Jumat, 29 September 2017

Permintaan Pesawat di Asia Tenggara Terus Alami Kenaikan

Pesawat
Pesawat Terbang
Salah satu produsen pesawat terbang terbesar di dunia yakni Boeing memprediksi permintaan pesawat terbang oleh negara-negara di Asia Tenggara naik menjadi 4.210 unit atau naik sebanyak 460 pesawat untuk 20 tahun mendatang.

Di tahun sebelumnya, Boeing memprediksi permintaan pesawat terbang oleh negara di Asia Tenggara pada 20 tahun mendatang sebesar 6,2%. Kenaikan perkiraan permintaan itu karena pertumbuhan lalu lintas penerbangan tahunan juga tumbuh 6,2%.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Wakil Presiden Boeing untuk penjualan Asia-Pasifik dan India, Dinesh Keskar menjelaskan, negara seperti Vietnam, Thailand, dan Indonesia, di sana infrastruktur harus tumbuh dan akan terus tumbuh.

Penerbangan adalah sumber terbesar untuk memindahkan orang dan barang sekaligus sarana mobilisasi paling cepat, aman, dan efisien bagi negara-negara ini.

Porsi pesawat-pesawat berbadan sempit seperti Boeing 737 MAX dan Airbus SE A320 akan mencapai 70 persen dari pengiriman armada baru karena sebagian besar perjalanan di wilayah ini akan lebih banyak perjalanan jarak pendek.

Angka perkiraan permintaan yang dikeluarkan Boeing tidak termasuk pengiriman armada baru ke Myanmar, Kamboja, atau Laos yang sektor penerbangannya masih kurang dibandingkan negara seperti Thailand dan Vietnam.

Boeing memprediksi permintaan pesawat baru secara global akan mencapai 41.030 pesawat selama 20 tahun mendatang dengan lonjakan permintaan akan paling banyak dari negara-negara di Asia Tenggara.

Asia Tenggara adalah pasar di mana maskapai penerbangan berbiaya rendah seperti Lion Air dari Indonesia, Vietjet dari Vietnam, dan AirAsia dari Malaysia tumbuh dengan cepat.

Cepatnya pertumbuhan ini semakin berperan penting untuk perkembangan bisnis Boeing dan Airbus seiring dengan semakin jenuhnya pasar Amerika dan Eropa dengan pertumbuhan yang sangat rendah.

Kamis, 28 September 2017

Wings Air Layani Penerbangan dari dan ke Sumenep

Wings Air Terbang ke Sumenep
Wings Air
Mulai 27 September 2017, Maskapai penerbangan Wings Air resmi melayani rute penerbangan dari dan ke Sumenep, Madura. Wings Air dijadwalkan terbang dari Bandara Juanda menuju Bandara Trunojoyo Sumenep PP setiap hari.

Penerbangan dari Surabaya dengan nomor penerbangan IW 1808 berangkat pukul 12.45, sedangkan penerbangan dari Sumenep dijadwalkan berangkat pukul 13.45 WIB dengan nomor penerbangan IW 1809.

Penerbangan dari dan ke Sumenep ini dilayani dengan menggunakan pesawat tipe ATR 72-500 maupun ATR 72-600 yang bisa mengangkut hingga 72 penumpang.

Dikutip dari indoaviation.co.id, Head of Corporate Secretary & Communications Lion Air Group Andy M. Saladin menjelaskan, penerbangan ini merupakan penerbangan rute pendek, dengan waktu terbang hanya sekitar 35 menit.

Hal ini tentu akan menjadi sebuah sarana dan fasilitas yang bisa memberikan kemudahan khususnya bagi warga Surabaya maupun Sumenep dan sekitarnya untuk melakukan perjalanan via udara dengan menggunakan Wings Air.

Harga tiket untuk rute pendek tersebut sangat terjangkau, sekitar Rp 200.000. Penerbangan ini diharapkan juga bisa membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur Sumenep, serta kesejahteraan sosial warganya.

