GMF AeroAsia
Garuda Maintenance Facilites Aeroasia atau GMF AeroAsia sedang meningkatkan pelayanan agar bisa mengungguli Singapura. Bahkan, mereka mempersiapkan diri sebagai pusat logistik berikat (PLB) industri penerbangan yang akan diresmikan dalam waktu dekat.
Dikutip dari indo-aviation.com, Vice President Corporate Secretary GMF AeroAsia, Arjo Widhjoseno, menjelaskan, dari 15 calon PLB tahap II, ada 12 PLB yang sudah mendapatkan izin pelaksanaan dan siap diresmikan bersamaan dengan peresmian Terminal 3 Ultimate.
GMF AeroAsia juga mendapat tantangan sejumlah target baru dari Ditjen Bea dan Cukai sebagai PLB pertama di industri penerbangan dan penyediaan suku cadang. Mereka juga menjadi percontohan perdana untuk PLB industri penerbangan.
Bea dan Cukai menginginkan agar GMF AeroAsia bisa menyaingi sejumlah PLB industri penerbangan di negara Asia Tenggara lainnya, terutama di Singapura. Hal ini dikarenakan waktu pengalihan suku cadang untuk industri penerbangan di Indonesia memakan waktu yang lebih lama daripada di Siangpura.
Rantai pasokan untuk suku cadang penerbangan di Indonesia selama ini memakan waktu lebih dari dua jam. Padahal di Singapura dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya, lisensi pengadaan dan pemeriksaan sudah diberikan kepada maskapai penerbangan.
Sehingga konsumen tidak kesulitan jika membutuhkan suku cadang dalam waktu singkat. Jika suku cadang kosong, otomatis pesawat tidak bisa beroperasi. Sementara di Indonesia pemeriksaan fisik, pengisian form kepabeanan, dan semua tahapan masih di tangan Bea dan Cukai.
Diharapkan dengan beroperasinya GMF AeroAsia sebagai PLB untuk suku cadang penerbangan, maka komponen proses tersebut bisa dialihkan sepenuhnya kepada perusahaan. Dengan demikian ruang kerja bea dan cukai akan lebih mudah yakni melakukan audit kepabenan.
Kamis, 28 Juli 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar