Minggu, 30 Agustus 2015

Rupiah Melemah, Garuda Indonesia Harus Berhemat

Garuda Indonesia
Garuda IndonesiaMata uang dolar semakin perkasa. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus melemah hingga menembus angka di atas Rp 14.000. Kondisi ini tentu saja mengganggu para pelaku bisnis terutama bisnis penerbangan yang digeluti oleh maskapai Garuda Indonesia. Sebagian besar biaya maskapai penerbangan dikeluarkan dalam bentuk mata uang dolar Amerika Serikat, sehingga jika rupiah melemah akan sangat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan.

Dikutip dari indo-aviation.com, Garuda Indonesia sudah menyiapkan berbagai strategi dalam menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Rupiah melemah, maka strategi yang akan dilakukan adalah dengan menghemat biaya-biaya yang kurang maksimal dalam memberikan pendapatan kepada perusahaan.

Hingga April 2014, Garuda Indonesia mampu menghemat biaya di luar bahan bakar sebesar US$ 40 juta dari target penghematan selama satu tahun sebesar US$ 198 juta. Penghematan yang dilakukan antara lain dalam hal pemakaian pesawat dan beberapa peralatan operasional, serta mengurangi aktivitas yang dianggap kurang memberikan efek maksimal ke perusahaan.

Sabtu, 29 Agustus 2015

Ini Lima Rute Baru Citilink

Rute Baru Citilink
Rute Baru
Maskapai penerbangan Low Cost Carrier (LCC) Citilink Indonesia membuka lima rute baru. Kelima rute baru tersebut terdiri dari rute penerbangan domestik dan rute penerbangan internasional.

Dikutip dari infopenerbangan.com, President & CEO Citilink Indonesia Albert Burhan mengatakan, meskipun saat ini ada perlambatan ekonomi tetapi pembukaan rute-rute baru ini merupakan peluang bisnis yang baik.

Untuk domestik Citilink membuka rute baru yaitu Surabaya-Bandung, Surabaya-Pontianak yang aktif mulai 1 September 2015. Selain itu ada Jakarta-Pontianak (PP), Bandung-Palembang (PP), dan Surabaya-Bandung (PP).

Untuk rute internasional Citilink membuka rute penerbangan ke Dili, Timor Leste. Citilink telah bekerja sama dengan Air Timor, perusahaan penerbangan setempat.

Untuk frekuensi penerbangan, penerbangan Palembang-Bandung PP dilakukan satu kali dalam sehari. Jadwal penerbangan dari Palembang pukul 15.15, sedangkan penerbangan dari Bandung pukul 17.05.

Lalu untuk Penerbangan Jakarta-Pontianak PP dilakukan satu kali dalam sehari. Jadwal penerbangan dari Jakarta pukul 07.30 dan penerbangan dari Pontianak kembali menuju Jakarta pada pukul 20.00.

Selanjutnya untuk Penerbangan Surabaya-Bandung PP dilakukan satu kali dalam sehari. Jadwal penerbangan dari Surabaya pukul 05.25 dan penerbangan dari Bandung pukul 07.25.

Dan untuk Penerbangan Pontianak – Surabaya PP dilakukan satu kali dalam sehari. Jadwal penerbangannya dari Pontianak pukul 09.30 dan penerbangan dari Surabaya pukul 17.45.

Kamis, 27 Agustus 2015

Kenaikan Tarif Airport Tax Bandara Tidak Tepat

Tarif Airport Tax Bandara
Tarif Airport TaxPengelola sejumlah bandara yang berada di wilayah Indonesia bagian barat yakni Angkasa Pura II berencana menaikkan tarif Passenger Service Charge (PSC) atau Airport Tax di sejumlah bandara yang dikelolanya. Namun, langkah ini dinilai kurang tepat karena dilakukan dalam kondisi perekonomian Indonesia yang sedang melemah.

Dikutip dari indo-aviation.com, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Tengku Burhanudin mengatakan, kenaikan tarif Airport Tax atau Passenger Service Charge (PSC) sangat tidak tepat karena hanya akan semakin menambah beban penumpang transportasi udara.

Jika Angkasa Pura II benar-benar merealisasikan rencana kenaikan tarif Airport Tax ini, maka jumlah penumpang angkutan udara diprediksi akan mengalami penurunan. Selain itu, kenaikan tarif PSC juga akan mengganggu kinerja keuangan maskapai penerbangan. Apalagi sekarang nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami pelemahan hingga menembus level di atas Rp 14.000 per dolar Amerika Serikat.

Beberapa maskapai penerbangan menyarankan agar Angkasa Pura II lebih dahulu memperbaiki fasilitas bandara sebelum menaikkan tarif Airport Tax. Pelayanannya seharusnya ditingkatkan dulu sehingga ada apresiasi dari penumpang angkutan udara, jangan hanya mencari jalan pintas untuk menaikkan pendapatan melalui kenaikan Airport Tax ini.

Rabu, 26 Agustus 2015

Penerbangan Ke Biak Harus Ditambah

Bandara Biak
BiakBandara Frans Kaisiepo terletak di Biak, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Saat ini Bandara tersebut mampu melakukan penambahan kapasitas penerbangan. Bandara yang hanya diterbangi oleh maskapai Garuda Indonesia, Sriwijaya Air dan Susi Air tersebut masih mampu menambah slot demi meningkatkan layanan jasa angkutan penerbangan.

Dikutip dari runway-aviation.com, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Biak Numfor, Papua Luchas Rumere mengatakan, saat ini Pemerintah Kabupaten Biak Numfor masih menunggu keinginan maskapai penerbangan baru yang akan membuka rute baru ke bandara tersebut. Fasilitas di Bandara Frans Kaisiepo Biak berstandar internasional dan memiliki landasan pacu yang dapat disinggahi pesawat berbadan lebar.

Diharapkan layanan penerbangan di Bandara Frans Kaisiepo dapat dilirik perusahaan penyedia angkutan udara lain sehingga dapat menggairahkan pertumuhan ekonomi di Kabupaten Biak Numfor. Bandara Frans Kaisiepo Biak sangat siap jika ada penambahan penerbangan baru. Pihak Angkasa Pura I Bandara Frans Kaisiepo juga sangat terbuka menerima kehadiran maskapai penerbangan baru sehingga menambah waktu pelayanan angkutan pesawat untuk warga Biak.

Selasa, 25 Agustus 2015

Sriwijaya Air Lanjutkan Ekspansi ke China

Sriwijaya Air Ekspansi ke China
Sriwijaya Air
Maskapai penerbangan Sriwijaya Air memastikan akan terus mendatangkan pesawat-pesawat baru untuk melakukan ekspansi. Pesawat baru itu akan digunakan untuk memperluas jaringan, baik rute penerbangan domestik maupun internasional. Untuk rute internasional, Sriwijaya Air akan lebih gencar lagi melakukan ekspansi rute penerbangan ke China, salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia.

Dikutip dari indo-aviation.com, Presiden Direktur Sriwijaya Air Chandra Lie mengatakan, pihaknya berharap lebih banyak lagi wisatawan asal China yang datang ke Indonesia. Jika banyak wisatawan asing terutama dari China datang ke Indonesia, pasti membawa uang dan itu akan menumbuhkan ekonomi masyarakat. Jika satu pesawat ini berisi 180 orang wisatawan dan satu orang membelanjakan US$ 100 saja, maka uang yang masuk ke Indonesia akan sangat besar.

Dengan banyaknya wisatawan asing yang datang ke Indonesia, maka perekonomian akan semakin meningkat. Semuanya akan merasakan dampak ini, termasuk masyarakat bawah. Usaha masyarakat bawah akan bisa hidup, pendapatan masyarakat tumbuh dan makin sejahtera. Pihak Sriwijaya Air akan secepat sesegera mungkin untuk mengoperasikan rute China ini.

Senin, 24 Agustus 2015

Citilink Ingin Tambah Frekuensi Solo-Halim

Citilink Solo-Halim
CitilinkMaskapai penerbangan Low Cost Carrier Citilink Indonesia ingin menambah frekuensi penerbangan yang menghubungkan antara Bandara Adi Sumarmo Solo dan Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta. Semula penerbangan dari Solo ke Halim Perdanakusuma hanya dilayani satu kali sehari dan Citilink ingin menambah frekuensinya menjadi dua kali dalam sehari.

Dikutip dari indo-aviation.com, General Manager Angkasa Pura I Bandara Adi Sumarmo Abdullah Usman mengatakan, keinginan Citilink itu terhalang oleh tidak adanya slot penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma. Pengajuan slot di Bandara Adi Soemarmo sudah langsung disetujui tapi ternyata di Bandara Halim Perdanakusuma yang belum ada slot time-nya karena padat.

Tingkat isian kursi Citilink untuk penerbangan dari Solo ke Halim sangat bagus, mencapai 140-170 penumpang dari total 180 kursi yang tersedia dalam satu penerbangan. Tingginya permintaan penerbangan itu karena lokasi Bandara Halim Perdanakusuma yang lebih dekat menuju pusat kota Jakarta, sehingga memudahkan penumpang dalam melakukan aktivitas bisnis maupun aktivitas lainnya.

Saat ini rute penerbangan Solo ke Halim Perdanakusuma juga dioperasikan oleh maskapai penerbangan Batik Air. Tingkat isian kursi penerbangan Batik Air sama baiknya dengan Citilink. Rata-rata Batik Air bisa menerbangkan 140-160 penumpang untuk penerbangan Solo dan Halim Perdanakusuma.

Minggu, 23 Agustus 2015

Penerbangan Ke Pontianak Harus Diperbanyak

Pontianak
PontianakPengelola Bandara Supadio, Pontianak, yakni PT Angkasa Pura II mengajak seluruh maskapai penerbangan domestik dan luar negeri untuk menggali potensi bisnis layanan penerbangan rute Pontianak-Singapura dan ke sejumlah tujuan internasional lain. Pihaknya juga sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah maskapai yang sudah beroperasi di Bandara Supadio, Pontianak.

Dikutip dari runway-aviation.com, Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Budi Sumadi mengungkapkan, saat ini penerbangan untuk menuju Singapura masih belum ada, padahal Bandara Supadio sangat berpotensi ke arah itu. PT Angkasa Pura II juga berencana memberikan insentif pendaratan bebas kepada pesawat yang membawa turis ke Pontianak. Bahkan secara progresif memberikan bonus PRC kepada maskapai, sehingga mereka bisa memberikan tiket ekonomis kepada turis yang datang ke Pontianak.

Semua harus peka untuk menangkap berbagai peluang wisata yang ada di Pontianak dan sekitarnya. Selain itu, PT Angkasa Pura II juga berencana menurunkan tarif penerbangan domestik yang saat ini relatif mahal. Untuk itu, PT Angkasa Pura II juga mengajak maskapai yang ada agar menambah frekuensi penerbangan ke Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat. Bandara Supadio sendiri tengah mengalami kenaikkan arus penumpang.

PT Angkasa Pura II akan mempercepat pembangunan Bandara Supadio, Pontianak, dimana saat ini luas terminalnya hanya 6.940 m2 dan akan menjadi 32.000 meter persegi pada 2017. Sementara landasan pacu 2.245×45, dan apron 30.800 meter persegi, sedangkan kapasitas terminal mampu menampung 0,7 juta penumpang setiap hari.

Sabtu, 22 Agustus 2015

Sriwijaya Air Tambah 42 Pesawat Baru

Pesawat Baru Sriwijaya Air
Pesawat BaruMaskapai penerbangan Sriwijaya Air akan terus menambah armadanya dengan 42 unit pesawat Boeing 737 seri terbaru. Hal ini dilakukan antara lain dengan menyewa pesawat baru langsung dari Boeing sebanyak 22 unit dan juga dari leasing company sebanyak 20 unit.

Sriwijaya Air mendatangkan dua unit pesawat Boeing 737-900 Extended Range (ER) yang kontraknya diteken dalam Paris Airshow pada Juni 2015 dan diserahterimakan Kamis 20 Agustus kemarin. Sriwijaya Air juga memesan 20 unit seri terbaru Boeing 737 Max 8 yang datang pada 2016-2017 dengan total nilai mencapai US$ 2,2 miliar.

Dikutip dari runway-aviation.com, Presiden Direktur Sriwijaya Air Chandra Lie mengungkapkan, setelah penyerahan 2 unit pesawat Boeing 737-900 ER, pihaknya akan menunggu proses pembuatan 20 pesawat Boeing 737 Max 8 yang direncanakan akan mulai diproduksi pada 2017 mendatang.

Sambil menunggu 20 pesawat Boeing 737 Max 8 yang baru akan diproduksi pada 2017, pihak Sriwijaya Air akan menambah 10 pesawat lagi pada tahun 2016 dan 10 pesawat lagi pada 2017 dari lessor. Pengadaan pesawat baru ini sudah direncanakan jauh-jauh hari sebelum perekonomian mengalami perlambatan pertumbuhan seperti saat ini dimana kurs rupiah terpuruk jauh dibandingkan dengan saat penandatanganan kesepakatan.

Jika pengadaan pesawat baru ini dibatalkan akan tidak bagus. Ini komitmen Sriwijaya Air untuk menjaga kepercayaan dunia luar. Dengan pembelian 22 pesawat baru dari Boeing ini, pihak Sriwijaya Air akan memperkuat rute-rute yang selama ini sudah ada dan juga akan membuka rute baru terutama menuju China.

Jumat, 21 Agustus 2015

Bandara Berkualitas Harus Diperbanyak

Bandara
BandaraArus lalu lintas penerbangan udara di Indonesia kini telah menjadi salah satu yang tersibuk di dunia. Tahun ini, Indonesia telah masuk dalam lima besar negara berpenumpang terbanyak, hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah kaum kelas menengah yang bepergian secara domestik dan meningkatnya pengiriman barang dari berbagai titik di dalam negeri.

Meskipun demikian, sebagian besar bandara di Indonesia masih beroperasi diluar kapasitas mereka karena minimnya pertumbuhan infrastruktur. Oleh sebab itu organisasi yang peduli dalam transportasi yakni Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkoordinasi dan berkolaborasi demi membangun bandara yang berkualitas dan menjawab permintaan yang sangat besar oleh dunia penerbangan di Indonesia.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Ketua Umum MTI, Prof. Danang Parikesit mengatakan, pihaknya percaya bahwa memperkuat daya saing dari industri penerbangan nasional tidak hanya menjadi tanggung jawab dari pemerintah, tetapi juga institusi dan organisasi lain yang memiliki kepentingan terhadap perkembangan industri penerbangan.

MTI akan mengadakan dialog dan pameran di Jakarta pada 4-6 November mendatang, dimana para pemangku kepentingan dapat duduk bersama dan membicarakan bagaimana mengatasi tantangan dari pembangunan infrastruktur bandara dan dunia penerbangan.

Saat ini Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.500 pulau dan terbagi dalam tiga zona waktu yang berbeda, telah mendapat pengakuan dari IATA sebagai satu dari lima pasar penerbangan yang memiliki pertumbuhan penumpang tercepat di dunia. Tantangan yang ada terlihat semakin nyata, terutama seiring dengan adanya kebijakan ASEAN Open Sky.

Permasalahan keamanan global, kebutuhan sumber daya manusia, infrastruktur bandara yang berkualitas, dan ASEAN Open Sky harus menjadi agenda prioritas utama dari pemerintah. Untuk menciptakan industri penerbangan yang semakin kompetitif, Indonesia juga memerlukan regulasi untuk meningkatkan sumber daya manusia melalui sertifikasi professional pilot dan instruktur pilot, supervisor dan teknisi yang nantinya akan cepat tanggap bila dihadapkan dengan teknologi terbaru.

Kamis, 20 Agustus 2015

Lion Air Fokus Perbaiki Ketepatan Waktu

Ketepatan Waktu Lion Air
Ketepatan WaktuSalah satu maskapai penerbangan terbesar di Indonesia Lion Air pada bulan Februari 2015 lalu mengalami kekacauan jadwal penerbangan sehingga menimbulkan ribuan calon penumpang terlantar di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Kekacauan jadwal penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta itu juga menimbulkan efek domino pada bandara-bandara lain yang dilayani oleh Lion Air.

Dikutip dari indo-aviation.com, Presiden Direktur Lion Group Edward Sirait mengatakan, setelah mengalami kejadian itu, Lion Air terus melakukan perbaikan layanan terutama di ketepatan waktu sehingga tingkat ketepatan waktu atau on time performance (OTP) mengalami peningkatan. Bahkan Lion Air menargetkan tingkat ketepatan waktu hingga 87,5 persen pada akhir tahun 2015.

Baru-baru ini Lion Group telah menerima kedatangan pesawat Boeing 737 Next Generation yang ke-150. Pesawat itu dioperasikan oleh Lion Air dan menjadi pesawat yang ke-104 bagi maskapai penerbangan berlogo singa merah tersebut. Dalam waktu dekat ini Lion Air juga akan menerima kedatangan pesawat Airbus A330-300 yang akan digunakan untuk melayani penerbangan domestik dan internasional.

Rabu, 19 Agustus 2015

Garuda Indonesia Sebaiknya Tambah Penerbangan ke Timur Tengah

Garuda Indonesia ke Timur Tengah
Garuda IndonesiaMaskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman (Letter of Intent) untuk pembelian 30 pesawat Airbus A350 dan 30 pesawat Boeing 787. Kedua pesawat itu baik Airbus A350 dan Boeing 787 memang sangat cocok digunakan untuk rute penerbangan jarak jauh misalnya penerbangan ke Eropa.