Hingga saat ini Wings Air telah terbang ke lebih dari 100 destinasi domestik di Indonesia, dengan total armada 52 unit ATR 72-500/600. Setiap hari, maskapai yang juga anggota Lion Group itu telah terbang hingga lebih dari 300 penerbangan per hari.

kedepannya Wings Air akan terus berekspansi menyisir daerah-daerah di Indonesia dengan kategori perintis yang diperlukan untuk kemajuan transportasi udara khususnya di tanah air. Ini juga dilakukan mengingat tingginya minat dan kebutuhan masyarakat akan rute-rute pendek seperti ini.

Rabu, 27 September 2017

Inilah 10 Bandara Alternatif Pendaratan Saat Gunung Agung Erupsi

Bandara
Bandara
Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau lebih dikenal dengan AirNav Indonesia telah menyiapkan 10 bandara alternatif pendaratan (divert) untuk pesawat yang terbang menuju Denpasar, Bali.

Hal ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi erupsi Gunung Agung di Bali. Bila erupsi terjadi, maka pesawat yang akan mendarat di Denpasar, Bali akan dialihkan ke 10 bandara lain yang sudah disiapkan oleh AirNav Indonesia.

Dikutip dari indoaviation.co.id, Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto menjelaskan, pihaknya memanggil para General Manager bandara-bandara tersebut ke Bali untuk melakukan rapat persiapan bila erupsi terjadi.

10 bandara alternatif itu adalah Jakarta, Makassar, Surabaya, Balikpapan, Solo, Ambon, Manado, Praya, Kupang dan Banyuwangi. 10 bandara tersebut disiapkan untuk pesawat narrow body maupun wide body yang menuju Bali.

Untuk pesawat berbadan lebar, bisa dialihkan ke Surabaya, Makassar bahkan Jakarta jika terjadi erupsi. Hingga saat ini, AirNav Indonesia terus memantau perkembangan eskalasi erupsi Gunung Agung.

Hal ini bukti keseriusan AirNav dalam menyiapkan rencana mitigasi bila erupsi terjadi. Meskipun sampai saat ini, kondisi Gunung Agung belum membahayakan penerbangan sebab sampai saat ini belum mengeluarkan abu vulkanik dan hanya berupa uap air.

Untuk memantau perkembangan, AirNav Indonesia berkoordinasi dengan instansi lain seperti PVMBG yang selalu memantau abu vulkanik dengan mengunakan satelit Himawari. AirNav Indonesia juga berkoordinasi dengan sejumlah institusi seperti BMKG, serta Darwin Volcanic Ash Advisory Centre, Australia.

Selasa, 26 September 2017

Lion Air Tambah Rute Baru Lagi

Rute Baru Lion Air
Rute Baru
Maskapai penerbangan Lion Air kembali menambah rute domestik baru dari beberapa daerah di Indonesia. Lion Air akan melayani penerbangan dari Balikpapan menuju Medan, Kualanamu mulai 20 September 2017.

Selain itu, pada tanggal yang sama Lion Air juga akan mengoperasikan rute baru dari Bandara Internasional Minangkabau Padang menuju Bandara Internasional Adisutjipto Daerah Istimewa Yogyakarta.

Rute Medan-Balikpapan ini akan di layani satu kali penerbangan setiap hari dengan jadwal keberangkatan dari Kualanamu pada pukul 19.00 menggunakan nomor penerbangan JT 638 dan tiba di Balikpapan pada pukul 22.45.

Sedangkan penerbangan dari Balikpapan akan diberangkatkan pada pukul 16.10 menggunakan nomor penerbangan JT 639 dan tiba di Kualanamu pada pukul 18.10 waktu setempat.

Untuk rute Padang-Yogyakarta, jadwal keberangkatan dari Padang pada pukul 19.15 menggunakan nomor penerbangan JT 270 dan tiba di Yogyakarta pada pukul 21.10.

Sementara penerbangan sebaliknya dari Yogyakarta akan diberangkatkan pada pukul 21.55 menggunakan nomor penerbangan JT 271 dan tiba di Padang pada pukul 23.50.

