Sabtu, 06 September 2014

Menteri Perhubungan Akan Naikkan Tarif Penerbangan

Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengaku punya hutang kepada PT Garuda Indonesia Airlines (persero) Tbk. Hutang yang dimaksud Mangindaan adalah rencana untuk menaikkan tarif angkutan udara yang saat ini dibatasi oleh pemerintah.

“Saya memang punya hutang untuk menaikkan tarif. Kira-kira 10 persen,” ujar Mangindaan di peluncuran buku “Transformasi Garuda: From One Dollar to Billion Dollars Company’ di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (4/9/2014).

Diakui, meski banyak protes namun keinginan Mangindaan menaikkan tarif untuk menyelamatkan Garuda yang sudah merugi triliunan rupiah. “Saya angkat tangan saja, tapi yang penting bagaimana menyelematkan Garuda,” ungkap Mangindaan.

Sebelumnya diberitakan, Garuda rugi 211,7 juta dolar AS setara dengan Rp 2,4 triliun pada semester I/2014. Pada periode yang sama tahun sebelumnya Garuda mencatat kerugian 10,9 juta dolar AS.

Selain membayar utang, sebagai menteri perhubungan, dia meminta maaf bahwa hingga saat ini belum ada infrastruktur di dalam negeri yang memadai. Bahkan pertumbuhan industri penerbangan lebih cepat daripada infrastruktur di transportasi laut dan udara.

“Infrastruktur kalah cepat dengan airlines. Airlines pertumbuhannya cepat tapi infrastrukturnya lambat,” papar Mangindaan.

Sementara itu, Dirut Garuda Emirsyah Satar mengungkapkan, perusahaan penerbangan saat ini berupaya bertahan, menyusul bisnis penerbangan tahun ini sedang mengalami perlambatan. Hal itu akibat menderita kerugian akibat fluktuasi nilai tukar rupiah, tingginya harga avtur, dan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

“Sekarang dalam perlambatan growth, kita manajemen berusaha agar bertahan dan dihormati baik domestik dan global. Ini sejalan dengan target pencapaian dan tujuan bersama,” ujarnya.

Dikatakan, manajemen dan Menteri BUMN telah mengadakan pertemuan untuk membahas langkah-langkah menekan kerugian perseroan.

Sejumlah langkah yang disiapkan di antaranya mengonversikan regulasi-regulasi berkaitan dengan maskapai penerbangan. Manajemen Garuda dan Dahlan Iskan akan memperjuangkan untuk mengubah sejumlah regulasi di Kementerian Perhubungan.

“Kami akan fight agar regulasi diubah terutama terkait batas atas, kami menunggu aturan batas atas itu,” ungkapnya.

Selain itu, perseroan melakukan efisiensi dengan mengganti pesawat-pesawat yang berbadan besar dengan pesawat yang lebih kecil bagi rute-rute penerbangan dengan frekuensi rendah. Penerbangan tersebut dapat menggunakan pesawat dengan usia lebih tua.

Sumber: infopenerbangan.com

0 komentar:

Posting Komentar