Selasa, 02 Februari 2016

Ini Daftar Maskapai Penerbangan Paling On Time di Tahun 2015

Maskapai Penerbangan
Maskapai PenerbanganBerdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Perhubungan, maskapai penerbangan full service, Batik Air, menjadi maskapai penerbangan paling tepat waktu pada periode Juli-Desember 2015. Tingkat ketepatan waktu atau on time performance (OTP) penerbangan Batik Air mencapai 91,21 persen dari total 25.617 penerbangan.

Dikutip dari indo-aviation.com, berikut ini adalah data urutan lengkap maskapai penerbangan paling tepat waktu pada periode Juli-Desember 2015 berdasarkan data resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan.

Posisi pertama ditempati oleh Batik Air. Tingkat ketepatan waktu atau on time performance (OTP) penerbangan Batik Air mencapai 91,21 persen dari total 25.617 penerbangan. Posisi kedua ditempati oleh maskapai penerbangan NAM Air dengan tingkat ketepatan waktu sebesar 90,61 persen dari total 9.103 penerbangan

Posisi Ketiga ada Garuda Indonesia dengan OTP 85,82 persen dari total 90.832 penerbangan. Posisi keempat Sriwijaya Air dengan OTP 82,85 persen, lalu ada Indonesia AirAsia Extra dengan OTP 82,40 persen, Citilink Indonesia 80,27 persen, Kalstar Aviation 74,89 persen, TransNusa Aviation Mandiri 72,06 persen, dan Wings Air 70,22 persen.

Selanjutnya untuk maskapai penerbangan dengan tingkat ketepatan waktu paling buruk ada Lion Air dengan OTP 70,06 persen, Xpress Air 66,71 persen, Susi Air 65,04 persen, Trigana Air 54,25 persen, dan Aviastar Mandiri berada di urutan terakhir.

Kementerian Perhubungan mengungkapkan bahwa banyak faktor yang menyebabkan keterlambatan penerbangan diantaranya faktor teknis, faktor non-teknis, dan faktor cuaca. Faktor teknis di luar kewenangan maskapai penerbangan misalnya, bandara tidak dapat digunakan, landasan pacu rusak, keterlambatan pengisian bahan bakar, antri lepas landas.

Faktor non-teknis dalam artian keterlambatan penerbangan terjadi karena manajemen maskapai penerbangan itu sendiri, misalnya kru datang terlambat, keterlambatan catering, keterlambatan menunggu penumpang yang sedang check-in, pesawat tidak siap, dan keterlambatan penanganan di darat.

0 komentar:

Posting Komentar