Dikutip dari indo-aviation.com, pakar ekonomi dari Universitas Indonesia Faisal Basri justru menyarankan sebaiknya Garuda Indonesia menggunakan pesawat-pesawat itu untuk memperkuat penerbangan ke Timur Tengah dibandingkan penerbangan ke Eropa. Menurutnya rute gemuk ke Timur Tengah yaitu Jamaah Umroh sekitar 5 ribu orang sehari itu perlu digarap serius.

Garuda Indonesia harus berpikir panjang jika harus melakukan ekspansi penerbangan ke Eropa, khususnya dalam kurun waktu lima tahun mendatang. Selain memperkuat penerbangan ke Timur Tengah, sebaiknya Garuda Indonesia juga harus mengembangkan lagi rute penerbangan domestik yang mempunyai potensi sangat besar. Menurut Faisal meningkatkan pangsa pasar domestik merupakan tantangan yang besar.

Selasa, 18 Agustus 2015

Garuda Indonesia Bertekad Lanjutkan Pertumbuhan Bisnis

Pertumbuhan Bisnis Garuda Indonesia
Pertumbuhan BisnisMaskapai penerbangan plat merah Garuda Indonesia berhasil memperoleh keuntungan sebesar US$ 29,3 juta sepanjang semester pertama 2015. Hal itu tentu sangat positif karena tahun-tahun sebelumnya selalu mengalami kerugian. Garuda Indonesia pun bertekad untuk terus melanjutkan pertumbuhan bisnisnya di semester kedua 2015 dan di tahun-tahun mendatang.

Dikutip dari indo-aviation.com, Pelaksana Harian Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengungkapkan, manajemen Garuda Indonesia akan bertekad untuk bekerja keras melanjutkan pertumbuhan bisnis agar perusahaan semakin maju. Pihaknya mengawali semester pertama 2015 dengan hasil yang sangat positif.

Garuda Indonesia memang sedang mempertimbangkan untuk mendatangkan pesawat baru, khususnya pesawat berbadan lebar. Pesawat yang menjadi pertimbangan Garuda Indonesia itu adalah Airbus A350 dan Boeing 787. Hal itu ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI) pembelian kedua tipe pesawat di Paris Airshow 2015.

Garuda Indonesia saat ini sedang mempertimbangkan pesawat mana yang layak dibeli dan menguntungkan untuk melanjutkan pertumbuhan bisnis. Manajemen pun belum bisa memastikan apakah akan membeli pesawat dari Airbus atau Boeing. Letter of Intent (LoI) tersebut memudahkan Garuda Indonesia untuk melihat komparasi atau perbandingan produk pesawat yang ditawarkan.

Minggu, 16 Agustus 2015

Citilink Akan Buka Rute Tanjungpinang-China

Citilink Tanjungpinang-China
CitilinkMaskapai penerbangan Low Cost Carrier Citilink Indonesia dikabarkan akan membuka layanan penerbangan yang menghubungkan antara Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang dengan China. Menurut rencana pembukaan rute penerbangan Tanjungpinang-China tersebut akan dilakukan mulai Januari 2016 mendatang.

Dikutip dari indo-aviation.com, General Manager Angkasa Pura II Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang Surahmat mengungkapkan, pihak Citilink telah melakukan rapat kesepakatan dengan Angkasa Pura II dalam merealisasikan rute tersebut. Kesepakatan dari hasil rapat antara Angkasa Pura II dengan pihak Citilink yaitu untuk melayani penerbangan dari Tanjungpinang menuju Tiongkok (China).

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Angkasa Pura II, banyak warga Tanjungpinang yang melakukan perjalanan ke China. Selain itu, rute penerbangan antara Tanjungpinang dan China juga memiliki potensi bagus dan bisa meningkatkan pendapatan bagi pengelola bandara. Tentu saja hal ini sudah dikaji oleh pihak Citilink dan Angkasa Pura II.

Sabtu, 15 Agustus 2015

Lima Bandara Dikembangkan Untuk Penerbangan Internasional

Bandara Untuk Penerbangan Internasional
Bandara
Pengelola Bandara di Indonesia untuk wilayah barat dalam hal ini PT Angkasa Pura II akan mengembangkan lima Bandara di Indonesia dengan kapasitas di atas 20 juta penumpang. Pengembangan itu dilakukan untuk layanan penerbangan internasional. Ditargetkan pengembangan itu akan selesai pada tahun 2025.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengungkapkan, lima bandara yang akan dikembangkan tersebut adalah Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, Kualanamu di Medan, Supadio di Pontianak, Minangkabau di Padang, dan Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang. Saat ini semua sedang dalam tahap pembebasan lahan dan perencanaan.

Secara geografis, lima bandara itu mewakili wilayah Indonesia bagian barat, pusat, dan timur. Nantinya proyek ini akan mempermudah masyarakat menjangkau layanan penerbangan internasional. Dengan pengembangan dan penambahan kapasitas itu, diharapkan masyarakat bisa melakukan penerbangan internasional melalui bandara-bandara tersebut dan tidak harus ke Jakarta atau kota-kota besar lain.

Pengembangan lima bandara itu adalah pembangunan jangka panjang yang dilakukan PT Angkasa Pura II. Untuk jangka menengah, perusahaan tengah melakukan berbagai pembenahan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Terminal 1 dan 2 Bandara Soekarno-Hatta akan direvitalisasi, dari desain interior hingga peningkatan kapasitas menjadi 18 juta penumpang per tahun di Terminal 1 dan 19 juta penumpang di Terminal 2. Sedangkan Terminal 3 Ultimate berkapasitas 25 juta penumpang yang akan menjadi terminal paling modern di Indonesia mulai beroperasi pada tahun depan.