Penerbangan Balikpapan-Kualanamu ditempuh sekitar 2 jam 45 menit, sedangkan Padang-Yogyakarta akan ditempuh selama 2 jam. Kedua rute tersebut akan menggunakan pesawat Boeing 737-900 ER yang memiliki kapasitas sebanyak 215 kursi.

Lion Air mematok harga tiket untuk rute Balikpapan menuju Kualanamu sekitar Rp 1.300.000, sedangkan Padang menuju Yogyakarta dibandrol dengan harga sekitar Rp 800.000 untuk penerbangan sekali jalan.

Rute penerbangan Kualanamu-Balikpapan dan Padang-Yogya akan memiliki tingkat keterisian penumpang yang baik karena keempat destinasi ini merupakan daerah yang memiliki peranan penting pada provinsinya masing-masing.

Diharapkan bisa membantu memudahkan mobilitas perjalanan warganya dan tentunya bisa berpengaruh terhadap peningkatan ekonomi dan menumbuhkan potensi pariwisata baik di Medan, Balikpapan, Padang, serta Yogyakarta.

Dengan terbukanya akses ini, Lion Air yakin akan semakin mempertajam dan memberikan pilihan terbang ke berbagai destinasi baik ke kota besar lainnya maupun daerah dengan kategori perintis disekitarnya.

Lion Air berharap masyarakat akan terbantu dengan adanya pilihan rute baru ini dan bermanfaat bagi kelangsungan sosial dan kesejahteraan ekonominya.

Hingga saat ini Lion Air telah terbang ke lebih dari 45 destinasi domestik di seluruh Indonesia dan penerbangan internasional menuju Singapura, Malaysia, China, dan Saudi Arabia yang frekuensi nya mencapai lebih dari 650 penerbangan perhari.

Jumat, 22 September 2017

Garuda Indonesia Segera Terbang Langsung Jakarta-London

Garuda Indonesia Terbang ke London
Garuda Indonesia

Mulai 31 Oktober 2017 mendatang, Maskapai penerbangan Garuda Indonesia akan mengoperasikan penerbangan langsung Jakarta-London PP. Layanan penerbangan ini merupakan bagian dari upaya maskapai untuk menghadirkan konektivitas tanpa batas.

Konektivitas tanpa batas (seamless connectivity) dihadirkan kepada para pengguna jasa ke United Kingdom (UK) melalui layanan penerbangan nonstop tercepat antara Jakarta dan London dengan durasi penerbangan di bawah 15 jam.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Dirut Garuda Indonesia Pahala N. Mansury menjelaskan, dioperasikannya layanan ini menjadikan Garuda menjadi satu-satunya maskapai yang memiliki layanan penerbangan nonstop tercepat, nyaman dan efisien dari Indonesia ke UK dan Eropa.

Operasional penerbangan nonstop ini juga merupakan upaya Garuda Indonesia untuk mengoptimalisasikan jaringan penerbangan sesuai program restrukturisasi rute yang tengah dilaksanakan perusahaan plat merah tersebut.

Penerbangan nonstop Jakarta-London PP telah menjadi prioritas utama sejak dibukanya kembali rute penerbangan tersebut, terlebih lagi sejak beroperasinya Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta yang kini telah menjadi hub utama Garuda Indonesia.

Garuda Indonesia ingin memperkenalkan layanan penerbangan nonstop ini tidak hanya untuk mencerminkan profil Jakarta yang berkembang sebagai hub untuk perjalanan internasional dan domestik,

Tetapi juga sebagai layanan baru yang memungkinkan para pengguna jasa dari UK maupun anggota frequent flyers yang tergabung di aliansi SkyTeam untuk mendapatkan konektivitas yang lebih baik ke lebih banyak destinasi.

Penerbangan nonstop Jakarta-London PP juga akan semakin memudahkan akses bagi penumpang dari wilayah UK menuju kawasan Asia Pasifik, terutama di destinasi-destinasi yang menjadi bagian dari Rute Kanguru, antara lain Melbourne, Sydney dan Perth.

Garuda Indonesia akan melayani penerbangan langsung dari dan menuju London Heathrow sebanyak tiga kali per minggu setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu dengan dengan menggunakan pesawat Boeing 777-300 ER berkapasitas sebanyak 314 penumpang, terdiri dari 8 kursi First Class, 38 kursi Kelas Bisnis, dan 268 kursi Kelas Ekonomi.

Armada tersebut dilengkapi dengan layanan “Inflight Connectivity” dan “Live TV” bagi seluruh penumpang serta layanan “Chef on Board” untuk penumpang “First Class”. Layanan ini dihadirkan untuk memberikan kenyamanan lebih kepada penumpang ketika melakukan penerbangan jarak jauh.

Sebelumnya, Garuda Indonesia melayani penerbangan dari Jakarta menuju London Heathrow melalui perhentian (transit) di Singapura. Sementara untuk rute sebaliknya dari London Heathrow menuju Soekarno-Hatta Jakarta dilayani maskapai tersebut secara nonstop.

Selasa, 19 September 2017

Skytrain Bandara Soekarno-Hatta Resmi Beroperasi

Skytrain Bandara Soekarno-Hatta
Skytrain

Skytrain atau Automated People Mover System (APMS) di Bandara Soekarno-Hatta resmi beroperasi. Tahap awal, kereta tanpa awak ini beroperasi pada satu track dan satu rute destinasi dari terminal 3 ke terminal 2 dan sebaliknya.

Peresmian operasional Skytrain Bandara Soekarno-Hatta dilakukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Direktur Utama PT Angkasa Pura II M. Awaluddin.

Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah showcase Indonesia, oleh karenanya kita wajib menampilkan Bandara Soekarno-Hatta bukan hanya cantik, juga memiliki fungsi sama baiknya dengan bandara terkemuka.

Ini betul-betul satu pekerjaan yang harus terus dilakukan bersama karena merupakan sinergi BUMN, perusahaan swasta Indonesia dan asing. Dalam waktu 12 bulan bisa menyelesaikan skytrain atau people mover ini.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menjelaskan, jarak tempuh antar kedua terminal tersebut dapat dicapai dalam kurun waktu kurang dari lima menit saja menggunakan skytrain.

Skytrain melayani perpindahan calon penumpang pesawat, pengantar, petugas bandara, dan masyarakat umum lainnya di antara Terminal I, Terminal Integrated Building, Terminal 2, Terminal 3.2 sampai Terminal 3.1 dan sebaliknya. Layanan ini tidak dikenakan biaya sepeserpun kepada penumpang.

Jumat, 15 September 2017

Wings Air Layani Penerbangan ke Kalimantan Utara

Wings Air Terbang ke Kalimantan Utara
Wings Air

Maskapai penerbangan Wings Air kembali melakukan ekspansi bisnisnya dengan terus membuka rute baru untuk memperkuat jaringan konektivitas penerbangan domestiknya di Indonesia.

Mulai 11 September 2017 kemarin, Maskapai yang juga anggota dari Lion Air Group tersebut resmi melayani penerbangan ke Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.

Penerbangannya yakni dari Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan menuju Bandara Tanjung Harapan, Tanjung Selor dan sebaliknya akan dilayani Wings Air setiap hari.

beroperasinya Wings Air di Tanjung Selor merupakan salah satu bentuk usaha pengembangan daerah tersebut sebagai Ibu Kota dari provinsi Kalimantan Utara.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Head of Corporate Secretary & Communication Lion Air Group Andy M. Saladin menjelaskan, Penerbangan itu dilayani Wings Air satu kali penerbangan perhari.

Diharapkan dengan kehadiran Wings Air dalam menyediakan sarana dan fasilitas penerbangan dari Balikpapan menuju Tanjung Selor bisa membantu mobilitas perjalanan masyarakat kedua daerah itu.

Selain itu, bisa menstimulasi pertumbuhan ekonomi daerah dan juga pariwisatanya karena tersedianya akses yang mudah.

Ke depan bukan tidak mungkin Wings Air akan menambah frekuensi maupun pilihan destinasi lainnya dari maupun menuju Tanjung Lesor untuk menumbuhkan kunjungan dan tentunya memberikan kemudahan pilihan terbang kepada para masyarakat.

Rabu, 13 September 2017

Bandara Silangit Segera Menjadi Bandara Internasional

Bandara Silangit
Bandara Silangit

Bandara Silangit akan diresmikan menjadi bandara internasional pada bulan Oktober 2017 nanti. Rencananya peresmian bandara ini menjadi bandara internasional akan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Peresmian Bandara Silangit menjadi bandara internasional tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Menteri Perhubungan Nomor KP 821 Tahun 2017.

Bandara Silangit berpotensi untuk mendatangkan wisatawan. Penerbangan internasional Menkomaritim berhasil mendarat di Bandara Silangit, setelah melakukan penerbangan dari Singapura yang menempuh waktu 52 menit.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Direktur Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin menjelaskan, pihaknya saat ini sedang melakukan berbagai pembangunan dan pengembangan di Bandara Silangit.

Angkasa Pura II memperluas daya tampung terminal menjadi berkapasitas 760.000 penumpang per tahun dan mengembangkan runway menjadi 2.650×45 meter agar bisa didarati pesawat berbadan sedang Boeing 737-900 Extended Range atau sejenisnya.

Setelah mendapat status bandara internasional, maka dalam waktu dekat akan diwujudkan penerbangan rute luar negeri di mana potensi terbesar dalam waktu dekat adalah rute dari dan ke negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Minggu, 10 September 2017

NAM Air Layani Penerbangan ke Bima dan Tambolaka

NAM Air Terbang ke Tambolaka
NAM Air

Maskapai penerbangan NAM Air akan membuka penerbangan ke Bima (Nusa Tenggara Barat) dan Tambolaka (Nusa Tenggara Timur) mulai 9 September 2017. Rute penerbangan tersebut dilayani via Denpasar, Bali.

Penerbangan ke Bima dan Tambolaka akan dilayani melalui Denpasar PP setiap hari dengan menggunakan pesawat Boeing B737-500 yang mempunyai kapasitas 120 kusi. Terdiri dari 112 kursi ekonomi dan 8 kursi eksekutif.

Dikutip dari indoaviation.co.id, Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Group Agus Soedjono menjelaskan, dengan dibukanya rute ini, masyarakat dari Jakarta akan semakin mudah menuju Bima dan Tambolaka.

Sebaliknya masyarakat dari Bima dan Tambolaka akan bisa semakin mudah menuju Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia dengan konektivitas yang dibangan oleh Sriwijaya Air gruop melalui anak usahanya yakni NAM Air.

Konektivitas ini akan terjadi karena penerbangan dari Bima ke Denpasar juga akan terhubung dengan penerbangan ke kota-kota besar lainnya seperti Yogyakarta, Surabaya, Labuan Bajo dan Makassar.

Sedangkan penerbangan dari Tambolaka ke Denpasar, selain terkoneksi ke Jakarta juga akan terhubung dengan penerbangan ke Yogyakarta, Surabaya, Maumere, Waingapu, Labuan Bajo dan Makassar.

Pembukaan rute dari dan ke Bima dan Tambolaka tersebut karena potensi dua kota itu sangat besar baik dari sisi bisnis maupun pariwisata. Bima mempunyai potensi tambang seperti marmer, pasir besi, gamping, emas dan mangan.

Bima selama ini juga menjadi salah satu kota tempat transit dari penduduk Nusa Tenggara Timur, Bali dan Sulawesi Selatan. Di Bima juga terdapat tempat wisata eksotik seperti Gunung Tambora dan wisata pantai yang sudah berskala internasional.

Sedangkan kota Tambolaka juga terdapat beberapa wisata pantai yang menawan seperti Pantai Nihiwatu dan Pantai Watu Maladong yang sudah terkenal hingga ke mancanegara.

Pembukaan rute ini diharapkan juga bisa meningkatkan perekonomian di daerah Bima dan Tambolaka.

