Jumat, 18 April 2014

Rute Penerbangan Ambon-Australia Digagas



Gubernur Maluku, Said Assagaff memprogramkan membuka rute penerbangan Internasional Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat(MTB) - Darwin, Australia Utara dalam rangka menggeliatkan sektor parawisata dan ekonomi.

"Saya memprogramkan bila bandar udara (bandara) Saumlaki yang baru dioperasikan, maka dimanfaatkan membuka rute penerbangan dari MTB - Darwin," katanya, di Ambon, Kamis (10/4).

Kementerian Perhubungan telah membangun bandara baru di desa Lorulan dan Tumbur, kecamatan Wertamrian dengan panjang landasan pacu 1.641 x 31 meter dan sejumlah kesiapan sisi udara. Seperti taxi way 145 x 15 meter dan apron 40x60 meter.

Fasilitas bandara ini memungkinkan didarati pesawat jenis ATR-72 atau berpenumpang 70 orang. "Jadi prospek strategis ini harus dimanfaatkan karena jarak tempuh Saumlaki - Darwin hanya 45 menit penerbangan dengan menawarkan pesona pariwisata maupun peluang investasi," ujarnya.

Said yang dilantik menjadi Gubernur Maluku dan Wagubnya, Zeth Sahuburua pada 10 Maret 2014 itu memandang perlu melakukan perubahan pembangunan dengan salah satunya adalah membuka rute penerbangan Saumlaki - Ambon.

"Saya optimistis bakal menyerap wisman yang pada akhirnya membuka peluang peningkatan devisa guna membangun MTB," katanya.

Dia menyatakan, bila rute penerbangan Saumlaki - Darwin beroperasi, maka perlu memperluas jangkauannya ke Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara dengan pesona wisata menarik maupun potensi sumber daya alam (SDA) bernilai ekonomis.

Begitu pun ke Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang secara geografis dekat dengan Timor Leste. "Saya dan Zeth bertekad harus berbuat sesuatu yang memiliki nilai bagi Maluku dalam lima tahun kepemimpinan ( 2014 - 2019)," ujar Said.

Sebelumnya, Bupati MTB, Bitzael Silvester Temmar mengakui telah merintis pembukaan penebangan Saumlaki - Darwin sejak 2009. Dia merujuk mendukung Kementerian Perhubungan membangun bandara baru, kantor Imigrasi dan Bea Cukai di Saumlaki.

"Kami menyiapkan fasilitas kantor untuk dua institusi itu sebagai bagian dari persyaratan membuka rute penerbangan Internasional," katanya.


Sumber : malukunews.co

0 komentar:

Posting Komentar