Kamis, 13 Agustus 2015

Garuda Indonesia Beri Diskon Khusus untuk Veteran dan PNS

Diskon Tiket Garuda Indonesia
Diskon TiketMaskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia akan memberikan diskon tiket penerbangan khusus kepada para Veteran beserta seluruh anggota keluarganya pada tanggal 17 Agustus 2015 nanti. Promo berslogan "Garuda Indonesia Patriot" tersebut dilakukan Garuda Indonesia dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ke-70.

Dikutip dari finansial.bisnis.com, Selain memberikan diskon tiket kepada Veteran, Garuda Indonesia juga akan memberikan diskon tiket bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) bersama keluarganya dengan angka diskon sebesar 17, 8, 45. Angka tersebut sesuai dengan tanggal hari kemerdekaan RI dengan rincian diskon bagi PNS golongan 3 sebesar 17%, golongan 4 ke atas sebesar 8%, dan golongan 1 dan 2 sebesar 45%.

Diskon tiket khusus untuk para veteran dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga 70% tersebut berlaku untuk semua rute penerbangan Garuda Indonesia baik rute domestik dan internasional untuk tanggal keberangkatan pada 17 Agustus 2015 mendatang.

Cara untuk mendapatkan diskon tiket khusus itu adalah menunjukkan kartu legiun Veteran serta menunjukkan kartu identitas serta ID Card pegawai bagi para PNS pada saat melakukan reservasi pemesanan. Pembelian tiket untuk program “Garuda Indonesia Patriot” tersebut dapat dilakukan melalui ticketing office Garuda Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia paling lambat pada 17 Agustus 2015.

Rabu, 12 Agustus 2015

Citilink Raih Penghargaan Asia Best Employer Brand

Penghargaan untuk Citilink
CitilinkMaskapai penerbangan berbiaya rendah Citilink Indonesia baru saja mendapatkan penghargaan ‘6th Asia Best Employer Brand Awards 2015′ dari Employer Branding Institute, di Singapura. Hal ini membuktikan bahwa Citilink menjadi salah satu perusahaan yang paling diminati oleh karyawan di Asia.

Dikutip dari finance.detik.com, Direktur Utama Citilink Indonesia Albert Burhan mengungkapkan, Penghargaan ini sangat mengejutkan sekaligus membanggakan, karena selama ini lebih berfokus bagaimana memajukan perusahaan bersama-sama seluruh karyawan. Penghargaan ini menjadi bukti akan kerja keras dan perjuangan seluruh karyawan Citilink.

Penghargaan ini menunjukkan Citilink semakin dikenal di dunia internasional. Namun juga menjadi tantangan tersendiri untuk tetap mempertahankannya, oleh karena itu, Citilink akan berupaya mempertahankan prestasi ini sehingga bisa menjadi tempat untuk tumbuh bersama antara perusahaan dan karyawannya.

Saat ini Citilink mengoperasikan 35 pesawat jenis Airbus A320 dan melayani penerbangan di 24 kota-kota besar di Indonesia. Anak perusahaan Garuda Indonesia itu juga menargetkan peningkatan frekuensi terbangnya dari 200 frekuensi terbang per hari, menjadi 275 frekuensi terbang per hari pada 2016.

Kepercayaan penumpang akan penerbangan yang mengutamakan faktor safety, membuat Citilink memperoleh indeks kepuasan penumpang sebanyak 92% pada 2014, sehingga menargetkan untuk mengangkut sedikitnya 11,2 juta penumpang hingga akhir tahun ini.

Selasa, 11 Agustus 2015

Siapkan Hal Ini Sebelum Pesawat Mendarat

Pesawat Mendarat
MendaratKetika melakukan perjalanan dengan pesawat pasti ada proses take off (lepas landas) dan landing (mendarat). Sebagian besar penumpang menganggap proses ini adalah hal yang  biasa. Ada hal yang sebaiknya dipersiapkan sebelum pesawat mendarat. Setelah pesawat mendarat di bandara akan banyak sekali hal tidak terduga terjadi. Karena itu beberapa persiapan harus dilakukan. Dikutip dari lifestyle.okezone.com, berikut hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum pesawat mendarat di bandara.

Menulis alamat tempat menginap
Mungkin hal ini terdengar sepele, tetapi traveller sering lupa alamat tempat mereka menginap saat tiba di bandara tujuan. Apalagi jika tiba di sebuah negara, tentu harus mengisi formulir untuk menulis tempat tujuan. Jadi, agar tidak membuang waktu, sebaiknya mempersiapkan dengan menulis alamat tujuan di sebuah kertas.

Ketahui kata sederhana dalam bahasa setempat
Pastikan kita mengetahui kata-kata sederhana dalam bahasa setempat, seperti kamar mandi, minum dan makan. Selain itu, kita juga harus mengetahui kata-kata tentang transportasi untuk mengantar kita dari bandara ke hotel.

Mengetahui nilai tukar mata uang
Kita hidup di dunia, di mana kartu kredit menjadi metode pembayaran global. Oleh karena itu, kita harus mengetahui nilai tukar mata uang negara yang dituju. Jangan sampai, saat ingin memesan hotel kita tidak mengetahui nilai tukar mata uang di negara tersebut.

Mengetahui jenis transportasi
Sebelum mendarat di bandara, kita harus mengetahui kendaraan umum di negara tujuan. Seperti kita ketahui, tarif taksi di bandara akan menguras isi kantong, sehingga lebih baik mengandalkan transportasi umum. Cari informasi mengenai transportasi apa saja di bandara yang bisa mengantarkan kita sampai ke hotel.

Senin, 10 Agustus 2015

Fasilitas Publik di Bandara Soekarno-Hatta Ditambah

Fasilitas Publik Bandara Soekarno-Hatta
Fasilitas PublikPengelola Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dalam hal ini Angkasa Pura II mengaku sudah menambah fasilitas publik yang ada di bandara terbesar di Indonesia itu. Cara yang dilakukan Angkasa Pura II yaitu mengubah 50 ruang komersial di semua terminal menjadi fasilitas publik dengan pengosongan dimulai sejak periode Mei hingga Agustus 2015.

