa membuka konektivitas transportasi udara dalam menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, membantu percepatan pembangunan dan pariwisata di Papua.

Jadwal penerbangan rute Nabire-Biak PP yaitu berangkat dari Nabire pukul 06.30 WIT dan tiba di Biak pukul 07.20 WIT. Penerbangan sebaliknya berangkat dari Biak pukul 07.45 WIT dan akan tiba kembali di Nabire pada pukul 08.35 WIT.

Sedangkan penerbangan Nabire-Jayapura PP yaitu berangkat dari Nabire pukul 09.00 WIT dan tiba di Jayapura pukul 10.40 WIT. Penerbangan sebaliknya berangkat dari Jayapura pukul 13.55 WIT dan tiba kembali di Nabire pukul 15.35 WIT.

Lalu untuk penerbangan Jayapura-Dekai PP berangkat dari Jayapura pukul 11.15 WIT, tiba di Dekai pukul 12.05 WIT. Penerbangan sebaliknya berangkat dari Dekai pukul 12.30 WIT dan tiba kembali di Jayapura pukul 13.20 WIT.

Selain pengembangan pertumbuhan ekonomi dan bisnis, pembukaan tiga rute baru tersebut juga sebagai wujud nyata dalam merealisasikan misi NAM Air yaitu Merajut Pulau Mendekatkan Jarak.

Adanya layanan terpadu dari Sriwijaya Air Group (Sriwijaya Air dan Nam Air), maka keinginan untuk mendekatkan jarak antar pulau hingga ke wilayah-wilayah yang paling dalam seperti Kotamadya dan Kabupaten akan mudah dijangkau.

Selain rute Nabire-Biak PP, Nabire-Jayapura PP dan Jayapura-Dekai PP, NAM Air juga akan mengoperasikan pesawat ATR 72-600 berikutnya untuk penerbangan dari dan ke Fakfak, Raja Ampat, Kaimana, Sorong dan Manokwari.

Sabtu, 15 Juli 2017

Bandara Internasional Kualanamu Raih Sertifikasi Bintang 4 dari Skytrax

Bandara Internasional Kualanamu
Atas pelayanan yang baik kepada para penumpang pesawat dan pengunjung bandara, Bandara Internasional Kualanamu kembali meraih sertifikasi Bintang 4 dari Skytrax. Sertifikasi ini berdasarkan penilaian Airline Quality Ranking.

Penilaian Airline Quality Ranking didasarkan dari kemampuan bandara memberikan yang terbaik pada produk yang berhubungan langsung dengan konsumen atau penumpang pesawat, termasuk juga layanan dari para staf frontliners di terminal.

Produk yang berhubungan langsung dengan konsumen misalnya pelayanan di area keberangkatan, kedatangan, dan transit. Pelayanan dimaksud yakni fasilitas bandara, customer services, keamanan, imigrasi, dan area komersial termasuk tenant makanan dan minuman.

Dikutip dari indoaviation.co.id, PresDir Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menjelaskan, Bandara Internasional Kualanamu merupakan satu-satunya bandara di Indonesia yang mampu meraih sertifikasi Bintang 4, artinya ini bandara terbaik di Indonesia.

Selain Bandara Kualanamu, Bandara Soekarno-Hatta juga meraih sertifikasi tetapi masih Bintang 3, saat ini Bandara Soekarno-Hatta sedang memacu pengembangan untuk meningkatkan standar pelayanan.

Bandara Soekarno-Hatta juga sempat meraih penghargaan The World Most Improved Airport 2017, juga dari Skytrax.

Angkasa Pura II saat ini sedang mengembangkan seluruh bandara yang dikelolanya terutama dalam infrastruktur digital guna menjadikan bandara beroperasi secara efektif dan efisien.

Pada akhirnya, pengembangan itu diharapkan membawa bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura II bisa membawa sektor transportasi udara di Indonesia ke tingkatan yang lebih tinggi lagi dari saat ini.

Bandara-bandara di dunia lainnya yang juga meraih sertifikasi Bintang 4 antara lain Abu Dhabi International Airport, Barcelona El Prat Airport, Frankfurt Airport, dan London Heathrow Airport.

Bandara Internasional Kualanamu saat ini melayani penerbangan dari 12 maskapai termasuk penerbangan internasional ke Malaysia, Singapura, Thailand, dan Arab Saudi.

Kamis, 13 Juli 2017

Maskapai Ini Beroperasi dari Terminal 3 Ultimate

Maskapai di Terminal 3 Ultimate
Maskapai

Mulai hari Senin Tanggal 10 Juli 2017 kemarin, maskapai Saudi Arabian Airlines, telah beroperasi dari Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta. Dalam waktu dekat, ada 4 maskapai lagi yang segera beroperasi dari Terminal 3 Ultimate.

Dikutip dari indoaviation.co.id, Senior General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta, M. Suriawan Wakan menjelaskan, Dalam waktu dekat, ada 4 maskapai internasional lagi yang beroperasi di Terminal 3 Ultimate.

Maskapai internasional itu adalah Vietnam Airlines, Korea Air, Xiamen Airlines, dan China Airlines. Vietnam Airlines mulai beroperasi di Terminal 3 pada 12 Juli, Korea Air mulai 17 Juli, Xiamen Air mulai 30 Juli, China Airlines mulai 8 Agustus 2017.

Semua maskapai yang dipindah ke Terminal 3 tersebut merupakan anggota dari aliansi penerbangan Skyteam. Ditargetkan, seluruh penerbangan internasional dari Bandara Soekarno-Hatta akan diterbangkan dari Terminal 3 pada tahun ini.

Perpindahan operasional ke Terminal 3 Ultimate telah dipersiapkan secara matang, termasuk menerapkan common use check-in counter system yang juga sudah diterapkan bandara terbaik di dunia.

Awal pekan kemarin, tepatnya pada hari Senin tanggal 10 Juli 2017, maskapai Saudi Arabian Airlines resmi beroperasi di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta.

Pesawat perdana Saudi Arabian SV 816 rute Jeddah-Jakarta mendarat di Terminal 3 pada pukul 09.00 WIB, membawa 398 penumpang, yang terdiri dari 28 penumpang bisnis, 365 penumpang ekonomi, dan 21 cabin crew.

Minggu, 09 Juli 2017

AirNav Kembangkan Rapid Exit Taxiway di Bandara Ngurah Rai

Rapid Exit Taxiway Bandara Ngurah Rai
Rapid Exit Taxiway
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (LPPNP) atau lebih dikenal dengan AirNav Indonesia cabang Denpasar Bali berencana mengembangkan Rapid Exit Taxiway (RET).

Pengembangan Rapid Exit Taxiway (RET) ini dilakukan untuk mengakomodasi lebih banyak pergerakan pesawat di bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali yang semakin bertambah padat.

Saat ini ada dua Rapid Exit Taxiway yang ada bisa melayani 27 pergerakan pesawat terbang selama satu jam. Jika ditambah, maka paling tidak ada 30 pergerakan pesawat terbang satu jam bisa terjadi.

Pada angka 27 pergerakan pesawat terbang per jam saja, menjadikan Bandara Ngurah Rai sebagai bandara komersial tersibuk di Indonesia. Hampir tiap dua menit ada pesawat terbang yang mendarat atau lepas landas.

Dikutip dari infopenerbangan.com, General Manajer AirNav Indonesia Cabang Denpasar Bali, Maskon Humawan menjelaskan, RET akan dikembangkan untuk mendukung target Kemenpar yang kekurangan 2 juta seat tahun ini.

Rapid Exit Taxiway (RET) itu akan mengakomadasi penambahan penerbangan dari luar negeri. Banyak yang minta masuk ke Bali jika infrastruktur Rapid Exit Taxiway itu bisa ditambah.

Rapid Exit Taxiway ini dibuat khusus agar pesawat bisa keluar dari landasan secara cepat. Begitu mendarat dengan kecepatan tinggi, pesawat terbang masih bisa keluar. Kalau sekarang harus berhenti pelan-pelan.

Dengan masuk ke apron pesawat secara pelan-pelan, maka membuat pergerakan pesawat terbang di landas pacu terbatas. Sedangkan pesawat terbang yang akan mendarat dan tinggal landas cukup banyak.

Jumat, 07 Juli 2017

Inilah Tugas Aviation Security

Aviation Security
Di setiap bandara baik yang dikelola oleh Angkasa Pura I, Angkasa Pura II ataupun di bawah Kementerian Perhubungan, pasti terdapat personel-personel atau petugas yang tugasnya untuk menjaga keamanan bandara.

Mereka bertugas baik di sisi darat (landside) seperti terminal bandara, maupun di sisi udara (airside), seperti landasan pacu (runway), apron dan taxiway. Personel atau petugas ini disebut sebagai Aviation Security (Avsec).

Dikutip dari indoaviation.co.id, Direktur Keamanan Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara, M Nasir Usman menjelaskan, terdapat tiga tingkatan personel Avsec yakni Basic Avsec, Junior Avsec, dan Senior Avsec.

Basic Aviation Security memiliki tugas yaitu untuk melihat profiling seseorang yaitu memeriksa orang secara manual, memerika tubuh, melihat wajahnya, apakah ada sesuatu yang mencurigakan atau tidak, pemeriksaan dari kaki sampai ke atas.

Sedangkan Junior Aviation Security memiliki tugas yaitu mengoperasikan perangkat X-Ray dan memantaunya di monitor. Minimal harus memiliki sertifikat Junior Aviation Security.

Lalu untuk Senior Aviation Security bertugas sebagai supervisor, yaitu mengawasi cara kerja para aviation security secara keseluruhan. Jadi ketiga kualifikasi itu di setiap bandara pasti ada.

Untuk menjadi seorang Aviation Security harus dilihat secara signifikan background check-nya. Misalnya, apakah ada criminal record yang pernah dilakukan sebelumnya atau tidak.
Para calon Aviation Security harus mengikuti pendidikan kelembagaan training aviation security yang sudah disertifikasi oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara.

Hal ini sesuai dengan UU No. 1 Tahun 2009 yang menyatakan, ‘Setiap personel penerbangan wajib memiliki Surat Kecakapan Personel’, dan didapatkan setelah mengikuti pendidikan.

Kamis, 06 Juli 2017

Inilah Pesawat Baru NAM Air

Pesawat Baru NAM Air
Pesawat Baru
Pada hari senin tanggal 3 Juli 2017 kemarin, NAM Air resmi mendatangkan pesawat baru jenis ATR 72-600 dengan nomor registrasi PK-NYY. Pesawat ini adalah pesawat bermesin turbo propeller pertama yang dimiliki oleh Sriwijaya Air Group.

Pesawat jenis ATR 72-600 ini rencananya akan digunakan untuk melayani rute-rute terdalam di Indonesia seperti Papua, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Kepulauan Jawa yang memiliki bandara dengan spesifikasi terbatas.

Pesawat ini adalah satu dari enam unit yang telah dipesan. Dengan ini, Sriwijaya Air Group semakin memantapkan posisi NAM Air sebagai pengumpan (feeder) Sriwijaya Air sebagai induk yang melayani kota-kota besar di Indonesia.

Dikutip dari indoaviation.co.id, Senior Corporate Communication Sriwijaya Air Group, Agus Soedjono menjelaskan, Diharapkan dengan pesawat ATR 72-600 ini bisa mengkoneksikan kota-kota terdalam Indonesia dan membantu perkembangan ekonomi dan infrastruktur daerah.

Pesawat ATR 72-600 ini memiliki kapasitas sebanyak 72 kursi yang bisa menampung cukup banyak penumpang dengan daya jelajah hingga 1.500 km. Selain itu, pesawat baling-baling ini juga memiliki fitur-fitur canggih.

Misalnya seperti fitur ‘boost’ yang sangat berguna ketika lepas landas di jalur pendek dan dan Multi-Purpose Computer (MPC) yang akan meningkatkan keamanan penerbangan dan kemampuan operasionalnya.

Selain itu, kabin pesawat juga dilengkapi dengan sistem pencahayaan baru dan kursi dengan seat pitch 31 inchi yang membuat pengalaman terbang menjadi lebih nyaman. Dengan mesin turbo propeller, kebisingan pesawat bisa diredam dengan signifikan.

NAM Air rencananya akan mendatangkan lima pesawat lainnya dalam beberapa bulan ke depan, sehingga sampai dengan akhir tahun 2017 nanti, NAM Air akan memiliki enam unit pesawat ATR 72-600 dan 10 unit Boeing 737-500.

Rabu, 05 Juli 2017

On Time Performance Maskapai Penerbangan Capai 90 Persen

On Time Performance Maskapai Penerbangan
On Time Performance
Tingkat ketepatan waktu atau On Time Performance (OTP) maskapai penerbangan yang beroperasi selama musim mudim Lebaran 2017 cukup menggembirakan. Tentu ini sangat bagus karena saat itu jadwal penerbangan sangat padat.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso menjelaskan, Hasil rata rata OTP berada di angka 90%, dengan Garuda Indonesia sebagai pemegang OTP tertinggi.

Jika dihitung ketepatan waktu atau On Time Performance (OTP) maskapai penerbangan hasilnya rata-rata 90 persen. Angka ini tentu saja lebih baik dari tahun sebelumnya.

Tingkat ketepatan waktu maskapai penerbangan tersebut dicapai saat pertumbuhan penumpang pesawat terbang dalam musim angkutan lebaran 2017 mencapai yang tertinggi sepanjang sejarah.

Pertumbuhan penumpang dalam musim mudik angkutan lebaran tahun-tahun sebelumnya hanya sekitar 6 persen. Tahun 2017 ini peningkatannya sekitar 12 persen dibandingkan tahun 2016 lalu.

Catatan ini tentu menjadi kabar gembira bagi industri penerbangan di Indonesia. Diperkirakan jumlah penumpang pada tahun depan akan terus meningkat.

Selasa, 04 Juli 2017

Jumlah Penumpang Angkutan Udara Naik 12 Persen

Penumpang Angkutan Udara
Penumpang
Semakin banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan jasa angkutan udara indikasinya pada libur Lebaran tahun ini kenaikannya mencapai 12 persen, yang dipantau dari 35 bandara. Lebih tinggi dari angka prediksi kenaikan 9,8 persen.

Dikutip dari indoaviation.co.id, Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso menjelaskan, Kenaikan jumlah penumpang angkutan udara Lebaran tahun 2017 ini naik 12 persen, dihitung itu dalam dua tahun kenaikannya sekitar 22 persen.

Dengan kumulatif kenaikan jumlah penumpang yang 12 persen itu membuktikan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat. Hal ini mengartikan pula bahwa parameter ekonomi Indonesia sudah naik.

Dulu masyarakat hanya punya uang untuk naik bus, atau naik kereta dan kapal laut. Sekarang mereka sudah bisa membeli tiket pesawat terbang. Ini menunjukkan tingkat prosperity masyarakat naik dengan lebih nyata dan signifikan.

Meskipun durasi liburan sekarang lebih panjang atau lama, animo masyarakat untuk pulang kampung pun kian besar. Lamanya hari libur itu hanya untuk distribusi mudik dan balik. Karena jarak dari mulai libur dan mulai masuk kerja itu panjang.

Di Bandara Adisutjipto, jumlah pergerakan penumpang dari H-10 sampai H+3 mencapai 337.770 orang, naik 10,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016.

Pada 29 Juni atau H+3 jumlahnya 24.834 penumpang, hampir sama dengan H-2 atau 23 Juni yang 24.855 penumpang. Pada H-2 itu, jumlah penumpang mudik merupakan yang paling besar dibandingkan hari-hari lain sebelum hari H-nya.

Penumpang di bandara Adisutjipto Yogyakarta terlihat tak ada penumpukan walaupun sangat ramai. Semua fasilitas bandara diberdayakan untuk kenyamanan penumpang selama masa libur Lebaran tahun 2017 ini.

Ada tiga bandara yang dikelola Angkasa Pura I, yakni Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Ahmad Yani di Semarang, dan Adi Sumarmo di Solo, yang perlu penanganan khusus karena kapasitas bandaranya sudah tidak mencukupi.

Khusus di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, pihaknya telah menambah dua x-ray dan rekayasa pergerakan penumpang di terminal agar tidak ada penumpukan.

Senin, 03 Juli 2017

Wings Air Resmi Terbangi Jakarta-Tasikmalaya

Wings Air Terbang ke Tasikmalaya
Wings Air

Harapan warga Tasikmalaya yang menginginkan adanya transportasi udara akhirnya terwujud dengan dibukanya penerbangan Wings Air dari Jakarta menuju Tasikmalaya.

Meskipun tidak bisa terbang pada musim mudik Lebaran tahun 2017 ini, penerbangan perdana rute Bandara Halim Perdanakusuma-Bandara Wiriadinata dioperasikan mulai tanggal 1 Juli 2017 kemarin.

Penerbangan perdana dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Bandara Wiriadinata, Tasikmalaya, Jawa Barat itu dilayani dengan menggunakan pesawat ATR 72-600.

Dikutip dari indoaviation.co.id, Direktur Safety Wings Air Capt Iyus Susianto menjelaskan, proses untuk penerbangan ke Tasikmalaya memang cukup panjang. Lebih dari setahun sampai akhirnya bisa terbang.

Banyak faktor yang menjadi kendala lamanya proses tersebut. Salah satunya adalah belum siapnya bandara di Tasikmalaya untuk operasional penerbangan sipil komerisial. Namun kemudian bandara dilengkapi dan bisa memenuhi standar operasional.

Begitu penerbangan dibuka, warga Tasikmalaya sangat antusias untuk menggunakannya. Saat penerbangan perdana itu pesawat penuh dengan 72 penumpang. Begitu juga sebaliknya.

Panjang landasan operasional Bandara Wiriadinata hanya 1.140 meter. Dengan begitu, untuk mendarat bisa dengan kapasitas penumpang penuh, tapi untuk lepas landas memerlukan landasan yang lebih panjang jika ingin dengan kapasitas penuh.

Diharapkan landasan Bandara Wiriadinata segera diperpanjang agar operasional penerbangan reguler itu bisa optimal. Tentang hal tersebut, Dirjen Perhubungan Udara meyakinkan bahwa perpanjangan landasan segera dilaksanakan.