Selasa, 05 September 2017

Jumlah Penumpang Pesawat Juli 2017 Tembus 10 Juta Orang

Jumlah Penumpang Pesawat
Jumlah Penumpang

Badan Pusat ‎Statistik (BPS) mengumumkan jumlah penumpang pesawat, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional selama bulan Juli 2017 mencapai 10,40 juta orang. Jumlah tersebut naik dibanding bulan sebelumnya.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Kepala BPS, Suhariyanto menjelaskan, Jumlah penumpang domestik terbesar melalui Soekarno-Hatta mencapai 2,1 juta orang atau 23,65 persen dari total penumpang domestik, diikuti Juanda-Surabaya 889,5 ribu orang atau 9,97 persen.

Dari data BPS, ‎penumpang penerbangan domestik 8,92 juta orang pada bulan Juli 2017 naik 27,89 persen dibanding bulan Juni lalu yang sebanyak 6,98 juta orang. Meningkat 13,28 persen dibanding bulan Juli 2016 yang tercatat 7,88 juta orang.

Sedangkan penumpang penerbangan internasional 1,48 juta orang pada bulan Juli ini naik 10,56 persen dibanding bulan sebelumnya 1,34 juta penumpang, serta melonjak 17,5 persen dari realisasi 1,26 juta orang di periode Juli tahun lalu.

Semakin baiknya infrastrukur penerbangan di daerah-daerah bisa meningkatkan jumlah penumpang pesawat baik untuk penerbangan domestik dan internasional.

Jumat, 01 September 2017

Citilink Terbang Langsung dari Medan ke Yogyakarta

Citilink
Citilink

Mulai 20 September 2017 mendatang, maskapai Citilink membuka rute penerbangan langsung dari Medan menuju Yogyakarta dan sebaliknya. Ini juga untuk memperluas akses bisnis dan pariwisata di kedua wilayah tersebut.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Direktur Utama Citilink Juliandra Nurtjahjo menjelaskan, Penerbangan langsung dari Medan ke Yogyakarta PP ini diharapkan mampu memperkuat posisi penting bagi kedua wilayah.

Medan dan Yogyakarta sama-sama sedang dalam giat membangun dengan menghubungkan pusat perekonomian, pariwisata dan pusat pendidikan yang ada di kedua daerah dan juga konektivitas nasional.

Sumatera Utara dan Yogyakarta merupakan dua dari 10 destinasi prioritas wisata pemerintah Indonesia karena terdapat Danau Toba dan Candi Borobudur, selain Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Mandalika, dan lainnya.

Medan dikenal sebagai salah satu pusat perekonomian terbesar di Indonesia sekaligus pintu gerbang perdagangan di wilayah Indonesia Barat sedangkan Yogyakarta dikenal sebagai pusat kebudayaan, pariwisata dan pendidikan Indonesia.

Selain itu, penerbangan langsung Medan-Yogyakarta ini juga diharapkan bisa memberi nilai tambah bagi kedua kota tersebut sehingga memudahkan perjalanan bagi para pelajar maupun pebisnis dalam melakukan kegiatan mereka.

Dengan berbagai potensi luar biasa yang dimiliki oleh kedua daerah tersebut, Citilink optimis bisa mencapai target rata-rata tingkat keterisian kursi minimal sebesar 85 persen pada rute penerbangan ini.

Penerbangan langsung rute Medan-Yogyakarta dengan nomor penerbangan QG 980 akan berangkat dari Medan pukul 12.00 WIB dan tiba di Yogyakarta pukul 15.10 WIB. Penerbangan ditempuh dalam waktu 3 jam 10 menit.

Sementara itu, penerbangan dari Yogyakarta-Medan dengan nomor penerbangan QG 981 berangkat dari Yogyakarta pukul 15.55 WIB dan tiba di Medan pukul 18.50 WIB. Penerbangan ditempuh dalam waktu 2 jam 55 menit.

Tiket penerbangan Medan-Yogyakarta tersedia mulai Rabu, 30 Agustus 2017 di seluruh saluran pembelian tiket Citilink, terutama di travel agent dan situs resmi www.citilink.co.id.