Menurut data dari Kementerian Perhubungan, Indonesia membutuhkan sekitar 1,000 pilot per tahun namun hanya mampu mencetak 400 – 500 pilot setiap tahunnya. Pasalnya, kapasitas sekolah pilot yang ada di tanah air belum sanggup memenuhi pertumbuhan maskapai penerbangan serta pengembangan bandara yang kian meningkat.
Seiring dengan rencana Kemenhub untuk meningkatkan jumlah produksi pilot di Indonesia, Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, A Agus Sriyono mengunjungi Christchurch, dalam rangka menyambut kedatangan grup pertama siswa penerbang asal Indonesia di salah satu sekolah penerbangan tertua di Selandia Baru, International Aviation Academy New Zealand (IAANZ).
Kerja sama dengan IAANZ tidak hanya meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dengan Selandia Baru dalam pelatihan penerbangan, namun juga dapat memenuhi kebutuhan pilot di Indonesia yang terus meningkat, khususnya pilot komersial.
Menurut Sriyono, Indonesia perlu belajar banyak dari negara lain di dunia dalam peningkatan kapasitas pilot. Selandia Baru merupakan pilihan mahasiswa penerbangan asal Indonesia karena IAANZ merupakan sekolah penerbangan tertua dan berdiri sejak 1928.
"Pada Februari 2013, untuk pertama kalinya IAANZ telah menerima siswa Indonesia yang beberapa di antaranya berasal dari Airfast Indonesia," ujarnya, Kamis (14-3). (MI/L-4)
Sumber : lampost.co
0 komentar:
Posting Komentar