Dikutip dari indo-aviation.com, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Angkasa Pura II Faik Fahmi mengungkapkan, pihaknya akan terus melakukan sterilisasi ruang komersial di Bandara Soekarno-Hatta secara bertahap agar pelayanan kepada penumpang semakin bagus. Namun, Angkasa Pura II akan tetap memperhatikan kontrak yang terjalin dengan penyewa ruangan agar tidak ada pihak yang dirugikan.

Langkah yang dilakukan oleh Angkasa Pura II itu semata-mata untuk memberikan ruang yang lebih luas kepada pengguna jasa bandara. Pasalnya, kapasitas Bandara Soekarno-Hatta sekarang ini sudah sangat padat. Kapasitas bandara Soekarno-Hatta seharusnya untuk 22 juta penumpang, tetapi sekarang sudah mencapai 60 juta penumpang. Dampaknya bermacam-macam, termasuk pelayanan, di mana penumpang merasa tidak nyaman.

Ruang komersial yang dikosongkan akan diberi tempat duduk untuk para penumpang. Pengosongan ruang komersial dan mengubahnya menjadi fasilitas publik sebenarnya akan mengurangi potensi pendapatan Angkasa Pura II. Namun, Angkasa Pura II akan mencari cara untuk menggenjot pendapatan dari sektor lain.

Minggu, 09 Agustus 2015

Bandara Bawean Siap Beroperasi

Bandara Bawean
BandaraBandara Bawean terletak di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Bandara baru ini masuk kategori bandara perintis. Pengelola Bandara Bawean mendekati sejumlah maskapai penerbangan untuk beroperasi di bandara tersebut. Hal ini dilakukan menyusul dikeluarkannya register atas Bandara Bawean dari Kemenhub.

Bandara yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan dan secara administrasi, Satuan Penyelenggara Bandara Bawean berada di bawah naungan Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep ini sudah dapat dioperasikan dan pihak bandara telah melakukan langkah pendekatan terhadap sejumlah maskapai penerbangan komersial.

Dikutip dari bisnis.tempo.co, Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep, Wahyu Siswono mengungkapkan, Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan register atas Bandara Bawean yang berarti sudah bisa dioperasionalkan. Sejak beberapa waktu lalu, pihaknya juga melakukan penjajakan kepada beberapa maskapai untuk memanfaatkan Bandara Bawean.

Beberapa maskapai yang dijajaki itu adalah perusahaan penerbangan yang memiliki pesawat kecil dengan dua mesin dan berdaya angkut sekitar 20 penumpang. Bandara Bawean punya fasilitas untuk operasional pesawat terbang berkapasitas 20 tempat duduk, semisal NC-212 Aviocar atau Cessna 172 Caravan. Namun, pihaknya tidak bisa membeberkan maskapai penerbangan komersial apa yang saat ini tengah didekati untuk beroperasi di bandara satu-satunya di Pulau Bawean tersebut.

Sabtu, 08 Agustus 2015

AirAsia Masih Tetap Layani Rute Solo-Singapura

AirAsia Tetap Layani Rute ke Singapura
AirAsia
Maskapai penerbangan Low Cost Carrier Indonesia AirAsia menyatakan komitmennya untuk terus mengoperasikan rute penerbangan internasional yang menghubungkan antara Bandara Adi Sumarmo Solo dan Bandara Changi Singapura. Hal tersebut juga sudah disampaikan oleh manajemen Indonesia AirAsia kepada Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Adi Sumarmo.

Dikutip dari indo-aviation.com, Manajer Operasi dan Teknik Angkasa Pura I Bandara Adi Sumarmo Yaka Sulistya mengungkapkan, tingkat isian kursi penerbangan Indonesia AirAsia dari Solo ke Singapura maupun sebaliknya kurang memuaskan. Rata-rata tingkat isian kursi hanya mencapai 50 persen. Meskipun demikian, pihak Indonesia AirAsia tetap berkomitmen untuk terus melayani rute penerbangan yang sudah diluncurkan sejak Januari 2015.

Indonesia AirAsia melayani rute penerbangan Solo-Singapura dengan frekuensi sebanyak tiga kali dalam seminggu. Pihak Indonesia AiraAsia memastikan masih tetap mengoperasikan rute Solo-Singapura. Otoritas bandara pun dalam hal ini Angkasa Pura I terus mendukung dengan meningkatkan pelayanan, seperti pemakaian garbarata untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.

Jumat, 07 Agustus 2015

Minimnya Penerbangan Hambat Pariwisata di Lombok

Pariwisata di Lombok Terhambat
PariwisataPulau Lombok dan Pulau Sumbawa sangat terkenal dengan keindahan alamnya terutama pantai dan gunung. Pulau lombok yang terletak di Nusa Tenggara Barat ini memiliki banyak destinasi wisata baik di darat maupun di laut. Tidak heran jika Lombok adalah destinasi pariwisata terpopuler di Nusa Tenggara Barat.

Namun, minimnya frekuensi layanan penerbangan komersial ke Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa menghambat laju pertumbuhan pariwisata di kedua wilayah tersebut. Maskapai-maskapai yang sebelumnya menyediakan layanan penerbangan ke wilayah tersebut telah berhenti beroperasi sehingga menurunkan jumlah arus wisatawan.

Dikutip dari runway-aviation.com, Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat Lalu Muhammad Faozal mengungkapkan, tiga maskapai penerbangan yang telah berhenti beroperasi tersebut adalah Transnusa Airlines, Merpati Airlines, dan Batavia Air.

Yang paling utama frekuensi layanan penerbangan maskapai masih kurang. Garuda Indonesia saja dari Bali hanya melayani satu kali penerbangan per hari. Ditambah lagi tiga maskapai tersebut sudah tidak beroperasi dan tidak ada penggantinya. Frekuensi penerbangan ideal menuju Lombok dari Bali harusnya diadakan setiap jam.

