Senin, 16 Oktober 2017

Garuda Indonesia Pensiunkan Semua Pesawat Boeing 747-400

Garuda Indonesia Boeing 747-400
Garuda Indonesia
Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia secara resmi mempensiunkan pesawat Boeing 747-400 terakhir dengan nomor registrasi PK-GSH, setelah mengoperasikan pesawat tersebut sejak tahun 1994.

Pesawat yang dijuluki “Queen of the Skies” itu melayani penerbangan komersial terakhirnya pada 6 Oktober untuk melayani kepulangan jamaah haji dari Madinah menuju Makassar, setelah beroperasi selama 23 tahun serta 89.900 jam terbang dan 15512 flight cycle.

Penerbangan terakhir PK-GSH tersebut juga menandai masa pensiun seluruh Boeing 747-400 milik Garuda. Sejak tahun 1994 hingga 2017, Garuda mengoperasikan sebanyak 3 armada B747-400 dengan nomor registrasi PK-GSI, PK-GSG, dan PK-GSH.

Dikutip dari infopenerbangan.com, Dirut Garuda Indonesia Pahala N. Mansury menjelaskan, Pesawat Boeing 747 telah memainkan peran yang sangat penting dalam perjalanan Garuda Indonesia selama lebih dari 23 tahun.

Berakhirnya masa kerja armada B747-400 tersebut merupakan bagian dari program revitalisasi armada perusahaan untuk menanggapi ekspektasi dan kebutuhan pasar.

Selain itu juga sebagai wujud komitmen Garuda Indonesia untuk terus menjaga kualitas layanan dan kenyamanan penumpang melalui pengoperasian pesawat berusia rata-rata 5 tahun.

Saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan pesawat berbadan lebar B777-300ER dan A330-300/200 yang lebih hemat bahan bakar, hemat biaya dan lebih handal yang memberikan pengalaman penerbangan yang lebih nyaman untuk penerbangan jarak jauh.

Boeing 747-400 merupakan armada pesawat terbesar yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia. Pesawat ini memiliki kapasitas 428 penumpang yang terdiri dengan 42 kursi di kelas eksekutif dan 386 sisanya di kelas ekonomi.

Kehandalan Boeing 747-400 membuktikan kehandalannya dengan menggabungkan keunggulan aerodinamis dari masing-masing model Boeing 747. Winglet memberikan efek sayap yang melebar, namun tanpa melebihi slot bandara standar.

Pesawat ini juga dikenal karena daya tahannya, dapat terbang long range non-stop dengan kecepatan lebih tinggi, serta dapat mengangkut lebih banyak payload, baik penumpang maupun kargo.

Kapasitas pesawat B747-400 merupakan yang terbesar dari seluruh jajaran armada. Hal ini sangat bermanfaat pada penerbangan Haji dan Umroh serta penerbangan charter.

Garuda Indonesia mengoperasikan pesawat B747-400 untuk melayani rute-rute penerbangan internasional dan domestik, antara lain Amsterdam, London, Frankfurt, Munchen, Zurich, Paris, Madrid, Vienna, Tokyo Narita, Nagoya, Osaka, Seoul, Beijing, Shanghai, Hongkong, Taipei.

Selain itu juga penerbangan ke Singapura, Bangkok, Kuala Lumpur Jeddah, Riyadh, Dammam, Madinah, Abu Dhabi, Kairo, Melbourne, Sydney, Brisbane, Perth, Ujung Pandang. Surabaya, Medan, Padang, Palembang, Balikpapan, Banda Aceh, dan Jakarta.

Pada tahun 2000, pesawat B747-400 Garuda Indonesia pernah membawa Presiden Gus Dur dalam kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat. Pesawat ini juga pernah terbang nonstop kurang lebih 13 jam dari Munich ke Halim Perdanakusuma untuk melayani penerbangan khusus menjemput jenazah almarhumah Ainun Habibie.

0 komentar:

Posting Komentar