Meskipun demikian, pemerintah daerah setempat menyambut positif layanan penerbangan langsung dari sejumlah kota di Indonesia dan beberapa negara tetangga termasuk dari Malaysia dengan frekuensi 15 kali penerbangan per minggu. pihaknya juga berharap penerbangan dari Perth, Australia, juga kembali beroperasi setelah berhenti sejak 1 Januari 2015.

Kamis, 06 Agustus 2015

Enam Maskapai Tidak Penuhi Syarat Kepemilikan Pesawat

Maskapai
MaskapaiAda sebanyak enam maskapai penerbangan tidak memenuhi syarat kepemilikan pesawat. Hal ini bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 mengenai Penerbangan yang mengharuskan sebuah maskapai memiliki sedikitnya lima unit pesawat milik sendiri dan menyewa lima unit lainnya.

Dikutip dari runway-aviation.com, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengutarakan, enam maskapai penerbangan yang tidak memenuhi syarat kepemilikan pesawat adalah Asco Nusa Air, Air Maleo, Manunggal Air Service, Nusantara Buana Air, Survai Udara Penas dan Jatayu Air. Selain itu, dua dari enam maskapai tersebut juga memiliki ekuitas negatif, yakni Nusantara Buana Air dan Manunggal Air.

Per 1 Agustus sudah dicabut AOC-nya (sertifikat operator penerbangan) dan dalam jangka waktu satu bulan surat izin usaha penerbangan (SIUPP) akan ikut dicabut. Pemerintah telah memperpanjang batas waktu bagi maskapai penerbangan untuk memenuhi syarat tersebut hingga 31 Juli.

Namun, karena syarat kepemilikan pesawat tidak dipenuhi hingga batas waktu habis, maka izin operasinya dicabut. Bagi maskapai penerbangan yang izin operasinya dicabut bisa mengajukan kembali izin baru tentu dengan memenuhi syarat kepemilikan pesawat yang sudah ditetapkan pemerintah.

Rabu, 05 Agustus 2015

Tips Travelling Nyaman di Turki

Tips Travelling di Turki
Tips TravellingTurki adalah sebuah negara besar di kawasan Eurasia. Negara ini unik karena wilayahnya terletak di dua benua yakni benua Asia dan Eropa. Turki sangat terkenal dengan negara kaya kebudayaan dan sejarah. Budaya Turki merupakan campuran budaya Timur dan Barat yang unik yang sering diperkenalkan sebagai jembatan antara dua buah peradaban. Untuk travelling di Turki, Anda perlu mengetahui dan memahami beberapa hal. Mulai sejarah, budaya hingga gaya hidup bisa disaksikan dengan jelas di Turki. Anda bisa mengeksplorasi tempat-tempat yang menarik untuk membuat travelling ke Turki menjadi tak terlupakan. Dikutip dari lifestyle.okezone.com, Berikut tips travelling di Turki yang nyaman dan menyenangkan.

Tahu sedikit tentang Turki
Tidak semua orang di Turki bisa berbahasa Inggris, terlebih di kota-kota kecil. Sebaiknya Anda mengetahui sedikit kata-kata penting dalam bahasa Turki. Karena dengan begitu, penduduk akan senang membantu Anda. Bahkan menawarkan keramahan yang tidak diduga.

Cicipi kuliner
Di Turki Anda bisa mendapatkan berbagai makanan, bahkan untuk kaum vegetarian. Makanan Turki juga bervariasi tergantung pada masing-masing wilayah. Namun perlu mencicipi kuliner Turki yang beragam. Meski demikian, harus menyesuaikan porsi setiap makanan. Terlebih jika berpetualang mencicipi seluruh kulinernya.

Berpakaian stylish
Umumnya para perempuan di Turki sangat fashionable. Meski ada yang menggunakan hijab, ada juga yang berpakaian dengan rok pendek dan sepatu hak tinggi. Apapun yang mereka pakai, mereka sangat memperhatikan penampilan. Jika ingin berbaur dengan penduduk setempat, Anda juga harus membuat gaya sendiri. Namun harus respek pada kebudayaan setempat. Jika pergi ke masjid, harus menutupi rambut.

Kunjungi beberapa kota
Beberapa kota di Turki terkenal dengan ciri khas masing-masing. Istanbul adalah kota tua, Ankara untuk pusat birokrasi, Izmir adalah kota tua dengan pengaruh Yunani. Tetapi masih banyak kota lain yang bisa Anda kunjungi. Mardin dan Hatay di tenggara Turki menawarkan pengetahuan tentang Turki dari perspektif sehari-hari. Mardin menawarkan sekilas kehidupan negara itu, sedangkan Haytay menawarkan wawasan ke dalam era yang berbeda dengan cara-cara yang dilakukan di Turki zaman dahulu.

Pahami budayanya
Anda harus bisa memahami budaya Turki yang mungkin berbeda dari tempat asal Anda. Turki kerap dianggap sebagai negara Muslim. Tetapi sebagian besar kota di Turki sangat liberal dan memberikan orang-orang memilih mereka memutuskan untuk menerapkan aturan Islam atau tidak. Namun Anda juga harus tahu bahwa budaya di Turki fokus pada harga diri dan kehormatan. Sehingga Anda harus berhati-hati ketika berbicara soal politik dan tahu masalah mana yang sensitif untuk dibahas saat mengobrol.

Belajar sejarah
Sebagai salah satu daerah tertua di dunia, Turki adalah negara yang tepat untuk Anda belajar sejarah. Anda bisa mempelajari tentang Dinasti Seljuk, Mongol dan Ottoman yang berperan besar dalam pembentukan sejarah Turki. Turki juga menjadi tempat yang bagus untuk berwisata kuliner, sejarah, budaya dan gaya.

Selasa, 04 Agustus 2015

Indonesia AirAsia Pangkas Rute Penerbangan Domestik

AirAsia Pangkas Rute Penerbangan Domestik
AirAsia

Maskapai penerbangan Low Cost Carrier Indonesia AirAsia akan memangkas rute-rute penerbangan domestik yang dimilikinya hingga 30 persen dari total kapasitas. Padahal, saat ini rute penerbangan domestiknya hanya mencapai 35 persen. Dengan demikian, Indonesia AirAsia akan lebih fokus dalam mengembangkan rute-rute penerbangan internasional.

Dikutip dari indo-aviation.com, Menurut Presiden Direktur Indonesia AirAsia Sunu Widyatmoko, Hal tersebut dilakukan perusahaan karena nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat cenderung melemah. Dengan memperbanyak rute penerbangan internasional, perusahaan bisa berpeluang mendapatkan mata uang asing yang lebih banyak. 35 persen layanan penerbangan domestik itu akan diturunkan sehingga menjadi 30 persen saja.

Memperbanyak rute penerbangan internasional merupakan upaya lindung nilai (hedging) secara alamiah yang bisa dilakukan oleh Indonesia AirAsia. Dalam kondisi pelemahan rupiah seperti ini perusahaan harus mendapatkan mata uang asing lebih banyak. Memang mata uang asing relatif lebih tahan terhadap dolar daripada rupiah.

Selain itu, kondisi pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang sedang melambat juga menjadi penyebabnya. Apalagi sejak tahun lalu Kementerian Perhubungan sudah menetapkan adanya tarif batas bawah yang membuat permintaan tiket penerbangan semakin lesu.

Namun pihak Indonesia AirAsia tidak mau menyebutkan rute-rute domestik mana saja yang akan ditutup. Namun, untuk rute penerbangan internasional yang akan dibuka, Indonesia AirAsia sudah menyiapkan dua rute yaitu Surabaya-Bangkok dan Padang-Singapore.

Minggu, 02 Agustus 2015

Sajian Menu Khas Indonesia di Atas Awan

Menu Khas Indonesia
Menu Khas IndonesiaMaskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia menyajikan menu kuliner tradisional Indonesia di kabin first class dalam layanan penerbangannya ke London via Amsterdam. Layanan ini ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang di kabin kelas bisnis dan first class.

Dikutip dari runway-aviation.com, menurut Chef Garuda On Board Reno Malano bersama chef Marcel Basuki, pihaknya menyediakan berbagai menu khas Indonesia mulai dari nasi tumpeng lengkap dengan lauknya sampai dengan berbagai jenis sate. Suatu kebanggaan tersendiri bisa mempromosikan kuliner Indonesia yang beragam kepada penumpang Garuda.

Garuda Indonesia menyajikan berbagai menu khas Indonesia mulai dari sate, nasi tumpeng hingga makanan khas Jepang. Upaya ini juga untuk menjaga kredibilitas dan achievement yang diraih maskapai Indonesia sebagai penerbangan kelas dunia.

Selain itu, Garuda Indonesia juga memperkenalkan produk “The Tea and Coffee Experience”, yakni sajian rasa teh dan kopi dari perkebunan kopi dan teh di nusantara, seperti teh “99persen Oxidised Purple Oolong” dari Sumatera, “Organic Rosella Tea” dari Jawa serta kopi Lintong dari perkebunan kecil kopi di daratan tinggi Sumatera.

Garuda sebagai maskapai penerbangan nasional Indonesia meraih berbagai penghargaan, mulai dari “The Best Cabin Crew in the World” sampai pada “The Worlds Best Regional Airlines 2012″, “Te World Best Economy Class in 2013″ dan “Desember 2014 Award for the 5-Star Airline”.

Garuda Indonesia pada bulan Januari lalu menerima penghargaan sebagai Maskapai Bintang Lima yang diserahkan oleh CEO Skytrax Edward Plaisted dan diterima oleh Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta.

Sabtu, 01 Agustus 2015

Inilah Fungsi Sabuk Pengaman di Pesawat

Sabuk Pengaman di Pesawat
Sabuk PengamanSebagian besar orang mengira menggunakan sabuk pengaman di pesawat untuk mengidentifikasi ketika terjadi kecelakaan. Ternyata bukan itu. Saat terjadi kecelakaan pesawat yang memungkinkan penumpangnya jatuh ke laut dengan kondisi tubuh tak berbentuk, sabuk pengaman memang bisa menjadi salah satu indikasi identitas penumpang. Namun menurut pramugari asal Amerika, Heather Poole, hal itu tidak sepenuhnya benar karena penumpang bisa saja menukar posisi kursi mereka.

Dikutip dari lifestyle.okezone.com, Heather Poole membeberkan apa alasan sebenarnya penumpang harus mematuhi aturan lampu tanda mengenakan sabuk pengaman. Hal ini tidak lain adalah untuk melindungi keselamatan dan mencegah risiko cedera serius hingga kematian saat terjadi turbulensi. Alasan harus mengenakan sabuk pengaman, termasuk awak kabin, adalah karena tidak ingin pesawat mencederai mereka.

Orang-orang mengira saat terjadi turbulensi, posisi pesawat terangkat ke udara. Namun ini adalah sebuah pengetahuan yang salah. Hal yang benar adalah ketika terjadi turbulensi, pesawat justru akan turun tiba-tiba secara keras. Sehingga memungkinkan kepala penumpang terbentur ke langit-langit pesawat yang dapat mengakibatkan cedera hingga gegar otak.

Menurut lembaga Federal Aviation Administration, kecelakaan pesawat akibat turbulensi terjadi 234 kali di antara tahun 1980 hingga 2008. Dari jumlah kecelakaan tersebut, ada 298 penumpang yang cedera dan tiga orang tewas. Dari tiga korban tewas, dua penumpang tidak mengenakan sabuk pengaman saat lampu tanda sabuk pengaman menyala. Dari 298 yang mengalami luka berat, 184 adalah pramugari.

Disarankan kepada penumpang pesawat untuk tetap mengenakan sabuk pengaman meski lampu tanda sabuk pengaman telah dimatikan. Sebab, tidak akan ada yang pernah tahu kapan turbulensi akan terjadi, bahkan turbulensi paling berbahaya sekali pun.